Kompetensi Guru Kristen sebagai Fasilitator dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di Era Digital [The Competence of Christian Teachers as Facilitators in Developing Students' Critical Thinking Skills in the Digital Age]

Febri Dian Santoso, Yohanes Edi Gunanto

Abstract


The background of this writing is based on the fact that critical thinking skills in Indonesia are categorized as low. Students' critical thinking skills are very important in the digital era. Technology plays an important role in education, especially for Christian teachers to have relevant competencies as facilitators. This writing aims to find out what competencies Christian teachers need to develop students' critical thinking skills in the digital era. The author uses a qualitative descriptive method in this research. The research results show that the competence of Christian teachers as facilitators is crucial for developing students' critical thinking skills in the digital era. In developing students' critical thinking skills in the digital era, Christian teachers as facilitators must operate within the framework of Christian education, which is based on Biblical truth. This approach aims to restore the image and likeness of God, which has been distorted in students. Humans, as images of God, possess unique qualities, making it essential for Christian teachers to develop students holistically. Holistic student development involves teachers fulfilling their role as facilitators in Christian education. The recommendation for further research is to examine the role of Christian teachers beyond that of facilitators in developing students' critical thinking skills in the digital era to evaluate the effectiveness of these roles.

BAHASA INDONESIA ABSTRACT

Latar belakang penulisan ini adalah fakta bahwa kemampuan berpikir kritis di Indonesia dikategorikan rendah. Kemampuan berpikir kritis siswa sangat penting di era digital. Teknologi memegang peranan penting dalam dunia pendidikan, khususnya bagi guru-guru Kristen untuk memiliki kompetensi yang relevan sebagai fasilitator. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa kompetensi guru Kristen yang dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa di era digital. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru Kristen sebagai fasilitator sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa di era digital. Dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa di era digital, penerapan peran guru Kristen sebagai fasilitator perlu dilakukan dalam kerangka pendidikan Kristen yang mendasarkan pendidikannya pada kebenaran Alkitab untuk mengembalikan gambar dan rupa Allah yang telah terdistorsi dalam diri siswa di era digital. Manusia adalah gambar dan rupa Allah yang memiliki keunikan masing-masing. Oleh karena itu, hal ini membuat guru-guru Kristen harus mengembangkan siswa secara holistik. Pengembangan siswa secara holistik dilakukan dengan menjalankan perannya sebagai fasilitator dalam pendidikan Kristen. Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya adalah meneliti efektivitas peran guru Kristen lainnya  dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa di era digital.


Keywords


Christian teacher competence; critical thinking; digital era; facilitator; kompetensi guru kristen; berpikir kritis; era digital; fasilitator



DOI: http://dx.doi.org/10.19166/dil.v6i2.7930

Full Text:

PDF

References


Adrian, Yudha, and Rahidatul Laila Agustina. “Kompetensi Guru Era Revolusi Industri 4.” Lentera: Jurnal Pendidikan 14, no. 2 (December 2019): 175–81. https://doi.org/10.33654/jpl.v14i2.907.

Arfandi, and Mohamad Aso Samsudin. “Peran Guru Profesional Fasilitator Komunikator dalam Kegiatan Belajar Mengajar.” Edupedia : Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam 5, no. 2 (January 2021): 124-32. https://doi.org/10.35316/edupedia.v5i2.1200.

Berkhof, Louis, and Cornelius Van Til. Foundations of Christian Education. Surabaya, Indonesia: Penerbit Momentum, 2004.

Brummelen, Harro Van. Berjalan Bersama Tuhan di Dalam Kelas. Tangerang, Indonesia: Universitas Pelita Harapan Press, 2006.

Dito, Samuel Benny, and Heni Pujiastuti. “Dampak Revolusi Industri 4.0 pada Sektor Pendidikan: Kajian Literatur Digital Learning Pendidikan Dasar Menengah.” Jurnal Sains dan Edukasi Sains 4, no. 2 (December 2021): 59–65. https://doi.org/10.24246/juses.v4i2p59-65.

Gidion. “Memahami Pekerjaan Roh Kudus dalam Pelayanan Gereja 1 dan 2 Timotius.” Harvester: Jurnal Teologi Kepemimpinan Kristen 4, no. 2 (January 2020): 108–21. https://doi.org/10.52104/harvester.v4i2.14.

Ginting, Cindy Claudia, and Grace Purnamasari Christian. “Signifikansi Peran Guru Kristen sebagai Gembala terhadap Motivasi Belajar Siswa [The Significance of the Role of Christian Teachers as Shepherds on Student Learning Motivation].” Diligentia: Journal of Theology and Christian Education 5, no. 2 (June 2023): 98-105. https://doi.org/10.19166/dil.v5i2.6350.

Gularso, Dhiniaty. “Pendidikan Komunitas Masa Depan Indonesia Era Society 5.0 Revolusi Industri 4.0.” Jurnal Berdaya Mandiri 3, no. 1 (February 2021): 476–92. https://doi.org/10.31316/jbm.v3i1.1257.

