Pengembangan Produk Bambu di Pengrajin Rotan Curug dengan Pendekatan Social Design

Authors

  • Devanny Gumulya Universitas Pelita Harapan
  • Geoffrey Tjakra Universitas Pelita Harapan
  • Sheena Yngre Liman Universitas Pelita Harapan

Abstract

Pengrajin Topi Bambu adalah komunitas kreatif yang dekat lokasinya dengan UPH, sudah menjadi kewajiban civitas academica UPH untuk merangkul komunitas sekitar. Produk yang dihasilkan masih dinilai rendah, sehingga para pengrajin tidak bisa menganggap pekerjaan menganyam sebagai pekerjaan yang serius. Tujuan dari PKM ini adalah membantu mengembangkan produk bambu yang lebih dihargai pasar. Metode PKM yang digunakan adalah desain social melalui kolaborasi bekreasi bersama secara intensif sebanyak sepuluh kali kunjungan tim akademisi ke pengrajin. Hasil dari PKM ini sandal, tas wanita dan aksesoris rumah tangga. Dengan metode desain sosial, produk yang dihasilkan mencerminkan keahlian tangan dan tema - tema produk aksesoris fesyen dan aksesoris rumah diangkat dari lokalitas yang ada di sekitar pengrajin topi bambu.

References

Kang, L. (2016). Social design as a creative device in developing Countries: The case of a handcraft pottery community in Cambodia. International Journal of Design, 10(3),65-7

Published

2021-02-25