Diskursus Budaya Lurik Klaten

Melati Arumsari

Abstract


Kerajinan tenun lurik bukan milik prerogatif masyarakat Klaten. Kebesaran nama Yogyakarta dan Surakarta sebagai pusat kebudayaan dan kerajaan besar di Jawa, menjadikan keduanya seringkali disebut-sebut sebagai pusatnya tradisi. Sadilah telah menyumbangkan catatan penting mengenai sejarah lurik Klaten, khususnya Pedan. Tenun lurik Pedan pernah mengalami kejayaan tahun 1958-1960. Dalam perkembangan-nya, karya-karya tradisi mengalami pergeseran yang signifikan, termasuk kerajinan tenun dan kain luriknya. Dikaitkan dengan fenomena kebudayaan, karya tradisi telah mengalami „pengusangan‟ dengan adanya kekuatan modernisme. Di Klaten masih terdapat masyarakat dengan komunitas dan tradisi, namun ada yang berupaya lepas dari „perangkap‟ tradisi. Bahkan telah muncul kebudayaan post-modern, dengan pola-pola konsumerismenya. Menyadari fenomena di atas, maka penelitian dilakukan dengan pendekatan teori diskursus yang digagas oleh Foucault. Dengan obyek kajian budaya lurik yang terdapat di Klaten, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap diskursus budaya lurik yang terdapat di Klaten. Adapun manfaat dari penelitian ini ialah, sejarah keberadaan lurik dapat diungkap sebagai bukti karya budaya bangsa, khususnya kerajinan tenun lurik di Klaten. Strategi penelitian kualitatif yang digunakan adalah etnografi, dengan menyelidiki setting kelompok atau individu sebagai partisipan yang berkecimpung dengan budaya lurik di Klaten. Teknik analisis dan interpretasi data dilakukan dengan mengidentifikasi dan menghubungkan data satu dengan lain, sehingga dapat mengungkap esensi dari penelitian ini.


References


Anggraeni, Feti. 2007. “Lurik, dari Masa ke Masa”. Artikel cetak dari majalah Artista No.1 dan 2 Vol.10 Tahun 2007. Diakses pada 12 februari 2018 secara online dari http://pristality.wordpress.com/2011/01/02/sejarah-lurik-dari-masa-ke-masa/

Creswell, John W. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Edisi Ketiga. Buku cetak terjemahan tahun 2009, berjudul “Research Design: Qualitatif, Quantitatif, and Mixed Methodes Approaches”. Third Edition. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Djoemena, Nian S. 2000. Lurik, Garis-garis Bertuah (The Magic Stripes). Buku dalam dua bahasa. Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Chaimberlain dan Achyadi. Jakarta: Djambatan.

Ivvaty, Susi. 2014 (28 November 2014). “Kain: Kekuatan Wastra Nusantara”. Artikel

dalam Harian Kompas halaman 79 dan 86. Jakarta: Gramedia.

Lombard, Denys. 1996. Nusa Jawa: Silang Budaya, Bagian I: Batas-batas Pembaratan. Buku cetakan keempat, 2008. Terjemahan dari “Le Carrefour Javanais, Essai d‟Histoire Globale” ©1990, Paris. Jakarta: Forum Jakarta-Paris, Gramedia Pustaka Utama.

Lukminto, Iwan Setiawan. 2012. Pesona Lurik Jawa. Cetakan I. Surakarta: UNS Press.

Oanh, Nguyen Thi Kieu. 2015. Perubahan Nilai-nilai Tenun Lurik di Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten (Studi Kasus Desa Tlingsing dan Desa Mlese). Tesis Magister Kajian Budaya, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret: Surakarta

Piliang, Yasraf Amir. 2012. Semiotika dan Hipersemiotika: Gaya, Kode dan Matinya

Makna. Buku Edisi Keempat, Cetakan 1, Juli 2012. Bandung: Matahari.

Raffles, Thomas Stamford. 2014. The History of Java. Buku cetak ditulis berdasarkan catatan Raffles yang hidup pada tahun 1781-1826. Cetakan ketiga, Yogyakarta: Narasi.

Sachari, Agus. 2002. Estetika: Makna, Simbol, dan Daya. Buku cetakan ketiga, Oktober

Bandung: Penerbit ITB.

Sadilah, Emilia. 2009. “Kerajinan Tenun Lurik Pedan di Klaten”. Jurnal Jantra Vol. IV, No.8, Desember 2009. Halaman 654-668. Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta.

Saptoaji, Sugiharjo. 2012. “Pelestarian dan Pengembangan Lurik dan Lutik Klaten”.

Artikel buku berjudul Pesona Lurik Jawa. Halaman 13-18. Surakarta: Uns Press.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses pada 7 Mei 2018 secara online dari https;//kbbi.kemdikbud.go.id


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Template Makalah Seminar Nasional Desain Sosial (SNDS) 2021

Kunjungi snds.uph.edu untuk informasi lebih lengkap.