MENJADI GURU YANG REFLEKTIF MELALUI PROSES BERPIKIR REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA [BECOMING A REFLECTIVE TEACHER THROUGH THE REFLECTIVE THINKING PROCESS IN MATHEMATICS LEARNING]

Santy Yesica Manurung, Tanti Listiani

Abstract


This research is based on problems found during the Field Experience Program (PPL 2) when more than 50% of the students scored below the minimal completeness criteria (KKM) on the first daily test and some students were impolite to the teacher.  The author sees these problems being caused by the teacher's lack of ability to manage the classroom, especially in the realm of classroom interaction. One of the expected competencies of a teacher is that he or she is able to become a reflective person. Indeed, God condemns the attitude of a person who always defends himself because it makes him always justify his actions without wanting to reflect upon those actions. Being a reflective person will help a teacher examine his strengths and weaknesses in teaching to improve the quality of his teaching. The purpose of this study is to describe the importance of repeated reflection by a teacher through the reflective thinking process in mathematics learning. The results of the reflection process can help a teacher solve problems in class. The author suggests that the teacher focuses on observing the characteristics of the students in class so that, through the introduction of each individual student, the teacher can prepare what is needed to carry out learning in accordance with the characteristics of students.

BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Penelitian ini didasari oleh permasalahan yang ditemukan saat menjalankan Program Pengalaman Lapangan (PPL) 2 yang mana pada saat ulangan harian pertama terdapat lebih dari 50% siswa mendapat nilai dibawah KKM dan beberapa siswa yang berlaku tidak sopan kepada guru. Penulis melihat permasalahan ini disebabkan oleh kurangnya kemampuan guru dalam memanajemen kelas khususnya dalam ranah interaksi di dalam kelas. Salah satu kompetensi yang diharapkan adalah guru mampu menjadi pribadi yang reflektif. Sejatinya, Allah mengutuk sikap orang-orang yang selalu membela diri karena hal tersebut akan membuat manusia selalu membenarkan tindakannya tanpa mau merefleksikan tindakannya. Menjadi pribadi yang reflektif, akan membantu guru untuk memeriksa kelebihan dan kekurangannya dalam mengajar untuk memperbaiki kualitas pengajarannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan pentingnya melakukan refleksi berulangkali oleh guru melalui proses berpikir reflektif dalam pembelajaran matematika. Dengan demikian, dari hasil proses refleksi tersebut dapat membantu guru untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di kelas. Penulis menyarankan untuk guru fokus mengobservasi karakteristik siswa dalam satu kelas. Supaya, melalui pengenalan akan setiap pribadi siswa, guru dapat mempersiapkan hal apa saja yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa.


Keywords


Reflektif; Proses Berpikir Reflektif; Pembelajaran Matematika; Reflective Thinking Process; Mathematics



DOI: http://dx.doi.org/10.19166/pji.v16i1.2262

Full Text:

PDF

References


Adhi, Y., Winardi, Y., & Listiani, T. (2018). Penerapan model integrasi biblika Bryan Smith tahap 2 pada pembelajaran matematika untuk meningkatkan pemahaman Wawasan Kristen Alkitabiah (WKA) siswa kelas XI IPA-2 di suatu SMA di Toraja [The implementation of the Bryan Smith Stage 2 Biblical Integration Model in learning mathematics to improve the understanding of a biblical Christian worldview (BCW) of grade 11 science-2 students in a high school in Toraja]. JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education, 2(1), 45-56. https://doi.org/10.19166/johme.v2i1.979

Anwar, M. (2018). Menjadi guru profesional. Jakarta, Indonesia: Prenadamedia Group.

Bake, A. (2018). Keunggulan Kristus dan kerajaan Allah: Refleksi-refleksi dari Matius 9-20. Makassar, Indonesia: Sekolah Tinggi Teologia Jaffray Makassar.

Berkhof, L., & Van Til, C. (2004). Dasar pendidikan Kristen. Surabaya, Indonesia: Momentum.

