Email this article 
Hide
Show all
Peran Presidensi G20 Indonesia dalam Meningkatkan Literasi Digital [The Role of G20 Presidency in Improving Digital Literacy]
Abstract
One of the focuses of the Indonesian Presidency G20 in 2022 is the digital economy. One of the priorities is digital literacy. Indonesia is known for being one of the lowest countries with a digital literacy rating in the world. Based on the Digital Literacy report, Indonesia's digital literacy index in 2021 was at the level of 3.49 with a maximum value of 5.00. This figure increased from 2020 to 3.46. An important aspect of improving digital skills and digital literacy is collaboration between stakeholders in digital transformation. Cooperation between G20 member countries can increase capability and capacity in digital skills. The Boston Consulting Group (BCG) predicted that potential gains in the digital economy will reach US$11 billion and will triple to US$33 billion by 2025. There must be significant lessons learned from Indonesia’s presidency to other G20 members to improve the quality of public policy on digital platforms.
Bahasa Indonesia Abstract: Salah satu fokus Presidensi Indonesia dalam G20 tahun 2022 adalah ekonomi digital. Salah satu topik prioritas yang di dalamnya adalah literasi digital. Indonesia tercatat memiliki peringkat literasi digital yang rendah di dunia. Ada pun, berdasarkan laporan Status Literasi Digital 2021, indeks literasi digital Indonesia pada 2021 berada di level 3,49 dari nilai maksimum 5,00. Angka ini meningkat dari 2020 yang sebesar 3,46. Aspek penting dalam meningkatkan keterampilan digital dan literasi digital di Indonesia adalah melalui kerja sama antarpemangku kepentingan dalam mewujudkan transformasi digital. Kerja sama di antara negara-negara anggota G20 diharapkan mampu meningkatkan kapabilitas dan kapasitas dalam peningkatan keterampilan digital. Boston Consulting Group (BCG) bahkan meramalkan bahwa potensi keuntungan dalam ekonomi digital mencapai 11 miliar dolar AS dan akan mencapai hampir tiga kali lipatnya menjadi 33 miliar dolar AS pada 2025. Untuk itu perlu ada pembelajaran signifikan dari presidensi G20 Indonesia guna menciptakan kebijakan publik yang lebih berkualitas di platform digital dari negara-negara maju yang tergabung di dalamnya.
Keywords
DOI: http://dx.doi.org/10.19166/verity.v15i29.7403
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Baylis, J., Smith, S. & Owens, P. (2017). The Globalization of World Politics: An Introduction to International Relations. Oxford, the United Kingdom: Oxford University Press.
Dugis, V. (2016). Teori Hubungan Internasional; Perspektif-Perspektif Klasik. Surabaya, Indonesia: CSGS.
Ruggie, J.G. (1993). Multilateralism Matters: The Theory and Praxis of an Institutional Form. New York, NY: Columbia University Press.
Viotti, P. & Kauppi, M. (2012). International Relations Theory. 5th ed. Boston, MA: Longman/Pearson Education.
Winarno, B. (2012). Kebijakan Publik: Teori, Proses, dan Studi Kasus. Yogyakarta, Indonesia: CAPS.
AFP. (2018). Pemerintah as Siapkan Aturan Baru Perlindungan Data Pribadi. Diakses dari https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180926035444-185-333207/pemerintah-as-siapkan-aturan-baru-perlindungan-data-pribadi.
Aptika, A. (n.d.). G20 – Ditjen Aptika. Diakses dari https://aptika.kominfo.go.id/tag/g20/.
Council of Europe. (1982). European and Council of Europe. Convention for the Protection of Individuals with Regard to Automatic Processing of Personal. Diakses dari https://rm.coe.int/1680078b37.
Fachri, F.K. (2022). Berkaca pada Regulasi Perlindungan Data Pribadi di Berbagai Negara. Diakses dari https://www.hukumonline.com/berita/a/berkaca-pada-regulasi-perlindungan-data-pribadi-di-berbagai-negara-lt62e140ee7638c/?page=2.
Fortin, J. (2019). Sulli, South Korean K-Pop Star and Actress, Is Found Dead. Diakses dari https://www.nytimes.com/2019/10/14/arts/music/sulli-dead.html.
G20Pedia. (2022). G20pedia. Diakses dari https://indonesia.go.id/g20/kategori/g20pedia/4177/g20pedia?lang=1.
Herdiana, I. (2021). Bicara Banjir Hoaks di Amerika Serikat dan Indonesia. Diakses dari https://bandungbergerak.id/article/detail/1386/bicara-banjir-hoaks-di-amerika-serikat-dan-indonesia.
Korea Legislation Research Institute (KLRI). (2020). Personal Information Protection Act. Diakses dari https://elaw.klri.re.kr/eng_service/lawView.do?hseq=53044&lang=ENG.
Minaj, N. (2021). Post. Diakses dari https://twitter.com/nickiminaj/status/1437532566945341441?lang=en.
Nistanto, R.K. (2022). Korsel Tuntut Apple dan Google Soal Pembayaran di Toko Aplikasi. Diakses dari https://tekno.kompas.com/read/2022/08/12/14000007/korsel-tuntut-apple-dan-google-soal-pembayaran-di-toko-aplikasi?page=all.
National Telecommunications and Information Administration (NTIA). (2018). NTIA Seeks Comment on New Approach to Consumer Data Privacy. Diakses dari https://www.ntia.doc.gov/press-release/2018/ntia-seeks-comment-new-approach-consumer-data-privacy.
Sasongko, A. (2022). Tingkat Adab Digital Masyarakat Indonesia pada 2021 Terburuk di Asia Tenggara. Diakses dari https://tekno.republika.co.id.
Sorongan, T. (2021). Sayonara Mr Trump! Twitter Blokir Permanen @Realdonaldtrump. Diakses dari https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210109075326-37-214641/sayonara-mr-trump-twitter-blokir-permanen--realdonaldtrump.
Souza, N.de. (2022). The Nth Room Case and Modern Slavery in the Digital Space. Diakses dari https://www.lowyinstitute.org/the-interpreter/nth-room-case-and-modern-slavery-digital-space.
Yusuf. (2020). Pembahasan GDPR Penting untuk Jaga Keamanan Data Negara. Diakses dari https://aptika.kominfo.go.id/2020/11/pembahasan-gdpr-penting-untuk-jaga-keamanan-data-negara/.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Adri Arlan, Avirell Felicia Kangmajaya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Department of International Relations | Faculty of Political and Social Science | Universitas Pelita Harapan | Indonesia | +62 21 546 0901 | verity@uph.edu