Peranan Interior dan Arsitektur untuk Permasalahan Bencana Alam Gempa Bumi di Sumba

Ammielle Racham, Phebe Valencia

Abstract


Indonesia berada di wilayah yang rawan bencana alam seperti gempa bumi. Studi kasus ini mengangkat di Desa Pero Konda, Sumba Barat Daya dengan jumlah penduduk 1.360 jiwa dan luas wilayah 0.99 km². Sumba hampir setiap hari terkena bencana gempa bumi karena berada pada batas pertemuan dua lempeng tektonik, yaitu lempeng Indoaustralia dan Lempang. Dari hasil penelitian, sebuah bangunan yang tahan gempa harus menggunakan material bangunan yang ringan agar meminimalisir bahaya dari reruntuhan bangunan, seperti material kayu, baja ringan, dan batu bata. Rumah dengan memperhatikan simetrisitas rumah yang akan dibangun agar kekuatan gempa terdistribusi secara merata ke seluruh bangunan. Desain rumah tahan gempa yang populer adalah desain knockdown. Desain knockdown dengan pertimbangan fleksibitas ruang yang dapat diperbesar dan diperkecil sesuai kebutuhan dan aktivitas ruang tersebut, elemen yang dibuat sebagai bidang datar dapat berfungsi sebagai dinding, elemen yang dibuat berbentuk balok berfungsi sebagai kolom praktis, kolom struktur, sloef dan ringbalk. Fokus dari perancangan desain interior arsitektur ini adalah menciptakan sebuah shelter. Shelter merupakan pelayanan darurat pemenuhan kebutuhan pengungsi korban bencana alam. Penanganan pengungsi melalui penyediaan hunian sementara dikelola dengan memperhatikan kondisi kearifan lokal yang ada. Dari permasalahan yang ada, menimbulkan pemikiran bagaimana mengubah ruang agar keamanan dan kebutuhan pengguna terpenuhi dengan menggunakan metode desain interior dan arsitektur yang ada dan memperhatikan pemilihan penggunaan material, sirkulasi, dan akustik ruang. Dari pemikiran tersebut, menciptakan ide konsep penulis yaitu membangun tempat tinggal untuk keluarga yang terkena dampak gempa bumi ini menggunakan pendekatan desain berkelanjutan. Tempat tinggal keluarga terdampak didesain dengan interior arsitektur tahan gempa. Mempertimbangkan daya tahan material yang bergantung pada pilihan dan kualitas material, pertimbangan rancangan, dan kualitas konstruksinya agar keamanan dapat terwujudkan.


References


Laisah, Abdillah. “Persepsi Petaniterhadap Peran Penyuluh Dalam Pengembangan Kelompok Tani di Desa Pero Konda Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya.” UMMAT REPOSITORY (2019). http://repository.ummat.ac.id/162/. 2. Widayatun, and Zainal Fatoni. “Permasalahan Kesehatan Dalam Kondisi Bencana: Peran Petugas Kesehatan Dan Partisipasi Masyarakat.” Jurnal Kependudukan Indonesia (2013). 3. Sungkawa, Dadang. “Dampak Gempa Bumi Terhadap Lingkungan Hidup.” Jurnal Geografi GEA (2007). https://ejournal.upi.edu/index.php/gea/article/view/1706/1157. 4. Zain, Sita, and Agung Nugroho. “KEARIFAN LOKAL DALAM KONSTRUKSI TAHAN GEMPA BANGUNAN TRADISIONAL DI LIWA LAMPUNG BARAT.” SIMTEK SITA DAN AGUNG (2019). 5. Natsir, Muhammad Panji Wiratama. “Hubungan jumlah anak dalam satu keluarga dengan status gizi pada anak usia 2-12 tahun di Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tenggara Timur.” Universitas Indonesia Library (2016). http://www.lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak/id_abstrak-20444400.pdf.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Template Makalah Seminar Nasional Desain Sosial (SNDS) 2021

Kunjungi snds.uph.edu untuk informasi lebih lengkap.