Bolton, G., & Delderfield, R. (2018). Reflective practice: Writing and professional development (5th ed.). Los Angeles, CA: SAGE Publishing.

Brett, J. (2019). Evolving digital leadership: How to be a digital leader in tomorrow’s disruptive world. Berkeley, CA: Apress.

Gulo, W. (2008). Strategi belajar mengajar. Jakarta, Indonesia: Grasindo.

Gunarsa, S. D. (2008). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta, Indonesia: PT BPK Gunung Mulia.

Hashim, S., Yaakub, R., & Ahmad, M. Z. (2011). Pedagogi: Strategi dan teknik mengajar dengan berkesan. Pahang Darul Makmur, Malaysia: PTS Publications & Distributors Sdn Bhd.

Hoekema, A. A. (2012). Manusia: Ciptaan menurut gambar Allah. Surabaya, Indonesia: Momentum.

Imawanty, & Fransiska, A. B. (2019). Guru bimbingan dan konseling berkualitas di era revolusi 4.0: Pembelajar, kompeten, dan up to date. Retrieved from http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/psnp/article/view/5726/0

Imran, S., Hidayat, D., & Winardi, Y. (2019). Peran guru Kristen dalam pembelajaran matematika di suatu sekolah Kristen di Tangerang. JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education, 2(2), 71-82. https://doi.org/10.19166/johme.v2i2.1683

Kesumawati, N. (2008). Proceedings from Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika: Pemahaman konsep matematik dalam pembelajaran matematika. Yogyakarta, Indonesia: UNY.

Khairunnisa. (2017). Proceedings from Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan: Peranan guru dalam pembelajaran. Medan, Indonesia: Universitas Negeri Medan.

Kusbandrijo, B. (2016). Dasar-dasar logika. Jakarta, Indonesia: Kencana.

Lestari, P., Wardani, S., & Khusniati, M. (2019). Model problem based learning berbantuan jurnal belajar terhadap kemampuan metakognitif siswa. JIPVA (Jurnal Pendidikan IPA Veteran), 3(1), 37-50. https://doi.org/10.31331/jipva.v3i1.797

Liakopoulou, M. (2012). The role of field experience in the preparation of reflective teachers. Australian Journal of Teacher Education, 37(6), 42-54. https://doi.org/10.14221/ajte.2012v37n6.4

Lutfi, M., Sudirman, & Paramitha, R. (2013). Sisi-sisi lain kebijakan profesionalisme guru: Optik hukum, implementasi dan rekonsepsi. Malang, Indonesia: UB Press.

Maulana. (2017). Konsep dasar matematika dan pengembangan kemampuan berpikir kritis-kreatif. Sumedang, Indonesia: UPI Sumedang Press.

McGregor, D., & Cartwright, L. (2011). Developing reflective practice: A guide for beginning teachers. New York, NY: Open University Press.

Mirzaei, F., Phang, F. A., & Khasefi, H. (2014). Measuring teachers reflective thinking skills. Procedia Social and Behavioral Sciences, 141, 641-647. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.05.112

Nindiasari, H. (2011). Proceedings from Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika: Pengembangan bahan ajar dan instrumen untuk meningkatkan berpikir reflektif matematis berbasis pendekatan metakognitif pada siswa sekolah menengah atas (SMA). Yogyakarta, Indonesia: Universitas Negri Yogyakarta.

Pink, A. W. (2005). Kedaulatan Allah. Surabaya, Indonesia: Momentum.

Prijanto, J. H. (2017). Panggilan guru Kristen sebagai wujud amanat agung Yesus Kristus dalam penanaman nilai alkitabiah pada era digital [A Christian teacher’s calling in response to Jesus Christ’s Great Commission in instilling biblical values in a digital era]. Polyglot: Jurnal Ilmiah, 13(2), 99-107. https://doi.org/10.19166/pji.v13i2.325

Rahmawati, F. (2013). Pengaruh pendekatan pendidikan realistik matematika dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa di sekolah dasar. Makalah Seminar Semirata FMIPA, 1(1), 225-237. Retrieved from http://jurnal.fmipa.unila.ac.id/index.php/semirata/article/view/882

Rifma. (2016). Optimalisasi pembinaan kompetensi pedagogik guru. Jakarta, Indonesia: Kencana.

