Strategi Revitalisasi Pasar Tradisional yang Berkelanjutan Melalui Pengembangan Dimensi Sosial

Darwin Winata, Felia Srinaga

Abstract


Pasar tradisional merupakan wadah untuk melakukan transaksi dengan sistem tawar-menawar. Eksistensi pasar tradisional memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar baik dari segi perekonomiaan, sosial, maupun budaya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman muncul permasalahan semakin menjamurnya pasar modern di setiap sudut kota, yang berdampak pada konsumen yang lebih memilih berbelanja di pasar modern dibandingkan pasar tradisional. Faktor tergerusnya eksistensi pasar tradisional, dikarenakan tidak mengakomodasi kenyamanan dan berbagai fasilitas wisata publik sebagai pengembangan dimensi sosial yang dimiliki oleh pasar modern. Ketidaknyamanan aksesibilitas, sarana dan prasarana yang minim, serta komponen fasilitas wisata yang kurang, menjadi beberapa sebab banyak pengunjung beralih ke pasar modern. Untuk menciptakan pasar yang nyaman, maka terdapat tiga kriteria desain yang harus dicapai. Kriteria tersebut berupa kriteria umum yang terdiri dari sembilan persyaratan parameter, kriteria teknikal dengan enam belas persyaratan parameter, dan kriteria kenyamanan dengan lima belas persyaratan parameter yang harus dipenuhi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif berdasarkan kajian studi literatur, dan tiga studi kasus (Pasar Sarijadi, Geylang Serai, dan Bendungan Hilir). Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan dimensi sosial pada pasar sebagai strategi revitalisasi pasar tradisional yang berkelanjutan, sehingga mampu bersaing dengan pasar modern dan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Hasil dari penelitian ini berupa konsep desain pengembangan pasar yang mengintegrasikan fasilitas wisata publik dengan pola menyebar yang menerapkan strategi dan konsep multifungsi pada depan lahan kios. Penelitian ini menyimpulkan beberapa hal untuk mendukung keberlanjutan pasar tradisional seperti penambahan fasilitas bagi berlangsungnya berbagai event, live music, playground, foodcourt, tempat pedagang makanan/minuman, dan aktifitas sosial lainnya.


References


Dewar, D., & Watson,V. (1990). Urban Market Developing Informal Retailing. London: Routledge. Etty, D., Ramdlani, S., & Soekirno, A. (2016). Penataan Ruang Dagang pada Rancangan Kembali Pasar Sukun Kota Malang. Retrieved 3 October 2020, from http://arsitektur.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jma/article/view/189 Indonesia, S. N., & Nasional, B. S. (2015). Pasar rakyat. 3–8. Jackson, I. (1989). An Introduction to Tourism. Melbourne: Hospitality Press. Maryani. (1991). Pengantar Geografi Pariwisata. Bandung: IKIP. Pitana, I.G. (1995). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta : Andi Yogyakarta. Simonds, J. (1997). Landscape Architecture (3rd ed.). New York: McGraw-Hill. Sindo, K. (2018). Data dan Fakta Pasar Tradisional di Indonesia. Retrieved 20 September 2020, from https://ekbis.sindonews.com/berita/1298361/34/data-dan-fakta-pasar-tradisional-di-indonesia. Suwena, I.K. (2010). Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar: Udayana. Wibowo, K. (2011). Penataan Kembali Pasar Umum Caruban Kabupaten Madiun. Retrieved 4 October 2020, from https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/23694/NDk2NTY=/Konsep-Perencanaan-dan-Perancangan-Penataan-Kembali-Pasar-Umum-Caruban-Kabupaten-Madiun-abstrak.pdf


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Template Makalah Seminar Nasional Desain Sosial (SNDS) 2021

Kunjungi snds.uph.edu untuk informasi lebih lengkap.