APLIKASI MATCHA GREEN TEA DAN SARI JERUK LEMON DALAM PRODUKSI SERABI SOLO DI UKM LINCO’S SOLO [MATCHA GREEN TEA AND LEMON JUICE APPLICATION OF SERABI SOLO PRODUCTION IN SME LINCO’S SOLO]

Esti Widowati, Gusti Fauza, Rizky Nugrahaningtyas, Dinta Selma Petriani

Abstract


Serabi Solo is a traditional food made from rice flour, coconut milk, sugar, salt, water and other ingridients. Serabi is round, flat and porous. Coconut milk was used to develop serabi's taste making it sweet and savory. However, rancidity can decrease quality of serabi during shelf life. Mold growth also affects food safety of this perishable food. Serabi Solo is developing as gift that has longer shelf life beside flavor and appearance variations. Concrete solutions to inhibit rancidity were matcha green tea because of poliphenol as an antioxidant. Matcha green tea addition and pasteurization improved Serabi Solo quality and inhibited rancidity. Based on previous research, matcha green tea 1% made Serabi shelf life longer (24,66 hours). Other solution was coconut milk pretreatment. According to previous research, lemon juice pH 3 was used in coconut milk with hurdle technique made Serabi Solo has shelf life longer (32 hours). Therefore, this activity was to introduce matcha green tea 1% and lemon juice pH 3 to extend shelf of Serabi Solo in SME Linco's Solo.

Bahasa Indonesia Abstrak: Kue serabi solo merupakan salah satu makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras dan santan. Kue ini bulat, pipih dan berpori-pori. Penambahan santan saat memasak serabi membuat serabi terasa manis dan gurih. Namun, santan dalam serabi selain memberikan rasa gurih juga mudah mengalami kerusakan selama penyimpanan. Munculnya aroma dan rasa tengik yang tidak disukai menyebabkan penurunan kualitas dan daya simpan kue serabi. Selain itu, pertumbuhan kapang juga menjadi masalah keamanan pangan pada serabi. Padahal sebagai produk oleh-oleh, serabi diharapkan memiliki umur simpan lebih panjang selain variasi rasa dan tampilan yang menarik dan kekinian. Solusi aplikatif untuk menghambat ketengikan pada kue serabi solo adalah penggunaan matcha green tea karena mengandung polifenol sebagai antioksidan. Penambahan matcha green tea dan perlakuan pasteurisasi pada santan dapat memperbaiki mutu dan mampu menghambat proses ketengikan sehingga dapat memperpanjang umur simpan kue serabi. Hasil dari penelitian sebelumnya, pada uji ketengikan menunjukkan bahwa kue serabi dengan penambahan matcha green tea konsentrasi 1% memiliki umur simpan selama 24,66 jam. Selain penambahan, matcha green tea, upaya memperpanjang umur simpan serabi yaitu dengan mendesain pretreatment santan. Penelitian sebelumnya menggunakan jenis jeruk dan konsentrasi pH asam sitrat yang paling disukai konsumen dan pengaruh serta lama daya simpan serabi dengan pretreatment santan menggunakan teknik hurdle. Serabi yang paling disukai adalah serabi dengan formula pretreatment santan menggunakan air jeruk lemon dengan pH 3 yang memiliki umur simpan 32 jam. Oleh karena itu, pada kegiatan PkM ini mengaplikasikan matcha green tea 1% dan sari jeruk lemon dengan pH 3 untuk meningkatkan umur simpan serabi terhadap variabel ketengikan di UKM Lincos Solo. 

 

Keywords


lemon juice; matcha green tea; rancidity; Serabi Solo; SME; ketengikan; kue serabi Solo; pretreatment santan; santan; teknik hurdle; umur simpan



DOI: http://dx.doi.org/10.19166/jspc.v4i2.2137

Full Text:

PDF

References


Ahmad, M., Baba, W. N., Wani, T. A., Gani, A., Gani, A., Shah, U., Wani, S. M., & Masoodi, F. A. (2015). Effect of green tea powder on thermal, rheological & functional properties of wheat flour and physical, nutraceutical & sensory analysis of cookies. Journal of Food Science and Technology, 52(9), 5799–5807. https://doi.org/10.1007/s13197-014-1701-3

Bajerska, J., Jan, S. M., & Artur, J. (2010). Catechin stability, antioxidant properties and sensory profiles of rye breads fortified with green tea extracts. Journal of Food and Nutrition Research, 49(2), 104–111.

Brotodjojo, L. C. (2008). Jajanan Kaki Lima Khas Solo. Jakarta, Indonesia: PT. Gramedia.

Cahyani, D, I., & Rustanti, N. (2015). Pengaruh Penambahan teh hijau terhadap aktivitas antioksidan dan dadar protein minuman fungsional susu kedelai dan madu. Journal of Nutrition College, 4(2), 147–153. https://doi.org/10.14710/jnc.v4i4.10116

Herawati, H. (2008). Penentuan umur simpan pada produk pangan. Jurnal Litbang Pertanian, 27(4), 124-130.

Park, J. H., & Kim, C, S. (2002). Green tea extract is an effective antioxidant for retarding rancidity of yukwa (rice snacks) fried in soybean and rice bran oils. Nutraceuticals and Food, 7, 255-260. https://doi.org/10.3746/jfn.2002.7.3.255

Petriani, D. S., Fauza, G., Widowati, E., & Affandi, D. R. (2019). Desain preatreatment santandengan teknik hurdle dalam upaya memperpanjang umur simpan. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS, 3(1), F.31-38.

Phongnarisorn, B., Orfila, C., Holmes, M., & Marshall, L. 2018. Enrichment of biscuits with matcha green tea powder: Its impact on consumer acceptability and acute metabolic response. Foods, 7(2), 17. https://doi.org/10.3390/foods7020017

Raghavendra, S. N. & Raghavarao, K. S. M. S. (2010). Effect of different treatments for the destabilization of coconut milk emulsion. Journal of Food Engineering, 97(3), 341-347. https://doi.org/10.1016/j.jfoodeng.2009.10.027

Rahayu, W, P., & Arpah. (2003). Penuntun teknis: Penetapan kadaluwarsa produk industri kecil pangan. Bogor, Indonesia: Institut Pertanian Bogor.

Sundoko, L. S. (2010). Kue basah nusantara. Jakarta, Indonesia: Gramedia Pustaka Utama.

Tamat, S. R., Wikanta, T., & Maulina, L. S. (2007). Aktivitas antioksidan dan toksitas senyata bioaktif dari ekstrak rumput laut hijau ulva reticulata forsskal. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 5(1), 31-36.

Weiss, D. J., & Anderton, C. R. (2003). Determination of catechins in matcha green tea by micellar electrokinetic chromatography. Journal of Chromatograhy A, 1011(1-2), 173–180. https://doi.org/10.1016/S0021-9673(03)01133-6


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Esti Widowati, Gusti Fauza, Rizky Nugrahaningtyas, Dinta Selma Petriani

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

favicon Center for Research and Community Development (Lembaga Penelitian dan Pengadian kepada Masyarakat) | Universitas Pelita Harapan | Lippo Karawaci, Tangerang, Indonesia, 15811| +62 21 546 0901 | redaksi.pkmcsr@uph.edu