Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Destination Management Organization Kementerian Pariwisata

Yustisia Kristiana

Abstract


Abstract

Destination is an important element in tourism. The Ministry of Tourism has designed the Destination Management Organization (DMO) and formulate reference practical action by promoting the Integrated Quality Management for each destination. Success or failure of a DMO is closely connected with the development objectives, one of which is the realization of empowerment, participation and welfare, preservation of natural and cultural environment and of course the benefits for tourists. The Ministry of Tourism in collaboration with STPPH conducted monitoring and evaluation (Monev) of DMO to implement Community Service (PkM). This is a descriptive study and method used is questionnaire, interview with respondents and the stakeholders as well as site visit. The results show that each destination has not been uniform in the achievement stages stipulated by the Ministry of Tourism and is still a destination that should intensify a strengthening phase collective consciousness movement of stakeholders and development of destination management.

Keywords:  monitoring, evaluation, DMO


Abstrak

Destinasi pariwisata merupakan salah satu unsur penting dalam pariwisata. Kementerian Pariwisata telah mendesain Destination Management Organization (DMO) dan merumuskan acuan tindakan praktis dengan mengedepankan Manajemen Mutu Terpadu bagi setiap destinasi pariwisata. Berhasil atau tidaknya suatu DMO sangat berhubungan dengan tujuan pengembangannya, dimana salah satunya adalah terwujudnya pemberdayaan, partisipasi dan kesejahteraan masyarakat, kelestarian lingkungan alam maupun budaya dan tentu saja manfaat bagi wisatawan. Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan STPPH melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) DMO yang dapat menjadi sarana bagi STPPH untuk melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Studi yang dilakukan adalah deskriptif dan metode pelaksanaan Monev dilakukan dengan pengisian kuesioner, wawancara dengan responden dan para pelaku pariwisata serta tinjauan lapangan. Hasil Monev menunjukkan bahwa setiap destinasi belum seragam dalam pencapaian tahapan yang ditetapkan oleh Kementrian Pariwisata dan masih terdapat destinasi yang harus menggiatkan tahapan penguatan gerakan kesadaran kolektif stakeholder dan pengembangan manajemen destinasi. 

Kata kunci: monitoring, evaluasi, DMO



Full Text:

PDF

References


Biro Pusat Statistik (2014). Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara. https://www.bps.go.id/index.php, diakses pada 21 November 2014. Buchalis, D. (2000). Marketing The Competitive Destination For The Future. Tourism Management, Vol. 21(1), pp. 97-116. Hu, Y. and Richie, J. R. B. (1993). Measuring Destination Attractiveness: A Contextual Approach. Journal of Travel Research, Vol. 32(2), pp. 25-34. Osmanovic, J., Kenjic, V. and Zrnic, R. (2010). Destination Management: Concensus for Competitiveness. Tourism & Hospitality Management Organization Conference Prosidings, pp. 513-525. Pedoman Pembentukan Dan Pengembangan Destination Management Organization (2012). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sekaran, Uma and Bougie, Roger (2013). Research Methods for Business: A Skill-Building Approach. 6th Edition, John Wiley & Sons Ltd. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Yustisia Kristiana

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

favicon Center for Research and Community Development (Lembaga Penelitian dan Pengadian kepada Masyarakat) | Universitas Pelita Harapan | Lippo Karawaci, Tangerang, Indonesia, 15811| +62 21 546 0901 | redaksi.pkmcsr@uph.edu