Analisis Visual Video Mapping pada Ruang Imersif di Museum Nasional Indonesia

Abstract

Era globalisasi yang semakin berteknologi maju dan penuh dengan inovasi, membukakan pandangan baru sekaligus tantangan yang harus dihadapi oleh museum di Indonesia dalam cara mengkomunikasikan secara visual kepada masyarakat tentang nilai-nilai sejarah Indonesia sebagai edukasi. Salah satunya adalah Museum Nasional Indonesia di Jakarta Pusat yang merilis sebuah pameran tetap pada tanggal 31 Maret 2022 bernamakan Ruang ImersifA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis teknlogi imersif yang digunakan, cerita yang disampaikan serta jenis visual yang ditampilkan pada pameran Ruang ImersifA yaitu, animasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian berdasarkan teori Moleong yaitu deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer meliputi rekaman, dan tangkapan gambar atau foto visual yang diambil menggunakan handphone dari pameran ImersifA dan data sekunder berupa jurnal penelitian serta artikel yang sudah ada. Teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur yaitu mengumpulkan sumber sumber seperti artikel, jurnal penelitian, tugas akhir yang nantinya berguna untuk membantu dalam analsis. Dalam penelitian ini, metode analisis data menggunakan metode deskriptif serta menggunakan teknik observasi dan dokumentasi untuk mendapatkan data berupa hasil foto dan rekaman suara. Hasil dari penelitian ini menjawab pertanyaan dalam permasalahan yaitu, teknlogi Imersif yang digunakan berupa 360 derajat video content menggunakan alat pemancar cahaya yaitu proyektor. Cerita yang disampaikan berupa latar belakang sejarah Museum Nasional, kisah pertempuran antara Ganesha dan Nila Rudraka dengan latar candi Prambanan dan Borobudur, Indonesia sebagai negara maritim empat suku pelaut ulung Indonesia, hingga sejarah perkembangan transportasi. Animasi yang digunakan dalam mendukung pertunjukan Ruang ImersifA berjenis 2D, 3D, dan Motion Graphic.