Kain Batik Sebagai Bentuk Komunikai dalam Proses Pertukaran Tanda dan Makna Sosial Studi Kasus Batik Go Tik Swan

Suyin Pramono, Setiawan Sabana, Achmad Haldani

Abstract


Batik memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia. Batik menjadi istimewa karena selain memiliki motif tradisional yang sangat beragam, juga sarat akan falsafah hidup Nusantara. Membaca sejarah Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sejarah perjalanan dan pemikiran Soekarno. Dalam rangka menggalang persatuan serta identitas kebudayaan Nasional, Soekarno menggagas wujud rupa batik yang mampu berperan sebagai salah satu unsur pemersatu budaya nasional Indonesia. Batik yang dicita -citakan adalah “Batik Indonesia” yakni: batik yang bukan sebatas identitas kedaerahan tertentu, melainkan rangkuman kekayaan seni motif batik Indonesia yang mampu menyatukan rasa kebangsaan. Adalah seorang seniman asal Surakarta Go Tik Swan mendapat mandat dari Soekarno untuk menciptakan batik ini. Go tik Swan banyak menggunakan motif mega, burung, bunga dan lain lain yang ada hubungannya dengan mithologi Jawa dalam karya batiknya. Susunan motif dalam karya batik Go Tik Swan memiliki makna yang dapat digunakan sebagai bahasa simbolis untuk mencerminkan kondisi sosial yang sedang terjadi pada masa itu. Sebagai pembahasan hubungan motif batik Indonesia yang memiliki makna simbolis penelitian ini akan menggunakan metode semiotika. Dasar utama pemikiran yang digunakannya mengacu pada filsafat makna. Perspektif simbolik di sini merupakan suatu usaha untuk menafsirkan tanda perubahan sosial, politik dan budaya dalam karya seni batik pada masanya. Dasar utama pemikirannya mengacu pada proses kreatif seorang seniman dalam berkarya dan kedekatan hubungannya dengan sosiologi, politik dan kebudayaan. Perspektif ini merupakan suatu usaha yang membaca pesan yang tersirat dan tersurat dalam karya seni baru yang mempunyai latar belakang pemikiran tradisi dan budaya.


References


Abdillah, U.S (2002). Politik Identitas Etnis “Pergulatan Tanda Tanpa Identitas”. Yayasan Indonesiatera, Magelang

Damais, Soedarmadji J.H. (1978): Bung Karno&Seni, Yayasan Bung Karno, Jakarta, 53-54

Djoemena, Nian S. (1986). Ungkapan Sehelai Kain: It’s Mystery and Meaning. Penerbit Djambatan, Jakarta

Doellah, H.Santosa. (2003). Batik: The Impact of Time and Environment, Danar Hadi, Solo

Geertz, Clifford. (1977): The Interpertation of Culture. Perseus. New York Go Tik Swan, Hardjono. Kliping Artikel I, II, III, Surakarta, Koleksi Buku Hardjono Go Tik Swan Panembahan Hardjonagoro.

Hall, D.G.E (1994): History of South East Asia, Macmilian Publishing Company, Cambridge

Hasanudin, (2001): Batik Pesisiran: Melacak Pengaruh Dagang Santri Pada Ragam Hias Batik, Cetakan I, PT. Kiblat Buku Utama, 14, 25, Bandung

Honggopuro, Kalinggo, K.R.T. DR.(HC). (2002).: Bathik sebagai Busana dalam Tatanan dan Tuntunan. Yayasan Peduli Karaton Surakarta Hadiningrat, Surakarta

Iskandar, Neneng. (2008): Batik Indonesia & Sang Empu Go Tik Swan Panembahan Hardjonagoro. Srihana, Jakarta,

James, Spradley. (1972): Culture and Cognition, Rules, Maps, and Plans.

Junaedi, Deni (2016): Estetika: Jalinan Subjek, Objek, dan Nilai, Cetakan I, ArtCiv, Yogyakarta

Parekh, Bhikhu. (2008): Rethinking Multiculturalism, Keberagaman Budaya dan Teori Politik. Penerbit Kanisius, Yogyakarta

Peursen,van. (1988): Strategi Kebudayaan. Edisi Kedua. Penerbit Kanisius, Yogyakarta

Rizali, Nanang, (2014): Nafas Islami dalam Batik Nusantara, Cetakan 2, UNS Press, Surakarta

Rustopo, (2007): Menjadi Jawa, Orang-Orang Tionghoa dan Kebudayaan Jawa, Penerbit Ombak, Yogyakarta

Rustopo. (2008): Jawa Sejati: Otobiografi Go tik Swan Haerjonagoro. Penerbit Ombak, Yogyakarta

Sumardjo, Jakob. (2006): Estetika Paradoks. Sunan Ambu Press (STSI Bandung), Bandung

Susanto, Sewan S.K. (1973): Seni Kerajian Batik Indonesia, Balai Penelitian Batik Dan Kerajinan, Lembaga Penelitian dan Pendidikan Industri, Departemen Perindustrian, Yogyakarta

Suwondo, Tirto. (1994): Nilai-nilai Budaya Susastra Jawa. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Jakarta

Tirta,Iwan ,Gareth L. Steen, Deborah M. Urso, Mario Alisjahbana, (1996) “Batik: a play of lights and shades, Volume 1”, Gaya Favorit Press, Jakarta

Veldhuisen, Herman C. (1993). Batik belanda 1840-1940. PT. Gaya Favorit Press, Jakarta.

Yudoseputo, Wiyoso (2008) : Tradisi Bahasa Rupa Indonesia Lama, Yayasan Seni Visual Indonesia, Jakarta


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Template Makalah Seminar Nasional Desain Sosial (SNDS) 2021

Kunjungi snds.uph.edu untuk informasi lebih lengkap.