Peluang Integrasi Metaverse dalam Penjelajahan Ruang dan Waktu
Abstract
Arsitektur memiliki sifat kesementaraan. Cuaca, bencana maupun perubahan alam dapat memberikan dampak pada karya arsitektur. Tindakan konservasi fisik merupakan upaya pelestarian yang diupayakan untuk mempertahankan eksistensi karya arsitektur. Penelitian ini berupaya untuk melihat peluang yang bisa dilakukan oleh Metaverse dalam merancang proyek konservasi khususnya merekonstruksi sisa-sisa bangunan yang hilang akibat pergerakan waktu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan membandingkan pengalaman meruang antara Virtual Reality oleh Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dan datang secara langsung pada obyek wisata sejarah Tamansari Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan antara pengalaman atau persepsi menggunakan Augmented Reality dan Extended Reality dalam memberikan pengalaman manusia menikmati ruang di Metaverse dengan pengalaman melalui kejadian langsung. Melalui digital documentary AR maupun ER masyarakat dapat menikmati simulasi dari bangunan pada masa kejayaannya dengan berbagai keunggulan maupun kelemahannya. Salah satu hal yang belum mampu dihadirkan dalam teknologi ini adalah pengalam ruang melalui panca indera yang lengkap.
Kata Kunci: metaverse, pengalaman ruang, arsitektur digital, augmented reality, extended reality
References
Blesser, B., & Salter, L.-R. Spaces speak, are you listening?. Cambridge: MIT Press. 2007
Ching, K, D, F. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga. 2008.
Fourkas, V. What is Cyberspace? Media Development Journal. WACC. 2004. Diakses melalui https://www.researchgate.net/publication/328928631_ What_is_’cyberspace, pada Juni 2022
Freeman, G., & Jacob, E. K. Reconceptualizing Cyberspace: “Real” Places in Digital Space. The International Journal of Science in Society, 3(2), 91- 102. 2012. https://doi.org/10.18848/1836-6236/CGP/v03i02/51318
Fukuyama, M. Society 5.0: Aiming for a New Human-centered Society. Japan’s Science and Technology Policies for Addressing Global Social Challenges. 2017.Diakses melalui https://www.hitachi.com/rev/archive/2017/r2017_06/ trends/index.html pada Juni 2022
Harayama, Y. Society 5.0: Aiming for a New Human-centered Society. Japan’s Science and Technology Policies for Addressing Global Social Challenges. 2017. Diakses melalui https://www.hitachi.com/rev/archive/2017/r2017_06/ pdf/p08-13_TRENDS.pdf pada Juni 2022
Indriati, L. The Role of Designers in the Social Design Development In Indonesia. 2021. DOI: 10.37715/vcd.v5i1.2289. https://www.researchgate.net/ publication/357023279_THE_ROLE_OF_DESIGNERS_IN_THE_ SOCIAL_DESIGN_DEVELOPMENT_IN_INDONESIA. Diakses pada Juni 2022
Kompas.com. (2022, April 25). [BEGINU S4E11]: Eko Prawoto, Arsitek, Hidup di Desa, dan Berselaras dengan Alam. https://www.youtube.com/ watch?v=tQ2WZWd-ey4
Kusumawardhani, N. Q. (2022, March 28). Negara Mungil ini ingin Membangun Metaverse demi Eksistensi. Tempo. http://dunia.tempo.co/read/663189/ negara-mungil-seukuran-desa-ini-merdeka-tanpa-pengakuan
Negroponte, N. Being digital (1. publ). Hodder & Stoughton. 1995.
Piliang, Y. A. Dunia yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan. Cantrik Pustaka.2020.