Konsep Pengolahan Ruang Ambang Sebagai Pendorong Interaksi Sosial pada Hunian Vertikal

Yeghar Galed Laransedu, Susinety Prakoso

Abstract


Secara umum, hunian vertikal dirancang berdasarkan paradigma optimalisasi sellable area. Paradigma ini cenderung menekankan perancangan hunian vertikal pada unit-unit hunian privat dan penyediaan fasilitas publik pada lantai dasar sebagai pendukung interaksi sosial. Interaksi sosial pada hunian vertikal diharapkan tidak hanya terjadi di fasilitas publik, namun sebaiknya juga dapat terjadi pada ruang-ruang transisi atau ruang ambang. Ruang ambang, sebagai ruang transisi yang berfungsi sebagai pemisah sekaligus penghubung antar ruang, berpotensi sebagai pendorong interaksi sosial. Potensi interaksi sosial pada ruang ambang berdampak pada pembentukan sense of community para penghuninya. Namun, tidak semua bentuk ruang ambang dapat berfungsi sebagai pendorong interaksi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa kriteria pembentuk interaksi sosial pada ruang ambang dan bagaimana konsep penerapannya pada perancangan hunian vertikal. Hasil studi literatur menemukan bahwa ada kriteria fisik dan non fisik pembentuk interaksi sosial ruang ambang. Kriteria fisik meliputi properties, clustering, adaptabilitas, akses visual dan fisik, serta fleksibilias. Sedangkan kriteria non-fisik meliputi density control, familiariy, publicness, aktivitas, durasi dan frekuensi. Hasil observasi dan analisis pada kasus studi pada apartemen U-Residence 1 dan Rainbow Springs menemukan bahwa perancangan ruang ambang yang mendukung interaksi sosial pada hunian vertikal perlu memperhatikan konsep penataan tapak dan konsep pengolahan ruang ambang. Konsep penataan tapak meliputi pengolahan hirarki dan tipologi ruang ambang serta penataan massa. Konsep pengolahan ruang ambang meliputi pengolahan koridor antar hunian, pemetaan stimulus, serta pengolahan khusus ruang ambang semi publik, dan semi privat.


References


Aelbrecht, Patricia Simões. 2016. “‘Fourth Places ’: The Contemporary Public Settings for Informal Social Interaction among Strangers”. Journal of Urban design 21(1):124–52.

Boettger, Till. 2014. Threshold Spaces. Germany: Birkhäuser Basel.

Lewis, Sally. 2005. Front to Back: A Design Agenda for Urban Housing. Italy: Architectural Press.

Rainbow Springs Condovillas. 2018. E-brochure Rainbow Springs Condovillas.

Ramaswamy, Deepa. 2005. “Thresholds And Transitions | Inbetween the Public and Private Realm."

U-residence. 2015. “U-Residence Tower 1,” U-residence Apartemen. Diakses 22 Februari 2019 dari u-residenceapartemen. com/en/products/tower-1

Williams, J. O. 2005. “Designing Neighbourhoods for Social Interaction : The Case of Cohousing.” Journal of Urban Design 10(2):195–227.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Template Makalah Seminar Nasional Desain Sosial (SNDS) 2021

Kunjungi snds.uph.edu untuk informasi lebih lengkap.