Pengalaman Sensori pada Taman Lingkungan (Objek Penelitian: RPTRA Kembangan Utara)

Yohana Yohana, Susinety Prakoso

Abstract


Pengalaman sensori merupakan hal yang penting bagi perkembangan fisik dan mental anak. Pengalaman sensori dapat diperoleh dari aktivitas bermain di ruang luar (outdoor), karena ruang luar memiliki peluang yang lebih beragam dalam memberikan pengalaman sensori. Pada umumnya, anak melakukan aktivitas bermain pada taman lingkungan tempat ia tinggal, karena adanya jarak rumah (home range) yang diizinkan oleh orang tuanya. Untuk menunjang aktivitas bermain anak, maka diperlukan rancangan ruang luar yang dapat menawarkan pengalaman sensori melalui berbagai macam stimulus, seperti pemandangan, sentuhan, aroma, suara, kehangatan, pergerakan, dan keseimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aspek-aspek perancangan ruang luar, khususnya taman lingkungan, yang dapat mendukung pengalaman sensori anak. Lokasi penelitian adalah di RPTRA Kembangan Utara. Penelitian dilakukan melalui observasi untuk mengevaluasi apakah rancangan RPTRA Kembangan Utara memberikan pengalaman sensori pada anak. Hasil penelitian menemukan bahwa RPTRA Kembangan Utara telah menawarkan pengalaman sensori kepada anak, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Namun, mayoritas anak dalam aktivitasnya di taman tersebut, tidak menanggapi stimulus-stimulus sensori yang diberikan oleh rancangan taman tersebut. Akibatnya anak tidak memperoleh pengalaman sensori secara maksimal. Hal tersebut dikarenakan aspek-aspek perancangan yang ditemukan pada RPTRA Kembangan Utara tidak mendukung anak untuk berinteraksi dengan stimulus-stimulus sensori yang ada.


References


Broto, Carles. Playgrounds Design. Barcelona: Links. 2010.

Day, Christopher. Environment and Children. Oxford: Architectural Press. 2007.

Direktorat Jendral Penataan Ruang. Departmen Pekerjaan Umum. “Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan.” Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan. 2008.

Hughes, Bob. Evolutionary Playwork and Reflective Analytic Practice. London: Routledge. 2001.

Isenberg, Joan Packer, dan Nancy Quisenberry. “PLAY: Essential for All Children.” Association for

Childhood Education International 79 (1): 33–39. 2002.

Macintyre, Christine, dan Pamela Doponio. Identifying and Supporting Children with Specific Learning Difficulties: Looking Beyond the Label to Support the Whole Child. London: RoutledgeFalmer, 2003.

Marcus, Clare Cooper, dan Carolyn Francis. People Places. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Masiulanis, Katherine, dan Elizabeth Cummins. How to Grow a Playscape. Abingdon: Routledge.

Quercia, Daniele, Rossano Schifanella, Luca Maria Aiello, dan Kate McLean. “Smelly Maps: The Digital Life of Urban Smellscapes.” http://arxiv.org/abs/1505.06851 (diakses 25 Januari 2018). 2015.

Saracho, Olivia N., dan Bernard Spodek. Multiple Perspectives on Play in Early Childhood Education. State University of New York Press. 1997.

Steiner, Frederick, dan Kent Butler. Planning and Urban Design Standards. Hoboken, New Jersey:

John Wiley & Sons, Inc. 2007.

Woolley, Helen. Urban Open Spaces. New York: Spon Press. 2003.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Template Makalah Seminar Nasional Desain Sosial (SNDS) 2021

Kunjungi snds.uph.edu untuk informasi lebih lengkap.