PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA SEBAGAI PENGARAKTERAN [LANGUAGE AND LITERATURE EDUCATION AS A FORM OF CHARACTERIZATION]

Petrus Purwanto, Tengsoe Tjahjono

Abstract


Education is a fundamental endeavour because it changes, determines and constructs human life. Educating is hominization and humanization. Education is not only a transfer of knowledge, but also a means of characterization through the transformation of moral values, manners, and character building. This research aims to describe the characterization in language and literature education with a philosophical approach. The method used is descriptive qualitative with library research and observation. Library sources are books and scientific journals. Observation was carried out by reading news or electronic information and while learning took place in class and outside the classroom. The result of this study shows that characterization can be conducted by analyzing the characterization, values, and meaning of literary texts delivered by reading or listening. After that, students are guided to ponder and answer questions that stimulate students' critical thinking patterns to determine attitudes through the poems presented. As such, the future of the nation is not only determined by the advancement of knowledge and technology, but strategies are needed to immediately realize the education of humans who are intelligent, characterized, civilized, and have good morals according to the philosophy and goals of national education through Language and Literature Education and characterization.

ABSTRAK BAHASA INDONESIA: Pendidikan merupakan perbuatan fundamental karena mengubah, menentukan, dan mengonstruksi hidup manusia. Mendidik itu hominisasi dan humanisasi. Pendidikan tidak hanya sebagai transfer pengetahuan, namun menjadi sarana pengarakteran melalui transformasi nilai-nilai moral, budi pekerti, dan pembangunan karakter. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengarakteran dalam pendidikan bahasa dan sastra dengan pendekatan filsafat. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan sumber data kepustakaan (library research) dan pengamatan (observasi). Sumber kepustakaan dapat berupa buku- buku dan jurnal ilmiah. Pengamatan dilakukan dengan membaca berita-berita atau informasi elektronik dan saat pembelajaran berlangsung di kelas dan luar kelas. Hasil dalam penelitian ini adalah pengarakteran dapat dilakukan dengan menganalisis penokohan, nilai-nilai, dan makna teks sastra yang disampaikan dengan membaca maupun menyimak. Setelah itu, peserta didik dibimbing untuk merenungkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pola pikir kritis peserta didik untuk menentukan sikap melalui puisi yang dipaparkan. Dengan demikian, maju mundurnya masa depan bangsa tidak hanya ditentukan oleh kemajuan pengetahuan dan teknologi, namun diperlukan strategi untuk segera mewujudkan pendidikan manusia yang cerdas, berkarakter, beradab, dan berakhlak baik sesuai falsafah dan tujuan pendidikan nasional dengan Pendidikan Bahasa dan Sastra serta pengarakteran.


Keywords


characterization; fundamentals; language education and literature; pengarakteran; fundamental; pendidikan bahasa dan sastra

Full Text:

PDF

References


Albertus, Doni Koesoema. (2016). Pendidikan karakter: utuh dan menyeluruh. Yogyakarta, Indonesia: Kanisius.

Asa, A. I. (2019). Pendidikan karakter menurut Ki Hadjar Dewantara dan driyarkara. Jurnal pendidikan karakter, 10(2), 245-258. https://doi.org/10.21831/jpk.v9i2.25361

Asia, M dan Sakaria S. (2020). The effect of the application of the syntactic model on learning outcomes of short story appreciation. Proceeding ICSAT: International Conference on Science and Advanced Technology, 8, 1444-1451. Retrieved from https://ojs.unm.ac.id/icsat/article/view/18046/9875

Astuti, T. (2015). Peranan pembelajaran bahasa dalam pembentukan karakter siswa. Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB, 331-340. Retrieved from https://repository.unib.ac.id/11154/1/34-Tri%20Astuti.pdf

Dahlan, M. (2009). Pemikiran filsafat moral Immanuel Kant: deontologi, imperatif kategoris dan postulat rasio praktis. Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin, 8(1), 37-48. https://doi.org/10.18592/jiiu.v8i1.1369

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1980). Driyarkara tentang Pendidikan. Yogyakarta, Indonesia: Kanisius.

Haryatmoko. (2020). Jalan Baru Kepemimpinan dan Pendidikan: Jawaban atasTantangan Disrupsi-Inovatif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Jalaluddin, H., & Idi, A. (2014). Filsafat pendidikan: manusia, filsafat, dan pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kattsoff, L. O. (2004). Pengantar filsafat (S.Soemargono, Penerjemah). Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Tiara Wacana Yogya.

Lustyantie, N. (2015). Peran pendidikan bahasa dan sastra dalam membangun generasi berkarakter. Dalam Bunga Rampai Dies Emas UNJ Tema: Tantangan Pendidikan Indonesia dalam Membangun Generasi Emas (pp 1-9). Retrieved from http://pps.unj.ac.id/publikasi/dosen/ninuk.lustyantie/01.pdf.

Nurgiyantoro, B., & Efendi, A. (2013). Prioritas penentuan nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran sastra remaja. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 3(3). 381- 405. https://doi.org/10.21831/cp.v3i3.1626

Palmquist, Stephen. (2007). Pohon filsafat: the tree of philosophy. Yogyakarta, Indonesia: Pustaka Pelajar.

Rabiah, S. (2018). Penanaman nilai karakter melalui pembelajaran sastra dalam mata kuliah bahasa indonesia di perguruan tinggi. Retrieved from https://osf.io/preprints/inarxiv/ktv9w

Rahman, A. (2018). Peran pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam pembentukan karakter peserta didik. Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya, 5(1). https://doi.org/10.24114/kultura.v1i1.11732

Rukiyati, R., & Purwastuti, A. (2015). Draf buku: mengenal filsafat pendidikan. Yogyakarta, Indonesia: Universitas Negeri Yogyakarta.

Sagala, S. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran: untuk membantu memecahkan problematika belajar dan mengajar. Bandung, Indonesia: Alfabeta.

Sari, S.P., & Bermuli, J. E. (2021). Etika kristen dalam pendidikan karakter dan moral siswa di era digital. Diligentia: Journal of Theology and Christian Education, 3(1). https://doi.org/10.19166/dil.v3i1.2782

Setiarini, I.W., & Artini, S. (2016). Bahasa Indonesia SMA/ MA kelas X. Jakarta: Yudhistira.

Setiarini, I.W., & Artini, S.. (2017). Bahasa Indonesia SMA/ MA kelas XI. Jakarta: Yudhistira.

Setiawati, L. (2015). Pembentukan karakter siswa melalui pembelajaran bahasadan sastra Indonesia. Jurnal Pendidikan, 16(1), 65-73. https://doi.org/10.33830/jp.v16i1.336.2015

Sukirman, S. (2021). Karya sastra media pendidikan karakter bagi peserta didik. Jurnal Konsepsi, 10(1), 17-27. Retrieved from https://www.p3i.my.id/index.php/konsepsi/article/view/4

Wilujeng, S. R. (2013). Filsafat, etika, dan ilmu: Upaya memahami hakikat ilmu dalam konteks keindonesiaan. HUMANIKA, 17(1). 79-90. Retrieved from https://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/view/5313

Wulandari, R. A. (2015). Sastra dalam pembentukan karakter siswa. Jurnal Edukasi Kultura, 2(2), 63-73. Retrieved from https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/kultura/article/view/5181


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Petrus Purwanto, Tengsoe Tjahjono

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

favicon Department of Economics Education and Social Education | Faculty of Education | Universitas Pelita Harapan | Lippo Karawaci, Tangerang, Indonesia, 15811 | Tel +62 21 5466057 | Fax +62 21 5461055


Flag Counter