Perancangan Signage Museum Tekstil Jakarta

Ericha Surya Tantio, Erwin Alfian

Abstract


Berdasarkan data dari Statistik Kebudayaan (2019), Indonesia memiliki total 438 museum yang tersebar di beberapa kota. Kota dengan jumlah museum terbanyak adalah Jakarta, yakni 64 museum. Salah satu museum. yang ditawarkan oleh pemerintah kota Jakarta sebagai fasilitas pelestarian budaya yang menyimpan koleksi wastra di Indonesia adalah Museum Tekstil Jakarta yang terletak di Jalan ks. Tubun No. 2-4, Kecamatan Palmerah. Dilansir dari laman Encyclopedia DKI Jakarta, Museum Tekstil Jakarta menampilkan lebih dari 2.500 buah koleksi tekstil tradisional yang dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu koleksi tenun, koleksi batik, koleksi peralatan, dan koleksi campuran. Seluruh koleksi tersebut disimpan di ruangan-ruangan dalam museum yang cukup luas. Namun, berdasarkan hasil observasi penulis, Museum Tesktil Jakarta tidak dilengkapi dengan signage sehingga pengunjung kesulitan mengakses ruangan-ruangan dalam museum. Dalam bukunya yang berjudul Signage and Wayfinding Design, Calori & David Vanden-Eynden (2015) mengatakan bahwa keberadaan signage dan wayfinding system memegang peran penting untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung untuk menavigasikan suatu lingkungan yang asing (hlm. 10-11). Berdasarkan fenomena dan masalah tersebut, penulis memilih perancangan signage sebagai solusi yang tepat untuk Museum Tekstil Jakarta dengan tujuan meningkatkan kenyamanan pengunjung dalam mengakses navigasi lingkungan.


Keywords


signage; museum; tekstil; jakarta

References


Calori, Chris & Vanden-Eynden, D. (2015). Signage and Wayfinding Design. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Gibson, David. (2009). The Wayfinding Handbook. New York, NY: Princeton Architerctural Press.

Hadi, Dwi Winanto dkk. (2019). Statistik Kebudayaan 2019. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hermawan, Iwan. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Method). Kuningan: Hidayatul Quran Kuningan.

Landa, Robin. (2011). Graphic Design Solutions Fourth Edition. USA: Cengage Learning.

Suraya Muhammad Sholeh, dan Eko Tresno. (2014). E-Museum Sebagai Media Memperkenalkan Cagar Budaya di Kalangan Masyarakat. Yogyakarta: Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Creating a New Museum Definition - The Backbone of ICOM. Diunduh dari https://icom.museum/en/standards-guidelines/museum-definition/

Museum Tekstil Indonesia. Diunduh dari https://artsandculture.google.com/

Lewis, G. D. (7 Februari 2019). Museum. Encyclopaedia Britannica, inc. Diunduh dari https://www.britannica.com/topic/museum-cultural-institution/Types- of-museums

Reviani, M. (Senin, 1 April 2019). Ada museum yang masih membuat pengunjung takut. Diunduh dari https://akurat.co/fokus/id-575350-read- ada-museum-yang-masih-membuat-pengunjung-takut

Haryadi, Ardi. 2020. "Data Pengunjung, Koleksi, dan Observasi Museum Tekstil Jakarta". Hasil Wawancara Pribadi: 2 Oktober 2020, Bandung.

Artanti. 2020. "Kebiasaan dan Alur Pengunjung Museum Tekstil Jakarta". Hasil Wawancara Pribadi: 21 Oktober 2020, Museum Tekstil Jakarta.

Dwi. 2020. "PengalamanMengunjungi Museum Tekstil Jakarta". Hasil Wawancara Pribadi: 21 Oktober 2020, Museum Tekstil Jakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Konferensi Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (KOMA DKV) 2021
komadkv@uph.edu | komadkv@gmail.com
Situs
Instagram
Linktree