Lisung Sebagai Kesadaran Kolektif Masyarakat Kasepuhan Citagelar
Abstract
Paper ini merupakan sebuah telaah tentang keunikan karakter masyarakat Ciptagelar terkait aktivitas bertani sebagai mata pencahariannya. Telaah dilakukan dengan melakukan kajian pustaka dan observasi terhadap aktivitas menumbuk padi dengan menggunakan perkakas pertanian tradisional yaitu lisung, sebagai bentuk kesadaran kolektif masyarakat Kasepuhan Ciptagelar. Masyarakat Ciptagelar adalah masyarakat agraris yang sampai saat ini masih menjalankan kehidupannya dengan berpedoman pada ajaran karuhun. Bagi mereka, segala kegiatan yang berkaitan dengan tanaman padi merupakan aktivitas penting karena selalu terkait dengan aspek moralitas spiritual. Salah satu yang menarik adalah keyakinan yang dimiliki masyarakat di sana bahwa tanaman padi sejak ditanam, dipanen dan akhirnya ditumbuk menjadi beras, kesemuanya dilindungi oleh para Pohaci. Eksistensi sosok pelindung yang bersifat intangible ini, faktanya hadir dalam kesadaran masyarakat Ciptagelar sebagai narasi yang mendasari perilaku di kehidupannya. Persoalan kesadaran kolektif, pastinya bukan hal sederhana dan bisa dipahami secara instant. Untuk itu paper ini mencoba mendeskripsikan tradisi menumbuk padi (proses terakhir dari serangkaian panjang aktivitas bertani) dari perspektif kerangka berpikir masyarakat di sana dengan merefer pada teori Durkheim mengenai solidaritas sosial.Paper ini bertujuan mendeskripsikan arketipe pembentuk kesadaran kolektif pada tradisi tumbuk padi dengan menggunakan lisung yang dilakukan oleh para perempuan di Kasepuhan Ciptagelar secara obyektif.
References
Tanpa Pengarang (1923): Poesaka-Soenda Dikaloearkeun koe Pagoejoeban Java-Instituut, 3(2), 58
Darpan (2013): Kompendium Istilah Sistem Pertanian Tradisional Sunda, Pustaka Jaya, Bandung, 35-36
Hasbullah (2012): REWANG: Kearifan Lokal dalam Membangun Solidaritas dan Integrasi Sosial Masyarakat di Desa Bukit Batu Kabupaten Bengkalis, Jurnal Sosial Budaya, 9(2), 234
Pudjiastuti, Titik (2010) : Sajarah Banten Suntingan Dan Terjemahan Teks KBG 183, Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, 73
Sumarjo, Jacob (2010): Estetika Paradoks, Sunan Ambu Press, Bandung
Flick, Uwe., Ines Steinke., Kardoff, Ernst von (2017): Buku Induk Penelitian Kualitatif
Paradigma, Teori, Metode, Prosedur, dan Praktik, Cantrik Pustaka, Yogyakarta,275
Ekadjati, Edi S (2014): Kebudayaan Sunda Suatu Pendekatan Sejarah, PT Dunia Pustaka Jaya, Bandung
Elis Suryani NS (2011): Ragam Pesona Budaya Sunda, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor
Wessing, Robert (1974): Cosmology and Social Behaviour In A West Javanese Settlement, Thesis, Doctor of Philosophy in Antrophology, University of Illinois at Urbana-Champaign, Illinois