PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA

Mannuela Erinna Susanto, Henni Sitompul

Abstract


Literasi sains merupakan proses dalam memahami, menyampaikan dan menerapkan ilmu pengetahuan untuk mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat melakukan PPL 2 pada salah satu sekolah di Tangerang Selatan, terlihat siswa kelas 12 IPS memiliki literasi sains yang rendah. Guru berperan penting untuk memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, salah satunya yaitu model Problem Based learning. Dimana tujuan utama model PBL adalah merangsang siswa untuk memiliki kemampuan menyelesaikan masalah, dan kemampuan dalam menerapkan pengetahuan di situasi kehidupan nyata. Oleh karena itu, tujuan dari penulisan ini adalah untuk memaparkan bagaimana penerapan model Problem Based Learning dalam meningkatkan literasi sains siswa kelas 12 IPS. Penerapan model PBL menganut lima langka: Membentuk kelompok dan memberikan masalah, mengorganisir siswa, membimbing penyelidikan, menyajikan hasil, dan mengevaluasi hasil. Langkah-langkah ini yang akan mendorong siswa untuk meningkatkan literasi sainsnya bersama kelompok. Literasi sains dapat menjadi wadah siswa untuk mengenali ciptaan Allah. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa model PBL berhasil meningkatkan literasi sains siswa. Namun penulis menyarankan untuk meningkatkan literasi sains, sebaiknya penggunaan PBL tidak hanya dilakukan sebanyak satu kali, tetapi dapat diterapkan secara terus menerus dalam setiap mata pelajaran.Kata Kunci: Literasi, Literasi sains, model Problem Based Learning.

References


Brummelen, H. V. (2009). Berjalan dengan Tuhan di dalam kelas. Jakarta, Indonesia: Universitas Pelita Harapan.

Bybee, R. W. (2015). science literacy for all. Arlington: NSTA Press.

Fazilla, S. (2016). Kemampuan Literasi Sains Mahasiswa Pgsd Pada Mata Kuliah Konsep Dasar Sains. Vol. 3, No. 2.

Fitriyana, N. W. (2020). ndroid-BasedGame And Blended Learning In Chemistry: Effect On Students’ Self Efficacy And Achievement. Cakrawala pendidikan, 39(3), 507–521.

Hoekema, A. A. (2003). Manusia: Ciptaan Menurut Gambar Allah. Surabaya: Penerbit Momentum.

Kharizmi, M. (2015). esulitan Siswa Sekolah Dasar Dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi. Jurnal pendidikan, 11-21.

Knight, G. R. (2009). Filsafat dan pendidikan. Tangerang, indonesia: Universitas Pelita Harapan.

Lase, O. (2005). Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Sekolah Terhadap Vandalisme Siswa. Jakarta: Pasca Sarjana UKI.

Lestari, S. N. (2015). Potensi Sintaks Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) - Metakognitif Dalam Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Pendidikan sains, No 1.

OECD. (2019). Result Combined Executive Summaries. PISA OECD Publishin.

R, S. (2011). ssessing student’s level of scientific literacy using interdisciplinary scenarios. Science Education International, 133-144.

Sudarman. (2007). Problem Based Learning: Model Pembelajaran untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah. Jurnal Pendidikan Inovatif, 2 (2):68-73.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatig, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Utami, F. P. (2022). KEMAMPUAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI. Journal of Educational Learning and Innovation, Hal 240-250.

Wulandari, N. &. (2015). Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran IPA Terpadu Untuk Meningkatkan Aspek Sikap Literasi Sains Siswa SMP. Prosiding Simposium Nasional Inovasi Dan Pembelajaran Sains, 437-440.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.