KAJIAN SEMIOEDUKASI DALAM NOVEL SEJARAH KARYA GESTA BAYUADHY [SEMIOTIC-EDUCATIONAL STUDY IN THE HISTORICAL NOVEL BY GESTA BAYUADHY]
Abstract
Abstract
This study aims to describe the main character values that are the priority of the Strengthening Character Education (PPK) movement in Gesta Bayuadhy's historical novels, namely Ranggalawe: Mendung di Langit Majapahit and Mahapatih Nambi: Percik Api di Jantung Majapahit. The approach used is semioeducational based on the semiotic theory of Charles Sanders Peirce. This type of research is qualitative which focuses on the presentation of data in a narrative manner. In collecting data using library techniques, reading, and taking notes. The data analysis technique was carried out using a semioeducational approach through reading the historical novel by Gesta Bayuadhy in a heuristic and hermeneutic way. The semioeducational approach is carried out to interpret education, in the form of the main character values through Peirce's semiotic signs, namely representamen, object, and interpretant. The results showed that the main values of religious, nationalist, integrity, independent, and mutual cooperation characters with variants that are built through representamen, objects, and interpretants in the historical novel by Gesta Bayuadhy.
Bahasa Indonesia Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai utama karakter yang menjadi prioritas gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam novel sejarah karya Gesta Bayuadhy, yakni Ranggalawe: Mendung di Langit Majapahit dan Mahapatih Nambi: Percik Api di Jantung Majapahit. Pendekatan yang digunakan adalah semioedukasi dengan berpedoman pada teori semiotika Charles Sanders Peirce. Penelitian ini berjenis kualitatif yang berfokus pada pemaparan data secara naratif. Dalam pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, baca, dan catat. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan semioedukasi melalui pembacaan novel sejarah karya Gesta Bayuadhy secara heuristik dan hermeneutik. Pendekatan semioedukasi dilakukan guna menafsirkan edukasi, berupa nilai utama karakter melalui tanda semiotika Peirce, yakni representamen, object, dan interpretant. Hasil penelitian menunjukkan adanya nilai utama karakter religius, nasionalis, integritas, mandiri, dan gotong royong dengan berbagai variannya yang dibangun melalui representamen, object, dan interpretant dalam novel sejarah karya Gesta Bayuadhy.
Keywords
DOI: http://dx.doi.org/10.19166/pji.v20i2.5806
Full Text:
PDFReferences
Bayuadhy, G. (2013). Ranggalawe: Mendung di langit Majapahit. Yogyakarta, Indonesia: Diva Press.
Bayuadhy, G. (2016). Mahapatih Nambi: Percik api di jantung Majapahit. Yogyakarta, Indonesia: Dipta.
Carr, D. (2008). Character education as the cultivition of virtue. In Handbook of Moral and Character Education (L. P. Nucci & D. Narvaez, Eds.) New York: Routledge.
Creswell, C., & John, W. (2019). Research design: Pendekatan metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran. Yogyakarta, Indonesia: Pustaka Pelajar.
Danesi, M. (2011). Pesan, tanda, dan makna: Buku teks dasar mengenai semiotika dan teori komunikasi (2nd ed). Yogyakarta, Indonesia: Jalasutra.
Disdik Jambi. (2021). Edukasi adalah pendidikan, ketahui jenis-jenis dan manfaatnya. Liputan6.com, Jakarta. https://www.liputan6.com/hot/read/5310288/edukasi-adalah-pendidikan-ketahui-jenis-jenis-dan-manfaatnya
Farisa, F. C. (2023). Gibran bisa maju Pilpres 2024, MK disebut meneguhkan dinasti politik Jokowi. Kompas.com, Jakarta. https://nasional.kompas.com/read/2023/10/17/16183851/gibran-bisa-maju-pilpres-2024-mk-disebut-meneguhkan-dinasti-politik-jokowi
Fauzi. (2024). FormasNU nilai Gibran “offside” di debat keempat Pilpres. Antaranews.com, Jakarta. https://www.antaranews.com/berita/3928041/formasnu-nilai-gibran-offside-di-debat-keempat-pilpres
Fitriani, F. (2016). Kajian semiotika: Nilai pendidikan karakter dalam novel Rindu karya Tere Liye dan kontribusinya terhadap pengajaran bahasa Indonesia [Thesis]. Universitas Negeri Makasar. http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/7077
Gunadi, C. N. (2020). Kajian semiotika Peirce terhadap novel Hikayat Putri Penelope karya Idrus berorientasi pemahaman interkultural dan pemanfaatannya sebagai bahan ajar untuk siswa SMA di Bandung Independent School. Jurnal Wistara, 3(2),170-177. https://doi.org/10.23969/wistara.v3i2.3738
Iye, R., & Susiati, S. (2018). Nilai edukatif dalam novel sebait cinta di bawah langit Kairo karya Mahmud Jauhari Ali. Sirok Bastra, 6(2), 183-192. https://doi.org/10.37671/SB.V6I2.135
Kemdikbud. (2017). Penguatan pendidikan karakter jadi pintu masuk pembenahan pendidikan nasional. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/07/penguatan-pendidikan-karakter-jadi-pintu-masuk-pembenahan-pendidikan-nasional
Kurniawan, R. (2017). Antara sejarah dan sastra: Novel sejarah sebagai bahan ajar pembelajaran sejarah. Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengarangnya, 11(1), 55-70. http://dx.doi.org/10.17977/um020v11i12017p055.
