Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Kemampuan Problem Solving pada Guru PAUD di TK XYZ Jakarta Barat [The Relationship between Emotional Intelligence and Problem Solving Skills of Early Childhood Education Teachers at XYZ Kindergarten, West Jakarta]
DOI:
https://doi.org/10.19166/jtp.v4i1.8637Keywords:
Emotional Intelligence, Problem Solving Skills, PAUD TeachersAbstract
Emotional intelligence refers to an individual’s ability to recognize, understand, control, and express their own emotions, as well as to understand and respond to others' emotions. This helps people stay calm and focused on finding solutions. This study aims to examine the relationship between emotional intelligence and problem-solving ability among early childhood education (PAUD) teachers at TK XYZ in West Jakarta. The research uses a quantitative approach with questionnaires as the data collection tool, and the data are analyzed using Excel. The emotional intelligence questionnaire contains 28 items, while the problem-solving questionnaire contains 36 items. The study involved all 19 PAUD teachers at TK XYZ, with no sampling as the entire population was included. The results show a significant relationship between emotional intelligence and problem-solving ability among PAUD teachers. Pearson’s correlation test was used to analyze the data, and the correlation coefficient (r = 0.523) was higher than the table value (r = 0.456 for n = 19), indicating that the hypothesis is supported. Therefore, it can be concluded that emotional intelligence is positively linked to problem-solving skills in PAUD teachers. It is recommended that teachers continue to improve their emotional intelligence through seminars, webinars, and workshops, as this can help enhance their problem-solving abilities.
Bahasa Indonesia Asbtrak: Kecerdasan emosional adalah kapasitas seorang individu untuk mengidentifikasi, memahami, mengendalikan, dan mengekspresikan perasaan mereka sendiri, serta memahami dan merespons perasaan orang lain. Hal ini memungkinkan individu untuk tetap tenang dan fokus pada pencarian solusi yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan antara kecerdasan emosional dengan kemampuan problem solving guru PAUD TK XYZ di Jakarta Barat. Pendekatan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data dan data dianalisis menggunakan excel. Kuesioner Kecerdasan Emosional terdiri dari 28 butir pertanyaan, sementara kuesioner Problem Solving terdiri dari 36 pertanyaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Guru PAUD di TK XYZ Jakarta Barat sebanyak 19 orang guru. Tidak ada penentuan sampel karena penelitian ini menggunakan seluruh populasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara kecerdasan emosional dengan kemampuan problem solving pada guru PAUD di TK XYZ Jakarta Barat. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik Pearson Correlation Product Moment untuk melihat hubungan kecerdasan emosional dan kemampuan problem solving. Nilai rhitung adalah 0,523 lebih kecil dari rtabel (n=19) yaitu 0,456, maka H1 diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa hipotesis dapat diterima, yang disimpulkan pada adanya hubungan antara kecerdasan emosional dengan kemampuan problem solving pada guru PAUD. Disarankan guru dapat memaksimalkan kecerdasan emosi melalui seminar, webinar, dan workshop perlu terus dilakukan sehingga dapat meningkatkan kemampuan problem solving pada guru PAUD.
References
Artha, N. M. W., & Supriyadi, S. (2013). Hubungan antara kecerdasan emosi dan self efficacy dalam pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal. Jurnal Psikologi Udayana, 1(1), 190–202. https://doi.org/10.24843/JPU.2013.v01.i01.p19
Azwar, S. (2018). Reliabilitas dan validitas (4th ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bar-on, R. (2006). The bar-on model of emotional-social intelligence (ESI). Psicothema, 18, 13–25. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17295953/
Fadlia, M. (2022, October 02). Pentingnya kecerdasan emosional bagi guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Kumparan. https://kumparan.com/mila-fadlia/pentingnya-kecerdasan-emosional-bagi-guru-paud-pendidikan-anak-usia-dini-1yEHwPdwRQp/full
Ghozali, I. (2016). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 23 (Edisi ke-8). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Goleman, D. (1999). Kecerdasan emosional untuk mencapai prestasi (Terjemahan Indonesia). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Goleman, D. (2009). Kecerdasan emosional: mengapa EI lebih penting daripada IQ. (Terjemahan Hermaya, T). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Goleman, D. (2015). Emotional intelligence. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hamalik, O. (1994). Proses belajar mengajar. Bandung, Indonesia: Bumi Aksara.
