Analisis Semiotika Iklan '#ADAAQUA-Momen Gagal Fokus: Zonk'

Auteurs

  • Alfian Candra Ayuswantana Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur
  • Diana Aqidatun Nisa Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur
  • Lutfi Tri Atmaji Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknik dan Desain Institut Teknologi Kreatif Bina Nusantara Malang

DOI:

https://doi.org/10.37312/jsdis.v1i1.1832

Samenvatting

Aqua kerap kali sebagai acuan produk-produk air mineral kemasan sejenis bahkan telah menjadi sebuah kata ganti untuk menjelaskan istilah air kemasan apapun mereknya. Aqua sebagai pionir air kemasan senantiasa melakukan upaya untuk melanggengkan hegemoni sebagai air kemasan no. 1 di benak konsumen. Salah satu upaya tersebut adalah dengan memapar konsumen melalui iklan-iklan komersial. Dibanding dengan merek air mineral kemasan lainnya, merek Aqua lebih mendominasi layar iklan televisi Indonesia. Pada tahun 2018 Iklan-iklan aqua mengangkat tema #AdaAQUA, Menarik untuk dikaji lebih jauh bagaimana cara kerja iklan TVC #AdaAQUA dalam membangun image brand yang diinginkannya tersebut. Jawaban dari pernyataan tersebut dianalisis dengan metode semiotika Barthes maupun Pierce. Sebagai hasilnya Aqua mengangkat tema #AdaAQUA dalam rangka membangun brand image dengan cara mengeksploitasi ketakutan akan momen-momen memalukan didepan publik dalam diri seseorang dikarenakan kurangnya konsentrasi.

Biografie auteur

Alfian Candra Ayuswantana, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Pengajar di Program Studi DKV Fakultas Arsitektur dan Desain

Referenties

Amirshahi, S. A., Redies, C., Denzler, J., & Hayn-Leichsenring, G. U. (2014). Evaluating the Rule of Thirds in Photographs and Paintings. Art & Perception, 2(1-2), 163-182. doi:10.1163/22134913-00002024

Barthes, Roland. (2006). Membedah Mitos-Mitos Budaya Massa: Semiotika atau Sosiologi Tanda, Simbol, dan Representasi. Yogyakarta: Jalasutra.

Baudrillard, Jean. (2015). Masyarakat Konsumsi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Callinicos, Alex. (2008). Menolak Posmodernisme. Yogyakarta: Jalasutra.

Danesi, Marcel. (2002). Understanding Media Semiotics. New York:
Arnold.

Fashri, Fauzi. (2014). Pierre Bourdieu: Menyingkap Kuasa Simbol. Yogyakarta: Jalasutra.

Piliang, Yasraf. (1999). Hiper-realitas Kebudayaan. Yogyakarta: LKiS.

Piliang, Yasraf. (1999). Sebuah Dunia Yang Dilipat. Yogyakarta: Jalasutra.

Piliang, Yasraf. (2003). Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

Piliang, Yasraf. (2004). Dunia Yang Berlari: Mencari Tuhan-Tuhan Digital. Jakarta: Grasindo.

Rivers, William, Jay Jensen, and Theodore Peterson. (2004). Media Massa & Masyarakat Modern. Edisi Kedua. Jakarta: Prenada Media.

Tinarbuko, Sumbo. (2009). Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra.

Thwaites, Tony., Davis Lloyd, and Mules Warwick. (2011). Introducing Cultural and Media Studies: Sebuah Pendekatan Semiotik. Yogyakarta: Jalasutra.

Stoeber, J., & Otto, K. (2006). Positive conceptions of perfectionism: Approaches, evidence, challenges. Personality and Social Psychology Review, 10, 295-319.

Williamson, Judith. (2007). Decoding Advertisements: Membedah Ideologi dan Makna Dalam Periklanan. Yogyakarta: Jalasutra.

##submission.downloads##

Gepubliceerd

2019-12-27