Desain Kap Lampu Kontemporer dengan Metode ATUMICS dari Revitalisasi Tenong dalam Tradisi Sadranan di Temanggung
DOI:
https://doi.org/10.37312/jsdis.v6i2.10316Keywords:
Kap Lampu, Metode ATUMICS, Revitalisasi, Tenong, Tradisi SadrananAbstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk merevitalisasi Tradisi Sadranan di Temanggung karena tradisi ini memiliki nilai-nilai filosofi yang hampir terlupakan oleh masyarakat. Dengan menggunakan metode ATUMICS (Artefact, Technique, Utility, Material, Icon, Concept, Shape), penelitian ini mengambil tenong sebagai artefak, karena mengandung makna ungkapan rasa syukur dan kearifan lokal dalam masyarakat Nusantara. Elemen-elemen dari tenong kemudian dianalisis dan ditransformasikan menjadi sebuah produk fungsional. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui studi literatur, wawancara dengan tokoh masyarakat setempat, observasi non-partisipan, dan survei ke industri kriya setempat. Hasil dari perancangan ini berupa sebuah produk kap lampu dari material bambu yang memadukan teknik anyaman tradisional dengan teknologi pencahayaan kontemporer, sehingga dapat berfungsi sebagai penerang sekaligus elemen dekoratif. Melalui revitalisasi artefak budaya ini diharapkan dapat menjadi strategi efektif dalam memperkenalkan kembali tradisi lokal kepada masyarakat luas.
References
Andri, L. (2020). Konservasi Budaya Seni Tradisi Desa Tlogopucang Kabupaten Temanggung. Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 3(2), 152–188. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/endogami/article/view/30653
Badan Pusat Statistik. (2015). Mengulik Data Suku di Indonesia. https://www.bps.go.id/news/2015/11/18/127/mengulik-datasuku-di-indonesia.html
Ferdiansyah, R. (2018). Potensi Kearifan Lokal Tradisi Sadranan Sebagai Sumber Belajar IPS di SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan, 35(1), 51–58.
Hidayat, D., Firdaus, M., & Mandala, E. (2017). Revitalisasi Kearifan Lokal Sebagai Identitas Bangsa di Tengah Perubahan Nilai Sosiokultural. Proceeding Seminar Nasional Budaya Urban, 121–133.
Julianto, T., & et al. (2021). Local-Social Wisdom in the Nyadran Tradition as a Means of Gathering. Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal, 4(2), 830–836.
Lestiyono. (2019). Sadranan (Expresi Visual Doa) Dalam Karya Seni Lukis. http://digilib.isi.ac.id/4428/
Munifah, A. F. (2020). Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Sedekah Bumi (Sadranan) di Desa Nglorog Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/9854/
Saputri, R. M., Rinenggo, A., & Suharno. (2021). Eksistensi Tradisi Nyadran sebagai Penguatan Identitas Nasional di Tengah Modernisasi. CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENSE JOURNAL (CESSJ), 3(2), 99–111. https://journal.univetbantara.ac.id/index.php/cessj/article/view/2080/1247
Setiawan, I., & Kusnadi. (2020). Peran Pemangku Kepentingan Dalam Revitalisasi Kearifan Lokal: Studi Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(3), 603–613.
Sufia, R., Sumarmi, & Amirudin, A. (2016). Kearifan Lokal Dalam Melestarikan Lingkungan Hidup (Studi Kasus Masyarakat Adat Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi). Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1(4), 726–731.
Triyoso, J. D. (2021). Makna dan Fungsi Tradisi Upacara Nyadran di Dusun Ngadiboyo, Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk (Tintingan Folklor).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Marcellino Aditya Mahendra

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Dengan mempublikasikan artikel pada Jurnal Strategi Desain dan Inovasi Sosial (JSDIS), penulis setuju bahwa:
- Penulis memegang penuh hak cipta atas artikel yang dipublikasikan.
- Penulis tidak pernah mempublikaskan artikel penulis dalam publikasi lainnya.
- Penulis dilarang mempublikasikan artikel yang sudah diterbitkan JSDIS tanpa mencantumkan bahwa artikel tersebut sebelumnya sudah pernah diterbitkan di JSDIS.
- Redaksi JSDIS memiliki hak untuk mempublikasikan, mendistribusikan, dan menggunakan artikel penulis untuk keperluan publikasi jurnal dengan tetap mencantumkan penulis sebagai pemegang hak cipta.