Perancangan Video Animasi Infografis Manfaat Bambu Bagi Lingkungan Hidup dan Sebagai Bahan Baku yang Sustainable

- - Widyasari

Abstract


Salah satu ekosistem dalam lingkungan hidup yang memiliki peranan sangat vital bagi kehidupan manusia adalah hutan. Hutan dapat memberikan aneka ragam jasa dan produk yang dibutuhkan oleh manusia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam berpartisipasi menjaga hutan dari kerusakan adalah dengan cara mengurangi konsumsi produk yang dapat memicu penggundulan hutan, seperti penggunaan bahan baku kayu. Kebutuhan manusia yang terus meningkat, berkembang, dan bertambah harus dialihkan kepada produk dengan proses produksi yang lebih efisien dan sustainable. Bambu dapat menjadi alternatif sumber daya alam yang dapat menurunkan tekanan terhadap hasil hutan terutama kayu. Bambu mempunyai kapasitas sebagai bahan baku pengganti kayu yang lebih sustainable. Berdasarkan keunggulan yang dimiliki oleh bambu sebagai sumber daya alam pengganti kayu, memiliki manfaat bagi lingkungan hidup, dan sebagai bahan baku yang sustainable, maka dibutuhkan sebuah media yang dapat menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat luas, serta mengajak masyarakat untuk ikut melestarikan lingkungan hidup dengan menggunakan produk berbahan baku bambu. Media yang dirasa tepat dan menarik yakni berupa video animasi infografis. Langkah- langkah yang digunakan untuk menyusun perancangan video animasi infografis ini adalah mencari literatur atau studi pustaka, mengumpulkan data primer dan data sekunder, menganalisis data dengan menggunakan tabel TOWS matrix untuk menentukan Unique Selling Proposition, dan menganalisis audiens dengan menggunakan analisis 5W+1H. Hasil dari penerapan metode perancangan ini adalah konsep verbal dan konsep visual yang diimplementasikan pada output perancangan berupa video animasi infografis manfaat bambu bagi lingkungan hidup dan sebagai bahan baku yang sustainable dengan cara penyampaian informasi yang efektif, visual yang menarik, dan mudah dipahami.


References


Anggraini, Lia. (2014). Desain komunikasi visual: dasar-dasar panduan untuk pemula. Bandung: Nuansa Cendikia. Boucher, Doug dkk. (2011). The root of the problem: what’s driving tropical deforestation today?. Cambridge: The Union of Concerned Scientists. Daymon, Christine & Holloway, Immy. (2002). Qualitative Research Methods in Public Relations & Marketing Communications. Terjemahan: Cahya Wiratama. Bandung: Mizan Media Utama. Iwejingi, Sajini Faith. (2011). Population growth, environmental degradation and human health in Nigeria. Pakistan Journal of Social Sciences, 8(4), pp. 187- 191. Lankow, Jason. (2014). Infografis Kecerdasan Cara Bercerita Visual. Jakarta: Kompas Gramedia. Rustan, Surianto. (2009). Layout dan dasar penerapannya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Rustan, Surianto. (2011). Huruf font tipografi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sarwono, Jonathan & Lubis, Hary. (2007). Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi. Smiciklas, Mark. (2012). The power of infographics: using pictures to communicate and connect with your audience. USA: Pearson Education. Supriyono, Rachmat. (2010). Desain komunikasi visual. Yogyakarta: Andi. Yiping, Lou dkk. (2010). Bamboo and Climate Change Mitigation. Beijing: Inbar. Zhou, Ben-Zhi dkk. (2005). Ecological functions of bamboo forest: research and application. Journal of Forestry Research, 16(2), pp. 143-147.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Template Makalah Seminar Nasional Desain Sosial (SNDS) 2021

Kunjungi snds.uph.edu untuk informasi lebih lengkap.