PERAN GURU SEBAGAI PENUNTUN DALAM MEMBENTUK DISIPLIN SISWA [THE ROLE OF THE TEACHER AS A GUIDE IN SHAPING STUDENT DISCIPLINE]
DOI:
https://doi.org/10.19166/kairos.v2i2.4875Kata Kunci:
peran guru, penuntun, guru Kristen, disiplin siswa, etika Kristen, role of the teacher, guide, Christian teacher, student discipline, Christian ethicsAbstrak
The Christian teachers in their role as guides have the responsibility of educating students to be more like Christ. Through this role, God authorizes teachers to carry out disciplinary actions as an effort to shape student discipline. The problem that occurs today is that there are some teachers who carry out discipline with violence that is done to educate or shape behavior. The way teachers carry out discipline is related to the ethics held by the teacher. Violence, of course, is not in accordance with ethics based on the Bible, namely Christian ethics. The purpose of writing this final project is to explain the role of the teacher as a guide in the formation of discipline based on Christian ethics. Every disciplinary action taken, must be accountable before God and done as a loving guidance that leads students to behavioral changes, such as: obeying the rules, respecting teachers, and doing their duties responsibly. By holding Christian ethics, Christian teachers are enabled to be teachers who are obedient to His Word, do the actions desired by Christ and reject behaviors that He is not pleased with. Therefore, teachers who are firm in disciplining students do not have to do so with violence, but can do so with the attributes found in the fruit of the Spirit, namely: love, patience, and forgiveness. Thus, student discipline can be established without causing violence against students.
ABSTRAK BAHASA INDONESIA: Guru Kristen dalam perannya sebagai penuntun memiliki tanggungjawab dalam mendidik siswa untuk semakin serupa dengan Kristus. Melalui perannya, Tuhan memberikan wewenang kepada guru untuk melakukan tindakan disiplin sebagai upaya membentuk disiplin siswa. Masalah yang terjadi saat ini, terdapat beberapa guru yang melakukan disiplin dengan kekerasan yang dilakukan sebagai pendidikan ataupun pembentukan perilaku. Cara guru melakukan disiplin, berkaitan dengan etika yang dipegang oleh guru. Melakukan kekerasan, tentu saja tidak sesuai dengan etika yang berlandaskan Alkitab, yaitu etika Kristen. Tujuan penulisan proyek akhir ini ialah untuk memaparkan peran guru sebagai penuntun dalam pembentukan disiplin berlandaskan etika Kristen. Setiap tindakan disiplin yang dilakukan, harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah dan dilakukan sebagai tuntunan kasih yang membawa siswa kepada perubahan perilaku, seperti: taat terhadap aturan, menghormati guru, dan melakukan tugasnya dengan bertanggungjawab. Dengan memegang etika Kristen, guru Kristen dimampukan untuk menjadi guru yang taat kepada Firman-Nya, melakukan tindakan yang dikehendaki oleh Kristus dan menolak perilaku yang tidak Dia senangi. Oleh sebab itu, guru yang tegas dalam mendisiplinkan siswa tidak harus melakukannya dengan kekerasan, tapi dapat melakukannya dengan sifat yang terdapat dalam buah Roh, yaitu: kasih, kesabaran, dan pengampunan. Dengan demikian, disiplin siswa dapat dibentuk tanpa menimbulkan tindak kekerasan terhadap siswa.
Referensi
Adhielvra, G., & Susanti, A. (2020). Peran guru Kristen sebagai pemegang otoritas untuk meningkatkan disiplin siswa dalam pembelajaran. Diligentia: Journal of Theology and Christian Education, 2(2), 101- 114. https://doi.org/10.19166/dil.v2i2.2220
Adlya, S. I., Yusuf, A. M., & Effendi, Z. M. (2020). The contribution of self control to students ' discipline. Journal of Counseling and Educational Technology, 3(1), 1-5. https://doi.org/10.32698/0791
Arzola, F. (2014). Evangelical Christian education: mid-twentieth-century foundational texts. United States: Wipf and Stock Publishers.
Astro, J. (2015). Guru pelaku kekerasan siswa SD di Ambon akan dikeluarkan. Liputan 6 [Video]. https://www.vidio.com/watch/143856-guru-pelaku-kekerasanakan-dikeluarkan-dari-sekolah
Bavinck, H. (2011). Dogmatika reformed (1st ed.; S. Yo, Ed.). Surabaya, Indonesia: Penerbit Momentum.
Berkhof, L. (1949). Systematic theology: world-class educational resources for discipleship. Retrieved from https://www.biblicaltraining.org/
Budiman, B, & Kalvin, S. (2011). Habitus dalam mengikut Kristus. VERITAS, 12(2), 137-148. https://doi.org/10.36421/veritas.v12i2.244
Chrismastianto, I. A. (2018). Peran dan karya Roh Kudus serta implikasinya terhadap pengembangan pribadi dan kualitas pengajaran guru Kristen. Jurnal Polyglot, 14(1), 19-30. https://doi.org/10.19166/pji.v14i1.326
Frame, J. M. (2008). A theology of lordship: The doctrine of the Christian life. Grand Rapids, MI: P&R Publishing Company.
Gordon, T. (1996). Mengajar anak berdisiplin diri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Graham, D. L. (2009). Teaching redemptively: Bringing grace and truth into your classroom. Colorado Springs, CO: Purposeful Design Publications.
