Karya Tugas Akhir Peran Direct of Photography (DOP) dalam Film Fiksi "Nambel Ban"

Jordy Yapri Amrullah, Lala Palupi Santyaputri

Abstract


Film adalah karya seni audio visual yang digunakan dalam era modernisasi sebagai sarana komunikasi serta hiburan. Karya tugas akhir ini merupakan uraian teori dan laporan dalam penciptaan film pendek fiksi bergenre drama komedi yang berjudul “Nambel Ban”, dimana film ini mengangkat isu lajang dalam suku Batak dan Jawa di Indonesia. Penulis selaku director of photography (DOP) dalam karya tugas akhir ini akan membahas lebih dalam mengenai jarak pengambilan gambar. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan studi literatur dan studi yang pernah ada sebagai sumber serta teknik analisis data berupa analisis konten/isi. Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa pada jarak pengambilan gambar dapat diimplikasikan kedalam karya tugas akhir film “Nambel Ban” guna membantu penonton menerima pesan terhadap stigma negatif yang didapatkan pria lajang dapat tersampaikan ke masyarakat Indonesia.

References


Brown, B. (2012). Cinematography: Theory and practice: imagemaking for cinematographers and directors (2nd ed). Amsterdam; Boston: Elsevier/Focal Press.

Chaniago, R. H. (2018). Analisis Perkembangan Film Komedi Indonesia. Nyimak (Journal of Communication), 1(2). https://doi.org/10.31000/nyimak.v1i2.482

de Lima, E. E. S., Feijó, B., Furtado, A. L., Pozzer, C. T., & Ciarlini,

A. E. M. (2010). Director of Photography and Music Director for Interactive Storytelling. 2010 Brazilian Symposium on Games and Digital Entertainment, 129–137. Florianpolis, Santa Catarina, TBD, Brazil: IEEE. https://doi.org/10.1109/SBGAMES.2010.13

Hendriyani. (2017). Analisis Isi: Sebuah Pengantar Metodologi yang Mendalam dan Kaya dengan Contoh. Jurnal Komunikasi Indonesia, 2(1), 63–65. https://doi.org/10.7454/jki.v2i1.7832

Himawan, Karel Karsten. (2020, March 19). Analisis: Lajang bukan berarti tidak mau menikah, menikah juga bukan berarti karena tidak mau melajang. Retrieved from The Conversation website: https://theconversation.com/analisis-lajang-bukan-berarti-tidak-mau-menikah-menikah-juga-bukan-berarti-karena-tidak-mau-melajang-133517

Ibrahim, Idi Subandy. (2007). Budaya Populer Sebagai Komunikasi (1st ed.). Yogyakarta: Jalasutra.

Karolina, C. M., Maryani, E., & Sjchro, D. W. (2020). Implikasi Genre Film dan Pemahaman Penonton Film Tuna Netra di “Bioskop Harewos.” ProTVF, 4(1), 123. https://doi.org/10.24198/ptvf.v4i1.25035

Prakosa, Gotot. (2001). Ketika Film Pendek Bersosialisasi. Jakarta: Penerbit Layar.

Pratista, Himawan. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Siyoto, Sandu dan M. Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015.

Sobur, Alex. (2004). Analisis Teks Media; Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sobur, Alex. (2006). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Thompson, R., & Bowen, C. J. (2009). Grammar of the shot (2nd ed). Amsterdam; Boston: Focal Press.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Konferensi Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (KOMA DKV) 2021
komadkv@uph.edu | komadkv@gmail.com
Situs
Instagram
Linktree