Selamat datang kembali para pembaca Jurnal Desain dan Inovasi Sosial Ed.2, Vol.1, terutama para akademisi, peminat, penggiat, inisiator Desain sebagai strategi dan atau pendorong inovasi sosial. Atas kontribusi para penulis Jurnal ini masuk ke dalam terbitan kedua, meneruskan wacana yang sempat didiskusikan pada terbitan pertama. Pada terbitan pertama, saya menutup Jurnal dengan mempertanyakan mungkinkah sebenarnya Desain berperan sebagai pendorong inovasi sosial? Hal ini muncul karena diskusi pada terbitan pertama menunjukkan bahwa tidak mudah Desain berperan hingga ke tahap mendorong terjadinya inovasi sosial, sesuai cita-cita JSDIS yang ingin menjadi bukan sekedar jurnal teoretis namun juga menjadi jurnal yang dapat menginspirasi tindakan (action), yang dalam hal ini tentu saja terjadinya inovasi sosial. Nyatanya hanya 1 dari 8 artikel pada terbitan pertama tersebut yang membahas terjadinya hal tersebut dan benar-benar membuka peluang terjadinya inovasi sosial. Saya kemudian berargumen bahwa tampaknya hal ini terjadi karena 2 hal: (1) bahwa Desain lebih mudah dibayangkan sebagai strategi untuk mencapai tujuan tertentu ketimbang berperan sebagai pendorong terjadinya perubahan dan inovasi sosial, dan (2) adanya kesulitan mencari metode terlebih lagi metodologi yang tepat untuk kajian maupun penelitian Desain – ini belum ditambah ketika Desain hendak berperan menjadi pendorong terjadinya inovasi sosial (Katoppo, 2019). Saya melihat ini sebagai potensi dan kemudian mengajak para akademisi, peminat, penggiat, inisiator Desain sebagai strategi dan atau pendorong inovasi sosial untuk membahas dan membangun wacana terkait kedua permasalahan tersebut di atas.