Gultom, E. L., Sitompul, H., & Tamba, K. P. (2019). Guru Kristen sebagai penuntun belajar siswa kelas XII di satu sekolah Kristen. JOHME, 3(1), 63-79. https://doi.org/10.19166/johme.v3i1.1966
Han, K. D. C. (2020). Pentingnya peranan guru Kristen dalam membentuk karakter siswa dalam pendidikan Kristen: Sebuah kajian etika Kristen. Diligentia: Journal of Theology and Christian Education, 2(1), 1- 14. https://doi.org/10.19166/dil.v2i3.2554
Harsono, P. H. (2018). Aksi guru purwokerto tampar siswa coreng dunia Pendidikan. Retrieved from https://www.liputan6.com/health/read/3477666/aksi-guru-purwokerto-tampar-siswa-coreng-dunia-pendidikan
Hoekema, A. A. (2000). Diselamatkan oleh anugerah (S. Yo, Ed.). Surabaya, Indonesia: Penerbit Momentum.
Horn, C. Van. (2010). God in school: Principles for principals, teachers and parents. Bloomington, IN: Westbow Press.
Kirom, A. (2017). Peran guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran berbasis multikultural. Al-Murabbi: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(1), 69-80. Retrieved from https://www.academia.edu/110331824/Peran_Guru_Dan_Peserta_Didik_Dalam_Proses_Pembelajaran_Berbasis_Multikultural
Knight, G. R. (2009). Filsafat & pendidikan : Sebuah pendahuluan dari perspektif Kristen. Jakarta: Universitas Pelita Harapan.
Kraeng, P. (2017). Guru tanpa murid: Transforming the generations throught transpersonal. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Masrohan, A. (2014). Penerapan konseling kelompok realita teknik WDEP untuk meningkatkan disiplin belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Rogojampi Banyuwangi. Unesa Jurnal Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling, 4(3), 1-10. https://doi.org/10.26858/jpkk.v1i2.1812
Megantari, N., Antari, M., & Dantes, P. (2013). Penerapan konseling behavioral dengan strategi self management untuk meningkatkan disiplin belajar siswa kelas X Mia-4 SMA Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. Jurnal Jurusan Bimbingan dan Konseling Undiksha, 2(1), 1-10. Retrieved from: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIBK/article/view/3742
Opoku, J. K., Addai-Mensah, P., & Manu, E. (2014). Realization of the nature and role of Christian education modern pedagogy. British Journal of Education, 2(5), 26-35. Retrieved from: https://www.researchgate.net/profile/Eric-Manu/publication/322552181_REALIZATION_OF_THE_NATURE_AND_ROLE_OF_CHRISTIAN_EDUCATION_IN_MODERN_PEDAGOGY/links/5a5f73be458515b437796bfd/REALIZATION-OF-THE-NATURE-AND-ROLE-OF-CHRISTIAN-EDUCATION-IN-MODERN-PEDAGOGY.pdf
Palunga, R., & Marzuki. (2017). Peran guru dalam pengembangan karakter peserta didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Depok Sleman. Jurnal Pendidikan Karakter, 8(1), 109-123. https://doi.org/10.21831/jpk.v7i1.20858
Savira, T. M., Syafiq, M., & Ina, S. (2011). Bentuk, penyebab, dan dampak dari tindak kekerasan guru terhadap siswa dalam interaksi belajar mengajar dari perspektif siswa di SMPN Surabaya: Sebuah Survei. Jurnal Psikologi: Teori & Terapan, 1(2), 63-74. https://doi.org/10.26740/jptt.v1n2.p63-74
Setiawan, D. E. (2019). Kelahiran baru di dalam Kristus sebagai titik awal pendidikan karakter unggul. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat, 3(2), 153-160. https://doi.org/10.46445/ejti.v3i2.135
Taylor, C. (2013). The need for redemptive discipline in the Christian school. Christian Perspectives in Education, 6(1), 1-8. Retrieved from: https://digitalcommons.liberty.edu/cpe/vol6/iss1/1/
Telaumbanua, A. (2018). Peran guru pendidik agama Kristen dalam membentuk karakter siswa. FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika, 1(2), 219-231. https://doi.org/10.34081/fidei.v1i2.9
Tonlioe, A. J. (2016). Teori dan filsafat pendidikan (I). Malang, Indonesia: Gunung Samudera.
Tu'u, T. (2004). Peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa. Jakarta: PT Grasindo.
Van Brummelen, H. (2008). Batu Loncatan Kurikulum: Berdasarkan Alkitab. Tangerang, Indonesia: Universitas Pelita Harapan Press.
Van Brummelen, H. (2009). Berjalan dengan Tuhan di dalam Kelas: Pendekatan Kristiani untuk Pembelajaran. Jakarta: Universitas Pelita Harapan Press.
Wiranata, I. G. A. (2005). Dasar-dasar etika dan moralitas (pengantar kajian etika dan profesi hukum). Bandung, Indonesia: PT Citra Aditya Bakti.
Wogaman, J. P., & Strong, D. M. (Eds.). (1996). Reading in Christian ethics: A historical sourcebook. Louisville, KY: Westmister John Knox Press.
Yang, F. (2018). Pendidikan Kristen. Surabaya, Indonesia: Momentum
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1) Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC-BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2) Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
3) Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website). The final published PDF should be used and bibliographic details that credit the publication in this journal should be included.