MEMASYARAKATKAN KEMBALI DONGENG SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI KEBENCANAAN DI PANGGARANGAN, LEBAK SELATAN

Irwan Fakhruddin, Albertus Magnus Prestianta, Agus Kustiwa

Abstract


Multidisciplinary research conducted by CEST (Center for Earthquake Science and Technology) ITB states that there is the potency of a tsunami up to 20 meters on the south coast of West Java and up to 12 meters on the south coast of Blitar, East Java occurs following the 8.8 MMI megathrust earthquake. Community and stakeholder preparedness is inevitable and should be implemented immediately. The South Lebak Mitigation Group (GMLS) is a community-based initiative to do a collective and collaborative program in disaster preparedness and responses based on local wisdom patterns. The Universitas Multimedia Nusantara’s community services program (PKM) aim to increase disaster literacy towards people of Panggarangan village and its surrounding in the Panggarangan sub-district in the southernmost of Lebak Regency. According to the situation analysis, local wisdom-based communication and media deployment is rarely used. This is the reason why the PKM program is aimed at the objective of creating communication agents at the household level through Satu Rumah Satu Pendongeng (One House One Storyteller) Training of Trainers (ToT). This ToT program also aimed to ground the activity of storytelling towards children within the family to create an individual that can face disaster. The program consists of a knowledge enrichment and storytelling workshop. The knowledge enrichment teaches the basics of storytelling, and the modality to tell stories while the workshop focuses on developing supporting tools for storytelling and storytelling simulation. 


abstract in bahasa

Riset lintas disiplin CEST (Center for Earthquake Science and Technology) ITB menyebutkan akan adanya potensi tsunami dengan ketinggian maksimal 20 meter di wilayah selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Blitar, Jawa Timur yang didahului dengan gempa megathrust sebesar 8,8 MMI. Kesiapsiagaan masyarakat dan stakeholder dalam menghadapi potensi bencana sangatlah diperlukan dan harus dilaksanakan sesegera mungkin. Gugus Tugas Mitigasi Lebak Selatan merupakan upaya komunitas di Lebak Selatan untuk bergerak secara kolektif dan kolaboratif menyiapkan upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana dengan berbagai kegiatan berbasis kearifan lokal. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Multimedia Nusantara dilaksanakan untuk meningkatkan literasi kebencanaan bagi masyarakat Desa Panggarangan, Kecamatan Panggarangan dan sekitarnya di wilayah selatan Kabupaten Lebak. Berdasarkan hasil analisis situasi diketahui bahwa pola komunikasi dan penggunaan media berbasis kearifan lokal sangat jarang dipergunakan lagi. Hal inilah yang mendorong dilaksanakannya kegiatan menciptakan agen-agen komunikasi di tingkat keluarga melalui Training of Trainers (ToT) Satu Rumah Satu Pendongeng untuk memasyarakatkan kembali kegiatan mendongeng untuk menyampaikan pesan pada anak-anak di tingkat keluarga, dan menjadikannya individu yang siap menghadapi bencana. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pengayaan materi dan workshop mendongeng. Dalam hal pengayaan materi peserta memperoleh pengayaan materi meliputi pelatihan dasar-dasar mendongeng, modalitas untuk mendongeng. Selanjutnya dalam workshop peserta fokus pada pengembangan materi mendongeng, membuat alat peraga dongeng, dan melakukan simulasi kegiatan mendongeng. 


Keywords


Disaster Literacy, Local Wisdom, Local Narratives, Folklore



DOI: http://dx.doi.org/10.19166/jspc.v6i2.6159

Full Text:

PDF

References


Jurnal

Anwar, H. Z., Yustiningrum, E., Andriana, N., Kusumawardhani, D. T., Sagala, S., & Sari, A. M. (2017). Measuring community resilience to natural hazards: case study of Yogyakarta province. In Disaster Risk Reduction in Indonesia (pp. 609-633). Springer, Cham. doi:10.1007/978-3-319-54466-3_25

Hasmira, M. H. (2021). Disaster Communication Based on Local Wisdom at Disaster Pried Areas. Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education. Retrieved from https://doi.org/10.24036/sjdgge.v5i1.365

Muhari, A. (2021, December 31). Retrieved from BNPB: https://www.bnpb.go.id/berita/catatan-refleksi-akhir-tahun-penanggulangan-bencana-2021#:~:text=Sepanjang%202021%20BNPB%20mencatat%203.092,dan%20erupsi%20gunung%20api%201.
Mukhtarov, F., Leong, C., Global IWRM Ideas and Local Context: Studying Narratives in Rural Cambodia. Water 2018, 10(11), 1643; https://doi.org/10.3390/w10111643

Rafliana, I. (2017). Science communication for disaster risk reduction: role of LIPI through the COMPRESS program. In Disaster Risk Reduction in Indonesia (pp. 411-441). Springer, Cham. Retrieved from https://doi.org/10.1007/978-3-319-54466-3_17

Rukiyah (2018), Dongeng, Mendongeng, dan Manfaatnya. Anuva Volume 2 (1): 99-106, 2018. https://doi.org/10.14710/anuva.2.1.99-106

Widiyantoro, S., Gunawan, E., Muhari, A. et al. Implications for megathrust earthquakes and tsunamis from seismic gaps south of Java Indonesia. Sci Rep 10, 15274 (2020). https://doi.org/10.1038/s41598-020-72142-z

Buku Dengan Satu Penulis

Gultom, D. I. (2016). Community-based disaster communication: how does it become trustworthy? Disaster Prevention and Management.

Majalah

CEST ITB (2020, November 12). Retrieved from Center for Earthquake Science and Technology: https://cest.itb.ac.id/2020/11/12/melirik-potensi-tsunami-di-selatan-pulau-jawa/

Mongabay (2021, January 20). Retrieved from Mongabay.co.id: https://www.mongabay.co.id/2021/01/20/bersiap-segera-antisipasi-kemungkinan-tsunami-di-pantai-selatan-jawa/


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Irwan Fakhruddin, Albertus Magnus Prestianta, Agus Kustiwa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

favicon Center for Research and Community Development (Lembaga Penelitian dan Pengadian kepada Masyarakat) | Universitas Pelita Harapan | Lippo Karawaci, Tangerang, Indonesia, 15811| +62 21 546 0901 | redaksi.pkmcsr@uph.edu