Pemanfaatan Limbah Sekam Padi untuk Tableware di Café

Abstract

Menurut Badan Pusat Statistis per Bulan Februari 2020, Indonesia memiliki luas sawah sebesar 7,48 juta hektar. Dengan luas tersebut Indonesia mampu menghasilkan sekitar 31,33 ton beras per tahun. Jumlah panen tersebut berdampak pada jumlah limbah yang dihasilkan, seperti sekam padi, jerami dan dedak. Selama ini, para petani hanya membakar limbah tersebut yang berkontribusi pada meningkatnya polusi udara. Padahal sekam padi memiliki banyak keunggulan, yakni jumlahnya yang tidak terbatas, sangat mudah ditemui di lingkungan sekitar, memiliki harga beli yang rendah sehingga sangat cocok sebagai bahan baku pembuatan produk bermodal kecil, serta masih memiliki peluang yang tinggi untuk dimanfaatkan dalam ranah desain produk. Penelitian dilakukan untuk memanfaatkan limbah, khususnya sekam padi menjadi produk yang bernilai guna. Metode yang digunakan adalah teknik eksperimen dan eksplorasi bahan. Tableware dipilih berdasarkan hasil uji coba karakteristik material biokomposit dari sekam padi. Hasil uji coba membuktikan bahan mempunyai karakteristik padat, kokoh dan dapat dibentuk dengan menggunakan cetakan negatif berbentuk geometris. Dari percobaan yang dilakukan terjadi beberapa kendala, seperti aroma yang tidak sedap serta kemungkinan kontaminasi pada makanan dan minuman. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara menambahkan esens aroma dan menggunakan pelapis (coating) berstandar food grade. Penelitian bahan ini berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi produk-produk fungsional yang lebih luas.