Analisis Implementasi Universal Design Pada Elemen Arsitektural Kedai Kopi Ramah Disabilitas (Studi Kasus: Kedai Kopi Sunyi dan Kopi Tuli)

Retno Ayu Cahyaningrum, Feby Hendola

Abstract


Penyandang disabilitas merupakan seseorang yang mempunyai kebutuhan khusus pada fisik, intelektual, mental, dan/ataupun sensorik. Karena perbedaan kemampuan yang dimilikinya, penyandang disabilitas kerap mendapat perlakuan diskriminasi, tidak terkecuali di ruang untuk menikmati waktu senggang, seperti kedai kopi. Di saat yang sama, Pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung saat ini semakin menambah tantangan penyandang disabilitas untuk berinteraksi, misalnya penyandang tunarungu harus membuka masker untuk memahami ekspresi orang lain, dan sebagainya.  Saat ini telah muncul beberapa kedai kopi ramah penyandang disabilitas, khususnya di Jakarta Selatan. Beberapa di antaranya adalah Kopi Sunyi dan Kopi Tuli. Kopi Sunyi memiliki fasilitas yang dapat mengakomodasi penyandang disabilitas seperti pintu yang ramah terhadap pengguna kursi roda dan jalur tactile untuk tunanetra. Sementara Kopi Tuli lebih berfokus sebagai tempat berkumpul yang ramah tunarungu dengan pembiasaan penggunaan bahasa isyarat. Kedua kedai kopi sama-sama berupaya menjadi tempat yang nyaman bagi siapapun untuk menikmati waktu senggang dan bersosialisasi. Tentu saja elemen arsitektural kedua kedai kopi memiliki peran dalam mengakomodasi fungsi tersebut. Penelitian ini hendak memahami bagaimana elemen arsitektural kedai Kopi Sunyi dan Kopi Tuli dalam memberikan ruang ramah penyandang disabilitas, terutama dengan pengetatan protokol kesehatan dalam masa pandemi COVID-19. Untuk menelaah kasus ini, penulis menggunakan universal design sebagai acuan desain ruang yang dapat digunakan oleh siapa saja tanpa memaksa pihak manapun beradaptasi ataupun memodifikasi ruangnya. Dari apa yang telah didata, penulis mengetahui bahwa elemen arsitektural seperti dimensi ruang, tekstur, furnitur, dan signage yang diulik dengan pendekatan universal design memiliki peran penting dalam mengakomodasi gerak tubuh dan proxemics para penyandang disabilitas.


References


Bauman, Hansel. 2005. “Deafspace.” Gallaudet University. https://www.gallaudet.edu/campus- design-and-planning/deafspace. Rachmita Maun Harahap, Lelo Lelo. 2020. "Implementasi Elemen Desain Ruang Fisik Bagi Mahasiswa Tuli Di Perguruan Tinggi." Jurnal Desain 1-16. Molly Follette Story, James L. Mueller, Ronald L. Mace. 1998. THE UNIVERSAL DESIGN FILE. North Carolina: The Center for Universal Design. Cinthia Sofie Devansari, Murni Rachmawati. 2017. "Pusat Komunitas Tunarungu: Mata Yang Mendengar." JURNAL SAINS DAN SENI POMITS 1-6. Tarsidi, Didi. 2008. “Aksesibilitas Lingkungan Fisik bagi Penyandang Cacat”. Diani, Meutia Rin. 2012. Mata yang Mendengar. Yogyakarta: Lamalera. Nareza, dr. Meva. 2020. ALODOKTER. November 15. Accessed May 20, 2021. https://www.alodokter.com/mengenal-perbedaan-disabilitas-dan-difabel#:~:text=Secara%20umum%2C%20disabilitas%20adalah%20ketidakmampuan,seperti%20gangguan%20pendengaran%20atau%20penglihatan. Nilawaty, Cheta. 2019. TEMPO.CO. August 18. Accessed May 20, 2021. https://difabel.tempo.co/read/1237348/survei-penyandang-disabilitas-2020-pakai-metode-baru-apa-itu/full&view=ok. Sugianto, Danang. 2019. detik finance. December 17. Accessed May 20, 2021. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4826275/hasil-riset-kedai-kopi-di-ri-bertambah-2000-dalam-3-tahun. Ansori, Ade Nasihudin Al. 2020. Liputan 6. September 10. Accessed May 20, 2021. https://www.liputan6.com/disabilitas/read/4351496/jumlah-penyandang-disabilitas-di-indonesia-menurut-kementerian-sosial#:~:text=Berdasarkan%20data%20Susenas%20pada%202018,atau%2030%2C38%20juta%20jiwa.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Template Makalah Seminar Nasional Desain Sosial (SNDS) 2021

Kunjungi snds.uph.edu untuk informasi lebih lengkap.