Pemberdayaan Masyarakat pada Lahan Marjinal Dengan Konsep Kawasan (Studi Kasus Kelurahan Batu Bersurat, Kabupaten Kampar dan Kampung Bantalan, Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau)
Abstract
Abstract
A cooperation between higher education institution, industry and local government is important to overcome problems in rural poor areas through empowerment and financial support for various programmes to increase competencies and welfare of poor farmers. In this paper, an example of the cooperation is a development of Kawasan Ekonomi Masyarakat (KEM) Kelurahan Batu Bersurat and Kampung Bantalan Propinsi Riau in 2014-2016 through Corporate Social Responsibility and Small Medium Enterpreneur and Partnership Program (CSR & SMEPP) PT Pertamina with Forum Layanan Iptek untuk Masyarakat (FLipMAS) Batobo Wilayah Riau-Kepulauan Riau and local governments. The empowerment program that has been carried out was a development of marginal lands at both KEM for agriculture, freshwater fishery and animal husbandry, such as chili cultivation, patin fish cultivation and Balinese cow husbandry. A mentoring strategy by FLipMAS BATOBO at both KEM generally comprises principles of empowering society, group, networking, and sustainability. The results of effective mentoring showed an increase of the farmer’s income to more than 80% from the initial condition, and a change of farmers character that is willing to help poor people and orphans in their areas. This could indicate an achievement of the cooperation between the institution, industry and government in empowering society in rural poor areas.
Keywords: agriculture, cooperation, cultivation, empowerment, marginal, rural poor areas
Abstrak
Sinergi antara institusi Pendidikan Tinggi, industri dan pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan di bidang perekonomian masyarakat tertinggal dapat diwujudkan melalui pendampingan dan dukungan dana pada program-program pemberdayaan di berbagai sektor guna meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan masyarakat. Salah satu contoh sinergi tersebut adalah pembentukan Kawasan Ekonomi Masyarakat (KEM) Kelurahan Batu Bersurat dan Kampung Bantalan Propinsi Riau pada tahun 2014-2016 melalui program Corporate Social Responsibility and Small Medium Enterpreneur and Partnership Program (CSR & SMEPP) PT Pertamina bekerjasama dengan Forum Layanan Iptek untuk Masyarakat (FLipMAS) Batobo Wilayah Riau-Kepulauan Riau dan pemerintah setempat. Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan berupa pengembangan lahan marjinal di kedua KEM tersebut untuk sektor pertanian, perikanan dan peternakan seperti budidaya cabe, budidaya ikan patin dan budidaya sapi Bali. Strategi pendampingan yang dilakukan oleh FLipMAS BATOBO di kedua KEM pada dasarnya meliputi prinsip keswadayaan masyarakat, prinsip berkelompok, prinsip kerja jaringan dan prinsip berkelanjutan. Efektivitas pendampingan dari aspek ekonomi menunjukkan adanya peningkatan pendapatan masyarakat lebih dari 80% dari kondisi awal dan perubahan karakter masyarakat yang berpartisipasi membantu warga miskin dan anak yatim di sekitarnya. Hal ini dapat mengindikasikan keberhasilan sinergi institusi, industri dan pemerintah daerah dalam pemberdayaan masyarakat miskin di daerah tertinggal.
Kata kunci: budidaya, kawasan miskin, marjinal, pemberdayaan, pertanian, sinergi
Literaturhinweise
Azis Ali (Ed). (2005). Dakwah Pemberdayaan Masyarakat Paradigma Aksi Metodologi. Yogyakarta: Pelangi Aksara. Hatu, R.A. (2010). Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial dalam Masyarakat (Suatu Kajian Teoretis). Inovasi 7(4): 240-254. Mubyarto. (1998). Pemberdayaan Ekonomi Rakyat dan Peranan Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Yayasan Argo-Ekonomika. Suhartini, Rr., Halim, A., Khambali, I., Basyid, A. (eds.). (2005). Model-model Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Bina Rena Pariwara.
Downloads
Veröffentlicht
Ausgabe
Rubrik
Lizenz
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1) Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC-BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2) Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
3) Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website). The final published PDF should be used and bibliographic details that credit the publication in this journal should be included.