Heppner, P. P. & Petersen, C. H. (1982). The development and implications of a personal problem solving inventory. Journal of Counseling psychology, 29(1), 66–67. http://dx.doi.org/10.1037/0022-0167.29.1.66
Indonesia. (2003). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 14.
Karim, A. & Purba, H. P. (2021). Pengaruh kecerdasan emosional terhadap burnout pada perawat dengan Coronavirus anxiety sebagai variabel mediator. Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental, 1(1), 449–459. https://doi.org/10.20473/brpkm.v1i1.25073
Kompasiana. (2022, Mei 17). Kendala yang dihadapi seorang guru TK dalam mengajar. Kompasiana.com. https://www.kompasiana.com/nuralianadohasan7295/6283540fe8da2031691570d2/kendala-yang-dihadapi-seorang-guru-tk-dalam-mengajar
Kovalchuk, V., Marynchenko, I., & Yashchuk, S. (2020). Creating a favorable educational environment in higher education institutions of Ukraine. Society. Integration. Education. Proceedings of the International Scientific Conference, 1, 465–480. https://doi.org/10.17770/sie2020vol1.4897
Manggal, S. K., & Manggal S. (2015). Emotional intelligence: managing emotions to win in life. Delhi: PHI learning PVT.
Marzano, R. J., Brandt, R. S., Hughes, C. S., Jones, B. F., Presseisen, B. Z., Rankin, S. C., & Suhor, C. (1988). Dimension of thinking: a framework for curriculum and instruction. Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development.
Muhyidin, M. (2006). ESQ-power for better life: cara islami meningkatkan mutu hidup dengan manajemen ESQ power (Emotional Spiritual Quotient) sejak masa kanak sampai dewasa. Yogyakarta: Tunas Publishing.
Ningsih, S., Ismail, D., & Indriani, I. (2021). Study protocol: relationship between parenting patterns and diet with nutritional status of toddlers during COVID-19 pandemic. International Journal of Health Sciences, 5(2), 128–134.
https://doi.org/10.29332/ijhs.v5n2.1336
Oztrurk, T., & Guven, B. (2016). Evaluating students' beliefs in problem solving process: a case study. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 12(2), 411–429. https://doi.org/10.12973/eurasia.2016.1208a
Powers, K. K. (2021). Social skills for kids. New York: Med NCC.
Richards, T. (2015). Problem solving: best strategies to decision making critical thinking and positive thinking (Kindle ed.). Create Space Independent Publishing
Septiani, R. (2018). Hubungan antara self-efficacy dengan problem solving dalam mengerjakan tugas akhir mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Medan Area (Skripsi Universitas Medan Area). Repositori Universitas Medan Area. https://repositori.uma.ac.id/jspui/handle/123456789/9904
Sudjana, S. (2005). Metoda statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. S. (2014). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Yamin, M., & Sanan, J. S. (2013). Panduan PAUD. Jakarta: Gaung Persada Press Group.
Zahrotul, I. (2019). Hubungan antara kecerdasan emosional dengan social problem solving pada remaja (Skripsi Universitas Muhammadiyah Gresik). Repositori Universitas Muhammadiyah Gresik. http://eprints.umg.ac.id/829/
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Damaris Fajar Dewanti; Nadya Sarah Wibowo; Shervin Susant

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1) Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC-BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2) Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
3) Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website). The final published PDF should be used and bibliographic details that credit the publication in this journal should be included.