Hendi, Asrean, Caswita Caswita, and Een Yayah Haenilah. “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Strategi Metakognitif Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.” Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika 4, no. 2 (September 2020): 823–34. https://doi.org/10.31004/cendekia.v4i2.310.

Hoekema, Anthony A. Created in God’ s Image. Grand Rapids, Michigan: Eerdmans Publishing Co, 1994.

Hoesny, Mariana Ulfah, and Rita Darmayanti. “Permasalahan Solusi Meningkatkan Kompetensi Kualitas Guru: Sebuah Kajian Pustaka.” Scholaria: Jurnal Pendidikan Kebudayaan 11, no. 2 (May 2021): 123–32. https://ejournal.uksw.edu/scholaria/article/view/3595.

Jamun, Yohannes Marryono. “Dampak Teknologi Pendidikan.” Jurnal Pendidikan Kebudayaan Missio 10, no. 1 (January 2018): 48–52. https://doi.org/10.36928/jpkm.v10i1.54.

Knight, George R. Filsafat Pendidikan: Sebuah Pendahuluan Kristen. Tangerang, Indonesia: Universitas Pelita Harapan Press, 2009.

Lase, Robet Kristian, and Wiyun Philipus Tangkin. “Peran Guru Kristen sebagai Fasilitator dalam Upaya Pembentukan Keaktifan Belajar Siswa.” Kharismata: Jurnal Teologi Pantekosta 5, no. 1 (2022): 39–51. https://doi.org/10.47167/kharis.v5i1.160.

Mayeni, Riska, Okviani Syafti, and Sefrinal. “Dampak Perkembangan Teknologi Remaja Dilihat dari Nilai-nilai Karakter.” Jurnal Penelitian dan Pengabdian 7, no. 2 (2019): 239-46. https://doi.org/10.15548/turast.v7i2.1298.

Nugrahanto, Septya, and Darmiyati Zuchdi. “Indonesia PISA Result and Impact on The Reading Learning Program in Indonesia.” Proceedings of the International Conference on Interdisciplinary Language, Literature and Education (ICILLE 2018). Paris, France: Atlantis Press, 2019. https://doi.org/10.2991/icille-18.2019.77.

Nuraida, Dede. “Peran Guru dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa dalam Proses Pembelajaran.” Jurnal Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran 4, no. 1 (May 2019): 51–60. http://journal.unirow.ac.id/index.php/teladan/article/view/47

Rahardhian, Adhitya. “Kajian Kemampuan Berpikir Kritis (Critical Thinking Skill) dari Sudut Pandang Filsafat.” Jurnal Filsafat Indonesia 5, no. 2 (July 2022): 87–94. https://doi.org/10.23887/jfi.v5i2.42092.

Rahmatullah, Azam Syukur, et al. “Digital Era 4.0: The Contribution to Education and Student Psychology.” Linguistics and Culture Review 6, no. S3 (January 2022): 89–107. https://doi.org/10.21744/lingcure.v6ns3.2064.

Rohida, Leni. “Pengaruh Era Revolusi Industri 4.0 terhadap Kompetensi Sumber Daya Manusia.” Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia 6, no. 1 (October 2018): 114–36. https://doi.org/10.31843/jmbi.v6i1.187.

Rosidin, Undang, Nina Kadaritna, and Neni Hasnunidah. “Can Argument-Driven Inquiry Models Have Impact on Critical Thinking Skills for Students with Different Personality Types?” Cakrawala Pendidikan 38, no. 3 (October 2019): 511–26. https://doi.org/10.21831/cp.v38i3.24725.

Rosmalinda, Nana, Ali Syahbana, and Tika Dwi Nopriyanti. “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal-Soal Tipe Pisa.” Transformasi : Jurnal Pendidikan Matematika 5, no. 1 (May 2021): 483–96. https://doi.org/10.36526/tr.v5i1.1185.

Salurante, Tony, Dyulius Th. Bilo, and David Kristanto. “Transformasi Komunitas Misi: Gereja sebagai Ciptaan Baru dalam Roh Kudus.” Kurios 7, no. 1 (May 2021): 136-48. https://doi.org/10.30995/kur.v7i1.234.

Sukono, Djoko. “Teologi ‘Manusia Baru’ Relevankah di Era Milenial.” Pasca: Jurnal Teologi Pendidikan Agama Kristen 15, no. 2 (November 2019): 39–44. https://doi.org/10.46494/psc.v15i2.59.

Sulistiani, Eny, and Masrukan. “Pentingnya Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi Tantangan MEA.” Seminar Nasional Matematika X Universitas Semarang (February 2016), 605–12. https://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/21554.

Yuliani, Siti, Rusi Rusmatih Aliyyah, and Iyon Muhdiyati. “Peran Guru sebagai Fasilitator Pembelajaran Daring Pandemi COVID.” Khazanah Pendidikan: Jurnal Ilmiah Kependidikan (JIK) 16, no. 1 (March 2022): 117–23. https://doi.org/10.30595/jkp.v16i1.12760.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

favicon Christian Religion Education | Universitas Pelita Harapan | Indonesia | +62 21 546 0901 | editor.diligentia@uph.edu