Kajian Evaluasi Rumah Rakit Berkonstruksi Kayu sebagai Hunian Sementara

Abstract

Indonesia berada di kawasan jalur cincin api Pasifik yang memiliki resiko tinggi terhadap bencana khususnya gempa dan gunung berapi. Dibutuhkan suatu metode konstruksi yang cepat dan mudah untuk menyediakan kebutuhan rumah hunian sementara bagi para korban. Fungsi pembangunan rumah hunian sementara (Huntara) adalah untuk tempat tinggal sementara bagi para korban yang rumahnya rusak dan tidak bisa ditinggali. Huntara ini diharapkan dapat memanfaatkan material yang mudah didapat dan dikerjakan secara swadaya oleh masyarakat. Huntara diharapkan menjadi hunian transisi yang menyediakan ruang bagi aktivitas pemulihan baik fisik, jiwa termasuk kehidupan perekonomiannya.

Huntara sebagai rumah sementara korban bencana berpotensi memanfaatkan material kayu. Kayu adalah material bangunan yang mudah ditemukan di Indonesia. Namun, umumnya jenis kayu di daerah yang terdampak bencana memiliki kualitas yang kurang baik. Puslitbangkim PU mengembangkan Rika (Rumah Instan Kayu) yang mampu meningkatkan kualitas kayu rendah menjadi mutu yang lebih baik. Berdasarkan survei BPPD pasca gempa Lombok, peminat huntara jenis Rika ini sangat tinggi karena masyarakat yang menjadi korban bencana masih trauma membangun rumah terbuat dari beton sehingga material kayu dinilai sangat aman.

Penelitian ini akan mengkaji sistem modulasi dan sambungan Rika sehingga menghasilkan evaluasi desain. Evaluasi desain ini kemudian menjadi pedoman perancangan dalam mengembangkan huntara yang lebih baik. Pengembangan desain ini memnghasilkan bangunan huntara dengan metode konstruksi yang cepat, mudah, murah dengan metode sistem lipat dan hubungan baut-mur.