Rogers, A. (2002). Teaching adults. Philadelphia, PA: Open Univesity Press.

Rohaeti, E. E. (2012). Analisis pembelajaran konsep esensial matematika sekolah menengah melalui pendekatan kontekstual Socrates. Infinity Journal, 1(2), 186-191. https://doi.org/10.22460/infinity.v1i2.18

Saragih, M. J., Hidayat, D., & Tamba, K. P. (2019). Implikasi pendidikan yang berpusat pada Kristus dalam kelas matematika [The implications of Christ-center education for mathematics classes]. JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education, 2(2), 97-107. https://doi.org/10.19166/johme.v2i2.1695

Siagian, R. E. F. (2015). Pengaruh minat dan kebiasaan belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika. Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 2(2), 122-131. https://doi.org/10.30998/formatif.v2i2.93

Silberman, M. L. (2014). Active learning: 101 cara belajar siswa aktif. Bandung, Indonesia: Nuansa Cendikia.

Suharna, H. (2018). Teori berpikir reflektif dalam menyelesaikan masalah matematika. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.

Suriasumantri, J. S. (2001). Ilmu dalam perspektif. Jakarta, Indonesia: Yayasan Obor Indonesia.

Suyanto, & Jihad, A. (2013). Menjadi guru profesional. Jakarta, Indonesia: Erlangga.

Tajik, L., & Pakzad, K. (2016). Designing a reflective teacher education course and its contribution to ELT teachers' reflectivity. Australian Journal of Teacher Education, 41(9), 58-80. https://doi.org/10.14221/ajte.2016v41n9.4

Tisngati, U. (2015). Proses berpikir reflektif mahasiswa dalam pemecahan masalah pada materi himpunan ditinjau dari gaya kognitif berdasarkan langkah Polya. Beta: Jurnal Tadris Matematika, 8(2), 115-124. Retrieved from https://jurnalbeta.ac.id/index.php/betaJTM/article/view/29

Tokan, P. I. (2016). Manajemen penelitian guru. Jakarta, Indonesia: PT Grasindo.

Verawati, N. S. P., & Hikmawati. (2019). Validitas model inkuiri yang diintervensi proses reflektif untuk melatih kemampuan berpikir kritis mahasiswa calon guru. Prisma Sains: Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA IKIP Mataram, 7(1), 38-47. https://doi.org/10.33394/j-ps.v0i0.1408

Widodo, W., Liliasari, & Setiawan, A. (2010). Integrasi multimedia interaktif, kerja kolaboratif, dan berpikir reflektif dalam perkuliahan fisika dasar untuk meningkatkan keterampilan generik sains calon guru SMK tata boga. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 17(2), 140-146. Retrieved from http://journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-dan-pembelajaran/article/view/2823

Wiryanto. (2004). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta, Indonesia: Grasindo.

Wuisan, P. I. (2015). Proceedings from Seminar Nasional Pendidikan Biologi 2015: Menjadi guru reflektif melalui program pengalaman lapangan. Malang, Indonesia: Universitas Muhammadiyah Malang Press

Wulandari, I. S., & Hidayat, T. (2014). Pengaruh pemberian reward dan punishment terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran passing bawah bola voli. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 2(3), 599-604. Retrieved from https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/9991

Yamin, M. (2016). Peningkatan hasil belajar dan aktivitas matematika siswi melalui strategi pembelajaran inkuiri pada kelas XII IPA 2 SMAN 2 Bagan Sinembah tahun pelajaran 2014/2015. Jurnal Edutech, 2(1), 65-71. Retrieved from http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/edutech/article/view/576


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Santy Yesica Manurung; Tanti listiani

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


favicon Faculty of Education | Universitas Pelita Harapan | Lippo Karawaci, Tangerang, Indonesia, 15811 | Tel +62 21 5460901 | Fax +62 21 5460910