Perancangan Desain Produk Inklusif Desain Permainan Latih Otot Ekstremitas Atas yang Mengakomodasi Anak dengan Cerebral Palsy

Authors

  • Hanna Natasha Putri Universitas Kristen Duta Wacana
  • Celline Hadiwinoto Universitas Kristen Duta Wacana
  • Natasya Vicky Vania Sutono Universitas Kristen Duta Wacana
  • Winta Adhitia Guspara Universitas Kristen Duta Wacana

Abstract

Anak-anak dengan cerebral palsy memiliki kekakuan dan kelemahan otot. Seiring berjalannya waktu mereka juga akan mengalami penyusutan massa otot atau atrofi otot. Hal tersebut menimbulkan permasalahan karena membatasi kemampuan sang anak untuk bergerak sehingga akan mengurangi kemampuan motorik serta kemandirian mereka. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, latihan otot dapat membantu menjaga kelenturan otot dan meningkatkan massa otot anak-anak dengan cerebral palsy. Sebuah permasalahan timbul saat proses pelatihan otot anak- anak tersebut, yaitu mereka belum terdorong atau memiliki motivasi untuk bergerak. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sarana bagi anak dengan cerebral palsy untuk melatih otot-ototnya yang diwujudkan dalam bentuk sebuah mainan untuk secara tidak langsung memberikan motivasi untuk bergerak. Data-data untuk penelitian ini diperoleh dari literasi studi pustaka, observasi langsung, serta wawancara dengan anak-anak dengan cerebral palsy di SLBN 1 Bantul, orang tua murid, dan para guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah the double diamond design process oleh UK Design Council. Kesimpulan yang diperoleh adalah perancangan produk media olah otot bagi anak dengan cerebral palsy yang mengakomodasi latihan gerakan ekstremitas atas motorik kasar dan halus dengan fungsi pendukung latihan kognitif anak dan unsur afektif tema peternakan.

Kata Kunci: Cerebral Palsy, Mainan Anak, Inklusif, Olah Otot, Ekstremitas Atas 

References

Biro Hubungan Masyarakat Kementrian Sosial Republik Indonesia. (2020). Kemensos Dorong Aksesibilitas Informasi Ramah Penyandang Disabilitas. https://kemensos.go.id/kemensos-dorong-aksesibilitas-informasi-ramah- penyandang-disabilitas#:~:text=Adapun%2C%20berdasarkan%20data%20

berjalan%202020,juta%20atau%20sekitar%20lima%20persen.

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (2019, May 8). Pengertian, Jenis dan Hak Penyandang Disabilitas. https://spa-pabk. kemenpppa.go.id/index.php/perlindungan-khusus/anak-penyandang-disabilitas/723-penyandang-disabilitas

Kusumawardhani, A., Hartati, S., & Setyawan, I. (n.d.). Proceeding Konferensi Nasional II Ikatan Psikologi Klinis-Himpsi HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN ADVERSITY INTELLIGENCE PADA REMAJA TUNA DAKSA DI SLB-D YPAC SURAKARTA.

Lewrick, M., Link, P., & Leifer, L. (n.d.). The Design Thinking Toolbox. Mamarimbing, V. (2021). Meningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Kegiatan Mengancing Baju pada SiswaCerebral Palsy di SLB YPAC Manado. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 7(1), 147-152.

Manik, N., Raharjo, S., & Andiana, O. (2020). Latihan Meremas Bola Tenis Spons Untuk Meningkatkan Kemampuan Otot Tangan (Studi Kasus Anak Tunadaksa Cerebral Palsy Tipe Spastic). Sport Science and Health, 2(2). http://journal2. um.ac.id/index.php/jfik/indexhttp://fik.um.ac.id/

Morgan, C., Darrah, J., Gordon, A. M., Harbourne, R., Spittle, A., Johnson, R., & Fetters, L. (2016). Effectiveness of motor interventions in infants with cerebral palsy: a systematic review. In Developmental Medicine and Child Neurology (Vol. 58, Issue 9, pp. 900-909). Blackwell Publishing Ltd. https:// doi.org/10.1111/dmcn.13105

McMillan, I. R., & Carin-Levy, G. (n.d.). Tyldesley and Grieve’s Muscles, Nerves and Movement in Human Occupation.

UK Design Council. (2019, October 1). Double Diamond Design Process. Design Council. https://www.designcouncil.org.uk/our-work/news-opinion/double- diamond-universally-accepted-depiction-design-process

Jihan Farah Fairus Ghina. (2019). Pengalaman Keluarga dalam Merawat Anak dengan Cerebral Palsy (CP) derajat SEDANG.Indonesia. Universitas Muhammadiyah Malang- https://eprints.umm.ac.id/48807/

Downloads

Published

2022-12-12

Issue

Section

Diskusi masa depan Inovasi Desain Sosial 1: Era Baru Desain: Desain sebagai Strategi