Kajian Konsep Penata Artistik dalam Produksi Film Drama Komedi "Nambel Ban"

Abstract

Film adalah suatu bentuk seni secara visual sebagai media untuk berkomunikasi dan memberikan pesan. Melalui tipe film naratif, audiens dapat belajar mengenai perbedaan identitas dan tekanan sosial yang dikemas melalui kehidupan masyarakat dan budaya. Terkait tolak ukur masyarakat mengenai perkawinan sebagai standar kesuksesan, melajang bukanlah suatu pilihan. Film “Nambel Ban” mengemas cerita tentang dua bujangan tua berbeda etnis yang dipertemukan dalam perjalanan mencari jati diri demi menghadapi tekanan sosial. Sebagai penata artistik, narasi dan konsep diceritakan melalui penyusunan latar, tata rias, properti, warna dan busana sesuai dengan era, karakter dan suasana film. Proses penyusunan disesuaikan dengan metode mise-en-scene yang merupakan elemen penting pada visual. Melalui film ini, diharapkan dapat memperlihatkan dengan jelas mengenai isu identitas dan tekanan sosial yang terjadi di kehidupan masyarakat Indonesia. Selain itu, diharapakan sebagai penata artistik dapat menggambarkan karakter, suasana, tema dan cerita sesuai dengan metode yang diterapkan.