EDUKASI PEMBUATAN SEDIAAN ANTISEPTIK TANAMAN HERBAL DI KELURAHAN PEMURUS BARU BANJARMASIN [EDUCATION ON MAKING ANTISEPTIC PREPARATIONS FOR HERBAL PLANTS IN BANJARMASIN KELURAHAN PEMURUS BARU]
Abstract
South Kalimantan is ranked sixth as the province with the highest percentage of Covid-19 positive cases in Indonesia. As of July 24, 2020, there were 4,990 (5.7%) confirmed positive cases of Covid-19 in South Kalimantan which is the highest cases occurred in Banjarmasin Regency. Pemurus Baru, an urban village of Banjarmasin Regency is one of the red zone area of Covid-19 positive cases. One of the health protocols to prevent covid-19 exposure is washing hands frequently with antiseptic. Antiseptic liquid can be made from herbal plant ingredients that have antimicrobial efficacy. The development of online technology can be a tool of education and delivery of information that benefits the community. The purpose of this program is to support the Covid-19 prevention efforts through the useful of herbal plants into antiseptic liquid, in order to avoid Covid-19 exposure. The targets of this program are the mothers of health cadres in the working area of Pemurus Baru Community Health Center of Banjarmasin Regency. Education method in this program is counseling on the manufacture of antiseptics from the herbal plant. Education and evaluation of the program are carried out online. The results of this program have a positive impact, the targets of program understand and are able to make antiseptic liquid based on herbs, and motivated to inform to others or communities.
BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Kalimantan Selatan berada diurutan ke-enam sebagai provinsi dengan persentase tertinggi kasus positif Covid-19 di Indonesia. Pada 24 Juli 2020 didapatkan sebanyak 4.990 (5,7%) kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Selatan dan kasus teringgi terjadi di Kota Banjarmasin. Kelurahan Pemurus Baru Kota Banjarmasin termasuk salah satu kelurahan yang termasuk wilayah zona merah kasus positif Covid-19. Salah satu protokol kesehatan untuk memcegah paparan covid-19 adalah mencuci tangan dengan antiseptik. Sediaan antiseptik tangan dapat dibuat dari bahan tanaman herbal yang berkhasiat antimikroba. Berkembangnya teknologi online dapat menjadi suatu sarana edukasi dan penyampaian informasi yang bermafaat bagi masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendukung upaya pencegahan COVID-19 melalui pemanfaatan tanaman herbal menjadi sediaan antiseptik, guna terhindar dari paparan Covid-19. Sasaran kegiatan adalah ibu-ibu kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Baru Banjarmasin. Metode pelaksanaan edukasi berupa penyuluhan tentang pembuatan antiseptik dari sediaan tanaman herbal. Edukasi dan evaluasi kegiatan dilakukan secara online. Hasil dari kegiatan ini dapat berdampak positif, sasaran kegiatan memahami dan mampu membuat sediaan antiseptik berbahan dasar tanaman herbal, serta termotivasi untuk menginformasikannya pada orang lain/masyarakat lainnya.
Keywords
DOI: http://dx.doi.org/10.19166/jspc.v5i1.3436
Full Text:
PDFReferences
Aboul-Enein, A. M., Salama, Z. A., Gaafar, A. A., Aly, H. F., Abou-Elella, F., & Ahmed, H. A. (2016). Identification of phenolic compounds from banana peel (Musa paradaisica L.) as antioxidant and antimicrobial agents. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 8(4), 46-55.
Asngad, A., Bagas R. A., & Novitasari (2018). Ekstrak Batang Pisang dengan Penambahan Alkohol, Triklosan dan Gliserin yang Berbeda Dosisnya. Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi, 4(2),61-70. https://doi.org/10.23917/bioeksperimen.v4i2.6888
Budiarti, L. Y. (2015) Efektivitas Jeruk Nipis, Belimbing Wuluh dan Lidah Buaya Sebagai Antiseptik Tangan. (Laporan Penelitian Hibah Kemenristekdikti), Universitas Bandalampung, Indonesia.
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19) Rev-04. Jakarta, Indonesia: Kementerian Kesehatan RI.
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19) Rev-05. Jakarta, Indonesia: Kementerian Kesehatan RI.
Doloksaribu, B. E., & Fitri, K. (2019). Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) dan Biji Pepaya (Carica papaya L.). Jurnal Dunia Farmasi, 2(1), 50-58. 25. https://doi.org/10.33085/jdf.v2i1.4396
Kelurahan Pemurus Baru. (2019). Laporan dan Profil Tahunan Kelurahan Pemurus Baru Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Indonesia.
Lestari, R. K., Amalia, E., & Yuwono. (2018). Efektivitas jeruk nipis (citrus aurantifolia swingle) sebagai zat antiseptik pada cuci tangan. Jurnal Kedokteran Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 5(2), 55-65.
Sahambangung, M., Datu, O., Tiwow, G., & Potolangi, N. (2019). Formulasi sediaan sabun antiseptik ekstrak daun pepaya Carica papaya. Biofarmasetikal Tropis, 2(1), 43-51. https://doi.org/10.55724/jbiofartrop.v2i1.38
Salasa, A. M. (2019). Aktivitas ekstrak kulit buah nanas (Ananas comosus L.) terhadap pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa. Media Farmasi, 13(2), 1-5. https://doi.org/10.32382/mf.v13i2.786
Situmeang, Suryani M. F., & Sembiring, T. J. (2019). Efektivitas hand sanitizer dalam membunuh kuman di tangan. Jurnal AnLabMed Analis Laboratorium Medis, 1(1), 6-11.Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan. (2020). Jumlah Kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan. Banjarmasin, Indonesia: Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Lia Yulia Budiarti, Siti Kaidah, Alfi Yasmina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Center for Research and Community Development (Lembaga Penelitian dan Pengadian kepada Masyarakat) | Universitas Pelita Harapan | Lippo Karawaci, Tangerang, Indonesia, 15811| +62 21 546 0901 | redaksi.pkmcsr@uph.edu