Lantowa, J., Nila, M. M., & Muh, K. (2017). Semiotika: Teori, metode, dan penerapannya dalam penelitian sastra. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
Lickona, T., & Davidson, M. (2005). Smart & good high schools: Integrating excellence and ethics for success in school, work, and beyond. Cortland, NY: The Character Education Partnership.
Lickona, T. (2013). Educating for character: How our schools can teach respect and responsibility. Jakarta: Bumi Aksara.
Lickona, T. (2014). Pendidikan karakter: Panduan lengkap mendidik siswa menjadi pintar dan baik (Educating for Character). Bandung, Indonesia: Penerbit Nusa Media.
Lickona, T. (2018). How to raise kind kids: And get respect, gratitude, and a happier family in the bargain. New York: Penguin Books.
Naim, N. (2012). Character building (Optimalisasi peran pendidikan dalam pengembangan ilmu & pembentukan karakter bangsa). Yogyakarta, Indonesia: AR-RUZZ MEDIA.
Noth, W. (2006). Semiotik. Surabaya, Indonesia: Airlangga University Press.
Nurgiyantoro, B. (2002). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta, Indonesia: Gadjah Mada University Press.
Radford, L. (2013). On semiotics and education. Education et Didactique, 7(1), 185-20. https://doi.org/10.4000/educationdidactique.1668
Rahmanto, B. (2005). Metode pengajaran sastra. Yogyakarta, Indonesia: Kanisius.
Ratna, N. K. (2014). Peranan karya sastra, seni, dan budaya dalam pendidikan karakter. Yogyakarta, Indonesia: Pustaka Pelajar.
Semetsky, I., & Campbell, I. (2018). Semiotics and/as education: An interview with Inna Semetsky. Chinese Semiotic Studies, 14(1), 121-128. http://dx.doi.org/10.1515/css-2018-0007
Semetsky, I. (2015). Edusemiotics: The tao of education. Language and Semiotic Studies, 1(1), 130-143. https://doi.org/10.1515/lass-2015-010108
Semetsky, I. (2010). Semiotics education experience. Rotterdam: Sense Publishers.
Setiawan, A., Helene E. M. M., & Hajrah. (2020). Analisis nilai pendidikan moral novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu: Pendekatan semiotika Peirce. Indonesia: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(1), 8-17. https://doi.org/10.59562/indonesia.v1i1.12390
Sholih, J. A. U., Dinie A. D., & Rizky S. H. (2024). Pentingnya literasi sebagai pendidikan karakter dalam mengatasi degradasi moral di Sekolah Dasar. Cendekia: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan, 4(1), 123-139. https://doi.org/10.55606/cendikia.v4i1.2346
Wibowo, A. (2013). Pendidikan karakter berbasis sastra: Internalisasi nilai-nilai karakter melalui pengajaran sastra. Yogyakarta, Indonesia: Pustaka Pelajar.
Zaimar, O. K. S., & Harahap, A. K. (2014). Semiotika dalam analisis karya sastra. Depok, Indonesia: PT Komodo Books.
Zoest. (1992). Serba-serbi semiotika. In Panuti Sudjiman dan Aart Van Zoest (Ed.). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Petrus Purwanto, Tengsoe Tjahjono, Ririe Rengganis
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Faculty of Education | Universitas Pelita Harapan | Lippo Karawaci, Tangerang, Indonesia, 15811 | Tel +62 21 5460901 | Fax +62 21 5460910