Redefinisi Karya Seni AI Analisis Visual Etika, Metafora, dan Eksplorasi Desain berbasis Kecerdasan Buatan

Shierly Everlin

Abstract


Kecerdasan buatan (AI) semakin dapat menggantikan kemampuan manusia untuk melakukan berbagai hal, seperti yang terlihat di dunia kesehatan, transportasi, keuangan, dan hiburan. Seni kecerdasan buatan, yang kita sebut seni komputer, adalah bidang kreatif yang didasarkan pada konsep kecerdasan buatan futuristik. Bertentangan dengan kepercayaan populer bahwa mesin tidak dapat menciptakan seni, kemajuan teknologi telah memungkinkan bentuk seni baru. Program AI dapat menghasilkan berbagai bentuk seni seperti puisi, musik, seni visual, desain dan arsitektur. Aplikasi terbaru kecerdasan buatan dalam seni adalah pembuatan gambar untuk deskripsi bahasa alami (teks-ke-gambar), sangat meningkatkan efisiensi dan dampak transisi dari kreativitas ke visualisasi, di mana seniman dan non-seniman dapat memasukkan teks deskripsi untuk menghasilkan banyak gambar berkualitas tinggi. Penggunaan kecerdasan buatan dalam perancangan karya seni mulai banyak menuai kritik di kalangan komunitas seni. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan netnografi yang dikombinasikan dengan analisis konten kualitatif untuk menemukan posisi karya seni AI, proses kreativitas yang terlibat di dalamnya, dan etika desain yang diperlukan untuk menyikapi karya seni AI yang berkembang. Data objek penelitian yang diangkat adalah beberapa hasil kreativitas AI yang mewakili bidang seni, kriya, dan desain dengan platform utama Midjourney. Hasil dari penelitian ini adalah karya seni AI merupakan bentuk baru dari seni yang perlu dirangkul menjadi salah satu bentuk ekspresi yang dapat semakin meningkatkan daya kreasi di masa depan. Hal ini karena paradigma, proses konstruksi karya (penalaran), dan proses penciptaan mengikuti layaknya sebuah karya seni diciptakan. Dan untuk keberlangsungannya dalam ekosistem kreatif, perlu adanya sikap dan tindakan hukum yang tegas dan jelas agar pelaku kreatif baik konvensional dan modern dapat berjalan berdampingan tanpa mengalami (atau setidaknya meminimalisir) kerugian secara moril maupun materiil.


References


Arifin, Z. (2016). Kriya Dan Desain Menuju Perkembangan Kekriyaan Indonesia. Jurnal Disprotek, 7(2), 1–12.

Asmujo. (2000). Dilema Pendidikan Kriya” dalam Refleksi Seni Rupa Indonesia: Dulu, Kini dan Esok (Baranul Anas, Ed.). Jakarta: Balai Pustaka.

Buraga, A. (n.d.). The emergence of the type-generated AI art community.

Costello, L., McDermott, M., & Wallace, R. (2017). Netnography. International Journal Of Qualitative Methods, 16(1).

Cresswell, K. M., Worth, A., & Sheikh, A. (2010). Actor-network theory and its role in understanding the implementation of information technology developments in healthcare. BMC Medical Informatics and Decision Making, 10(1), 67. https:// doi.org/10.1186/1472-6947-10-67

Derrida, J. (1987). The Truth in Painting (G. Bennington & I. McLeod, Ed.). Chicago: University of Chicago Press.

Desai, A., Zoccatelli, G., Adams, M., Allen, D., Brearley, S., Rafferty, A. M., ... Donetto, S. (2017). Taking data seriously: The value of actor-network theory in rethinking patient experience data. Journal of Health Services Research and Policy, 22(2), 134–136. https://doi.org/10.1177/1355819616685349

Dilthey, W. (1986). The Hermeneutic Reader: Text of the German Tradition from the Enlightenment to the Present. Oxford: Basil Blackwell Ltd.

Hsieh, H. F., & Shannon, S. E. (2005). Three approaches to qualitative content analysis. Qualitative health research, 15(9), 1277–1288. https://doi.org/ https://doi.org/10.1177%2F1049732305276687

Hudson-Miles, R., & Broadey, A. (n.d.). What is a work of art? Diambil dari Rebus Community website: https://press.rebus.community/intro-to-phil-aesthetics/ chapter/what-is-a-work-of-art/

Ico-D. (n.d.). What is design? Diambil dari International Council of Design website: https://www.theicod.org/en/professional-design/what-is-design/what-is- design

Kleden, N., & Probonegoro. (2004). Ekspresi Karya (Seni) dan Politik Multikultural : Sebuah Pengantar. Jurnal Politik, 1(1), 106–131.

Kozinets, R., Dolbec, P., & Earley, A. (2014). Netnographic Analysis: Understanding Culture through Social Media Data (Sage Handb). London: Sage.

Kozinets, R. V. (2010). The Method of Netnography. In R. V. Kozinets, Netnography: Doing Ethnographic Research Online. Sage.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Konferensi Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (KOMA DKV) 2021
komadkv@uph.edu | komadkv@gmail.com
Situs
Instagram
Linktree