Me MEMAHAMI CINTA, KESETIAAN, DAN HUBUNGAN MANUSIA DENGAN TUHAN DALAM KITAB KIDUNG AGUNG

Sebuah Analisis Stilistika Simbol dan Metafora

Penulis

  • Pitaya Rahmadi Universitas Pelita Harapan
  • Gabriela Azelerie Thiodorus Universitas Pelita Harapan

DOI:

https://doi.org/10.19166/dil.v7i3.7899

Kata Kunci:

Kata kunci: cinta, kesetiaan, simbol, metafora, hubungan antara manusia dan Tuhan

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna cinta, kesetiaan, dan hubungan manusia dengan Tuhan sebagaimana terungkap dalam Kitab Kidung Agung melalui pendekatan stilistika, khususnya analisis simbol dan metafora. Kitab Kidung Agung yang kaya akan bahasa puitis, sering kali dimaknai tidak hanya sebagai ungkapan cinta antarmanusia, tetapi juga sebagai alegori hubungan antara manusia dengan Tuhan di alam baka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis teks untuk mengidentifikasi dan menginterpretasikan simbol dan metafora yang dominan dalam teks. Hasil analisis menunjukkan bahwa simbol-simbol seperti kebun, anggur, bunga, dan hewan tertentu menggambarkan keindahan, keintiman, dan kerinduan yang mendalam antara sepasang kekasih dan orang yang dicintai, yang dalam konteks teologis dapat dimaknai sebagai representasi hubungan antara manusia dengan Tuhan di alam baka. Metafora cinta juga digunakan untuk menjelaskan kesetiaan dan pengabdian yang murni. Tulisan ini juga menegaskan bahwa Kitab Kidung Agung bukan hanya puisi cinta, tetapi juga memiliki makna teologis yang mendalam tentang hubungan transendental. Selain itu, penelitian ini mengajarkan bahwa cinta sejati adalah anugerah dari Tuhan, dan bahwa kita harus hidup dengan komitmen dan rasa hormat. Dengan memahami simbol dan metafora yang digunakan, pembaca diajak untuk berpikir tentang dimensi spiritual cinta dan kesetiaan dalam hubungan antara manusia dan Tuhan.

Kata kunci: cinta, kesetiaan, simbol, metafora, hubungan antara manusia dan Tuhan

Referensi

Firdaus, Lylyan, and Agus Prayitno. “Makna Berpacaran yang Benar menurut Kidung Agung 8:6.” FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 2, no. 2 (October 2021): 249–63. https://doi.org/10.55772/filadelfia.v2i2.43.

Herin, Falentino Gega Herin. “Relasi antara Allah dan Manusia dalam Kidung Agung.” SAMI: Jurnal Sosiologi Agama dan Teologi Indonesia 2, no. 1 (June 2024): 111–32. https://doi.org/10.24246/sami.vol2i1pp111-132.

Hill, Andrew E., and John H. Walton. Survei Perjanjian Lama. Translated by Triyogo Setyatmoko. Malang, Indonesia: Gandum Mas, 2019.

Kelelufna, Jusuf Haries. “Analisis Bahasa Kitab Kidung Agung: Suatu Upaya Melacak Peredaksian.” Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 6, no. 1 (October 2021): 65–86, https://doi.org/10.30648/dun.v6i1.438.

Kelelufna, Jusuf Haries. “Benarkah Cinta Kuat seperti Maut? Eksegesis Kidung Agung 8:6-7 dan Relevansinya.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 5, no. 1 (January 2021): 1–15. https://doi.org/10.46445/ejti.v5i1.321.

Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009.

LaSor, William Sanford, David Allan Hubbard, and Frederic William Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat. Translated by Lisda T. Gamadhi and Lily W. Tjiputra. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994.

Prabowo, Paulus Dimas. “Kajian Didaktis mengenai Cinta Lelaki dan Wanita dalam Kidung Agung.” HUPERETES: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 2, no. 1 (December 2020): 1–13. https://doi.org/10.46817/huperetes.v2i1.28.

Prabowo, Paulus Dimas. “Ragam Penafsiran Kitab Kidung Agung.” Preprint, OSF, 2019. https://doi.org/10.17605/OSF.IO/GA34V.

Purbani, Widyastuti. “Metode Penelitian Sastra.” Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta (2010): 1–13. https://www.academia.edu/download/38996322/metode-penelitian-susastra.pdf.

Sambeta, Intan Falensia, I Gede Agus Z. P., and Ray Arnawijaya Riko. “Makna Ungkapan “Jangan Kamu Membangkitkan dan Menggerakkan Cinta sebelum Diingininya (Kidung Agung 2: 7b)” dan Implementasinya bagi Pasangan Pranikah.” Jurnal Iluminasi 2, no. 2 (October 2024): 15–25, https://doi.org/10.71401/iluminasi.v2i2.33.

Santoso, Agus. Cinta Kuat seperti Maut: Tafsir Kitab Kidung Agung. Cianjur, Indonesia: STT Cipanas Press, 2014.

Saras, Tresno. Anggur: Keindahan Rasa, Kesehatan, dan Budaya. Semarang, Indonesia: Tiram Media, 2023.

Sopacoly, Mick Mordekhai. “Merayakan Cinta berdasarkan Kidung Agung 1:9-17.” Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 4, no. 2 (April 2020): 234–53. https://doi.org/10.30648/dun.v4i2.290.

Thomas, Art Semuel, and Agus Santoso. Kekasihku Kepunyaanku, dan Aku Kepunyaan Dia: Kidung Agung sebagai Kumpulan Lagu Cinta. Yogyakarta, Indonesia: WR Publishing, 2019.

Thomas, Art Semuel, and Agus Santoso. Pengantar kepada Struktur Perjanjian Lama. Yogyakarta, Indonesia: Wahana Resolusi, 2017.

Tiwery, Weldemina Yudit. “Desire of Love: Menafsir Kidung Agung 7:10-8:4.” Gema Teologi 39, no. 1 (April 2015): 1–14. https://journal-theo.ukdw.ac.id/index.php/gema/article/view/190

Tjia, Johnny, and Barry van der Schoot, eds. Tafsiran Matthew Henry: Kitab Pengkhotbah, Kidung Agung. Translated by Herdian Aprilani, Lanny Murtihardjana, Cynthia Sugirun, Lilian Parsaulian, Aryandhito Widhi Nugroho, and Ichwei G. Indra. Surabaya, Indonesia: Penerbit Momentum, 2018. https://download.sabda.org/buku/Tafsiran_MHC/21-22_PL__Pengkhotbah--Kidung-Agung.pdf.

Diterbitkan

2025-09-30

Cara Mengutip

Rahmadi, P., & Thiodorus, G. A. (2025). Me MEMAHAMI CINTA, KESETIAAN, DAN HUBUNGAN MANUSIA DENGAN TUHAN DALAM KITAB KIDUNG AGUNG: Sebuah Analisis Stilistika Simbol dan Metafora. Diligentia: Journal of Theology and Christian Education, 7(3), 149–167. https://doi.org/10.19166/dil.v7i3.7899

Terbitan

Bagian

ARTICLES