Sarana Bantu Aktivitas Makan Bagi Anak Difabel Netra

Yuliana Wijaya, Winta Tridhatu Satwikasanti, Centaury Harjani

Abstract


Makan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh semua orang termasuk bagi yang berkebutuhan khusus sekalipun. Kegiatan makan cenderung dilakukan sejak anak–anak hingga dewasa melalui pengamatan, pembelajaran di rumah dan di sekolah menggunakan alat makan yang sudah ada secara mandiri. Siklus belajar ini menjadi sangat kompleks jika seseorang tidak mempunyai pengalaman visual, contohnya adalah anak–anak buta total sejak lahir. Mereka cenderung membutuhkan pembelajaran motorik halus tangan dan bantuan orang lain (interaksi langsung) ketika melakukan aktivitas makan agar makan tanpa berceceran. Sesi daily living skill (DLS) di sekolah masih menjadi salah satu acuan pembelajaran kegiatan makan tersebut. Situasi pandemic mengharuskan adanya pembatasan interaksi sosial, pembelajaran yang terbatas secara daring. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sarana belajar makan secara mandiri untuk anak–anak difabel netra, khususnya buta total. Hal ini sangat penting bagi orang tua yang kesulitan memahami kemampuan anak. Dengan pendekatan user-centered design dan desain inklusif, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi interaksi antara produk, pengguna, aktivitas, dan lingkungan dalam konteks aktivitas makan. Metode yang digunakan adalah rapid ethnography yang dilengkapi dengan analisa kegiatan (i. e. Hierarchal Task Analysis) dan postur. Pengkajian fenomena dan perilaku pengguna secara menyeluruh menghasilkan kriteria dan luaran solusi desain yang memikirkan pengguna marjinal.


References


Damaiyanti, Gustina. (2019). Gambaran Hygiene Sanitasi Makanan di Kantin Sekolah Dasar Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung Tahun 2019. Diploma Thesis, Poltekes Tanjungkarang.

Sa’diyah, Rika. (2017). Pentingnya Melatih Kemandirian Anak., h.35. FAI-Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Ayres, L. (2008). Thematic Coding and Analysis. In The SAGE Encyclopedia of Qualitative Research Methods (1st ed., pp. 867–868). California: SAGE Publications, Inc.

Cattaneo, Z., & Vecchi, T. (2011). Blind Vision: The Neuroscience of Visual Impairment. MIT Press.

Keates, S., & Clarkson, J. (2004). Countering Design Exclusion: An Introduction to Inclusive Design. London, UK: Springer-Verlag.

Lewis, S., & Iselin, S. A. (2002). A comparison of the independent living skills of primary students with visual impairments and their sighted peers: A pilot study. Journal of Visual Impairment and Blindness, 96(5), 335–344. https://doi.org/10.1177/0145482x0209600505

Mabson, M., Jawad, A., Young, M., & Daly, S. (2018). What Is Design Ethnography? Differentiating between Ethnography & Design Ethnography. In Insitu (Ed.), Socially Engaged Design Academy. Michigan: University of Michigan. https://doi.org/10.7551/mitpress/4398.003.0003

McLeod, S. (2018). Maslow ’ s Hierarchy of Needs Maslow ’ s Hierarchy of Needs. Business, 3–5.

Sherrill, C. (1998). Active, Healthy Lifestyles for All: Thinking About Philosophy. In Adapted Physical Activity, Recreation and Sport (pp. 2–19). Ed Bartell.

WHO. (1980). International classification of impairments, disabilities, and handicaps : a manual of classification relating to the consequences of disease, published in accordance with resolution WHA29.35 of the Twenty-ninth World Health Assembly, May 1976. Geneva: Geneva : World Health Organization.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Template Makalah Seminar Nasional Desain Sosial (SNDS) 2021

Kunjungi snds.uph.edu untuk informasi lebih lengkap.