LITERASI MEDIA SOSIAL DAN PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DI TANGERANG [SOCIAL MEDIA LITERACY AND POLITIC PARTICIPATION EARLY VOTER IN TANGERANG]
Abstract
The background of this activity is the the decreasing of teen’s interest and participation as the early voter in the political process. Social media use become the alternative that is expected to increase interactive political participation. On the other hand, the spreading of hoax through social media potentially disturb this political process. Thus, the social media literacy is needed by the early voter in order to accessing the political information in the right way. The method use in this activity is a workshop, including the technical way of using social media, knowledge about social media regulation, knowledge about the function and what’s in social media, also strategy in avoiding hoax when searching for political information. The workshop was held on September 19, 2018, with 66 students of SMA Negeri 5 Tangerang as the participants. The evaluation result shows that the participants are now able to search for political information and identify which one is hoax or not.
Bahasa Indonesia Abstrak: Kegiatan ini dilatarbelakangi fenomena berkurangnya ketertarikan dan keterlibatan remaja sebagai pemilih pemula dalam proses politik. Penggunaan media sosial menjadi alternatif yang diharapkan dapat mendorong politik partisipatif yang bersifat interaktif. Di sisi lain, mewabahnya hoax melalui media sosial dapat mengganggu kehidupan masyarakat. Untuk itu, literasi penggunaan media sosial penting dilakukan dengan tujuan para pemilih pemula - bisa menggunakan media sosial dengan benar dalam mengakses informasi politik. Metode yang digunakan untuk kegiatan literasi ini berupa pelatihan. Materi pelatihan mencakup ketrampilan teknis penggunaan media sosial, pengetahuan tentang regulasi media sosial, pemahaman fungsi dan isi media sosial dan strategi pencarian informasi politik. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 19 September 2018 dengan peserta sebanyak 66 siswa SMA Negeri 5 Tangerang. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta dapat mencari informasi politik dengan benar dan dapat mengidentifikasi informasi/berita hoax.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Andarningtyas, N. (2017). Apa itu Hoax. http://www.antaranews.com/berita/605171/apa-itu-hoax
Arsenijević, J., & Andevski, M. (2016). New Media Literacy With in the Context of Socio Demographic Characteristics. Procedia Technology, 22, 1142-1151.
Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (2016). Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia, Survey 2016.
Juliswara, V. (2017). Mengembangkan Model Literasi Media yang Berkebhinnekaan dalam Menganalisis Informasi Berita Palsu (Hoax) di Media Sosial. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 4 (2).
Kaplan, A., & Haenlein, M. (2010). Users of the World, unite! The Challenges and Opportunities of Social Media. Business Horizons ,53, 59-68.
Masyarakat Telematika Indonesia. (2017). Hasil Survei Mastel Tentang Wabah Hoax Nasional.
McQuail, D. 2000. Mass Communication Theory, London: Sage Publications.
Rahadi, D. R. (2017). Perilaku Pengguna dan Informasi Hoax di Media Sosial. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, 5(1), 58-70.
Respati, S. (2017). Mengapa Banyak Orang Mudah Percaya Berita “Hoax”? Kompas.com. http://nasional.kompas.com/read/2017/01/23/18181951/mengapa.banyak.orang. mudah.percaya.berita.hoax.
Yusuf, O. (2017). Begini Cara Mengidentifikasi Berita Hoax di Internet. http://tekno.kompas.com/read/2017/01/09/12430037/begini.cara.mengidentifikasi.berita.hoax.di.internet
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Endah Murwani, Maria Advenita Gita Elmada
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Center for Research and Community Development (Lembaga Penelitian dan Pengadian kepada Masyarakat) | Universitas Pelita Harapan | Lippo Karawaci, Tangerang, Indonesia, 15811| +62 21 546 0901 | redaksi.pkmcsr@uph.edu