Dampak Natur Manusia Berdosa melalui Munculnya Keterbuaian pada Aspek Penggunaan Bahasa [The Impact of Man's Sinful Nature in The Use of Language]

Jonter Pandapotan Sitorus

Abstract


The objective of this study is to understand the impact of man’s sinful nature as an inborn trait in humanity. The sinful nature of man becomes more complex in every aspect of his life. The method used in this research is literature study which seeks to analyze relevant bibliographies on several forms of human infatuation as the result of man’s sinful nature. From this study, it can be concluded that there are several forms of sinful human infatuation i.e. infatuation in the aspect of religion and God, in the aspect of technology and culture, and in the aspect of language and its application. But the emphasis here is on the infatuation in the aspect of language usage in the Indonesian context. One reason for this is that most people in our society tends to have greater love and pride in foreign languages. Such attitude in linguistics is known as xenoglosofilia. The impact of this infatuation on foreign languages is a lack of respect for one’s own native language, viewing it as less prestigious compared to other languages.


Keywords


Impact; Man's Sinful Nature; Xenoglosofilia



DOI: http://dx.doi.org/10.19166/dil.v2i1.2085

Full Text:

PDF

References


Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. KBBI Daring. Diunduh dari https://kbbi.kem dikbud.go.id/entri/terbuai pada tanggal 8 Januari 2020.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. “Lokakarya Penggunaan Bahasa Indonesia Media Dalam Ruang di Kabupaten Tabanan.” Diunduh dari https://badanbahasa.kem dikbud. go.id/lamanbahasa/berita/2693/lokakarya-penggunaan bahasa-indonesia-media-dalam-ruang-di-kabupaten-tabanan pada tanggal 28 Oktober 2019

Bahasa Esperanto. Diunduh dari https://wikipedia.org/wiki/Bahasa_Esperanto pada tanggal 25 Oktober 2019.

Endarmoko, Eko. Remah-Remah Bahasa: Perbincangan dari Luar Pagar. Yogyakarta, Indonesia: PT Bentang Pustaka, 2017.

Harahap, Tamam Ruji. 2010. “Bahasa Menunjukkan Bangsa Studi Kasus Xenoglosofilia dalam Daftar Menu.” Diunduh dari Tanggal https:// www.widyaparwa.com/index.php /widya parwa/article/view/8 pada tanggal 8 Januari 2020.

Haryanti, Putri dkk. “Mitigasi Gejala Xenoglosofilia melalui Penataan Bahasa Negara di Ruang Publik.” Diunduh dari http://badanbahasa. kemdikbud.go.id/ lamanbahasa/sites /default/files/prosiding/Seminar%2Internasional%20Kebahasaan%202019/Makalah%20Kebinekaan/82%20Makalah%2Kebinekaan%20-%20PUTRI%HARYANTI.pdf pada tanggal 8 Januari 2020.

Hardiman, Frangky Budi. “Heidegger di Zaman Telepon Genggam.” Dalam Basis Nomor 07-08.Yogyakarta, 2018.

Harun, Martin. “Alkitab: Sumber Teologi Lingkungan Hidup.” Jakarta, Indonesia: Seksama Penerbit Katolik Indonesia, 2013.

Kementerian Sekretarian Negara. “Salinan Perpres No 63 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia.” Diunduh dari https:// jdih.setkab.go.id/PUUdoc/175936/Perpres_Nomor_63 _ Tahun_2019.pdf pada tanggal 29 Oktober 2019.

Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta, Indonesia: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Lanin, Ivan. Xenoglosofilia: Kenapa Harus Nginggris?. Jakarta, Indonesia: PT Kompas Media Nusantara, 2018.

Lapasau, Merry dan E. Zainal Arifin. Sosiolinguistik. Tangerang, Indonesia: PT Pustaka Mandiri, 2016.

Lembaga Alkitab Indonesia. Alkitab. Jakarta, Indonesia: Lembaga Alkitab Indonesia, 2010.

Sternberg, R J, K Sternberg, and J S Mio. Cognition, International Edition. Boston, MA: Cengage Learning, 2012.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang “Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Diunduh dari http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbaha sa/sites/default/files/UU_2009_24.pdf pada tanggal 8 Januari 2020.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

favicon Christian Religion Education | Universitas Pelita Harapan | Indonesia | +62 21 546 0901 | editor.diligentia@uph.edu