Pengaruh Kegiatan Magang dengan Sistem Offline dan Online Terhadap Komunikasi Penyampaian Pekerjaan

Anastasya Lucky, Clarissa nicole wijaya, Jessica limanta, Martin Luqman Katoppo

Abstract


Komunikasi merupakan hal yang penting dalam proses bekerja secara tim. Sebelum adanya pandemi COVID-19, komunikasi dapat dilakukan secara tatap muka sehingga penjelasan dapat dilakukan secara verbal. Namun sejak adanya pandemi, komunikasi dalam kebanyakan tempat bekerja harus dilakukan secara online sehingga adanya keterbatasan untuk bertemu secara langsung. Perbedaan metode komunikasi tersebut tentunya memberikan beberapa dampak pada proses penyampaian pekerjaan bagi para pekerja, apalagi pada tempat bekerja yang bergerak di bidang kreatif dimana teamwork sangat dibutuhkan, khususnya pada kasus ini adalah studio interior. Dalam perubahan sistem bekerja tersebut, karyawan maupun pemilik studio interior harus melakukan adaptasi komunikasi penyampaian pekerjaan. Dalam makalah ini, peneliti akan membahas masalah komunikasi penyampaian pekerjaan yang terjadi di beberapa studio desain tempat para peserta magang desain interior Universitas Pelita Harapan angkatan 2017 melakukan kegiatan magang mereka. Analisis masalah komunikasi yang ada di setiap studio yang menerapkan sistem yang berbeda-beda (Full work from home (WFH), full work from office (WFO), maupun pencampuran WFH dan WFO) didapatkan dengan menggunakan metode kualitatif etnografi untuk metode pengumpulan data, dimana peneliti telah mewawancarai masing-masing partisipan secara synchronous dimana kedua pihak, peneliti dan partisipan, akan online secara bersamaan di waktu yang sama melewati fitur zoom atau teams. Wawancara akan dilakukan dengan metode wawancara tidak terstruktur dengan metode analisis data deskriptif kualitatif. Dalam makalah ini peneliti bertujuan memahami pengaruh kegiatan magang secara offline dan online terhadap komunikasi penyampaian pekerjaan pada studio desain.

References


Cangara, Hafied. (2017). Perencanaan dan strategi komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. [2] Wood, Julia. (2009). Communication in Our Lives. Boston: Cengage Learning. [3] Knapp, Mark L. (1978). Nonverbal Communication in Human Interaction. New York: Holt, Rinehart and Winston. [4] Tauton, Y. (2020). “ How has COVID-19 affected the way we communicate?” https://www.uab.edu/news/research/item/11542-how-has-covid-19-affected-the-way-we-communicate diakses pada 11 April 2021 [5] Site Default. (2017). “Komunikasi Online – Jenis – Kelebihan – Kekurangan “ https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-online diakses pada tanggal 10 April 2021 [6] Mann, C & Stewart, F. (2000). Internet Communication and Qualitative Research. London: SAGE Publications [7] Oputu, E. (2020). “The coronavirus pandemic has made communication more important than ever” https://news.temple.edu/news/2020-09-16/coronavirus-pandemic-has-made-communication-more-important-ever diakses pada tanggal 11 April 2021 [8] Zoll, C & Enz. S. 2012. A Questionnaire to Assess Affective and Empathy in Children [9] Kompas. (2017). “Memahami empati dan Mengapa Manusia Membutuhkannya”. https://health.kompas.com/read/2017/01/09/140000423/memahami.empati.dan.mengapa.manusia.membutuhkannya?page=all diakses pada tanggal 11 April 2021 [10] Creswell, J.W. (2008). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: Sage Publications, Inc. [11] Crouch, C & Pearce, J. (2012). Doing Research in Design. New York: Berg publisher [12] Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. [13] Moleong, Lexy. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Template Makalah Seminar Nasional Desain Sosial (SNDS) 2021

Kunjungi snds.uph.edu untuk informasi lebih lengkap.