PEMANFAATAN TEH DAUN SALAM DALAM PEMBUATAN KOMBUCHA [UTILIZATION OF BAY LEAF TEA IN KOMBUCHA PRODUCTION]

Yuniwaty Halim

Abstract


Kombucha is a beverage made from tea and sugar, fermented with a symbiosis of bacteria and yeast. Kombucha is known for its health effect, therefore many traditional plants are used in the making of kombucha. Bay leaf or Syzygium polyanthum is one type of tropical plant that is often found in Indonesia. Bay leaf functions as an antioxidant, antiviral, antimicrobial, anti-inflammatory, and antitumor. In this research,  bay leaves were processed using different processing methods, namely fresh tea (unprocessed), black tea, and green tea to reduce their astringency. The aims of this research were to determine the best processing method for bay leaf to be used in kombucha making and to determine the best concentration of bay leaf tea and fermentation time in making kombucha. The bay leaf tea concentration of 30%, 40%, and 50% and fermentation time of 7, 10, and 13 days were used. Results showed that bay leaf was best processed using green tea method, with total phenolic content obtained of 240.29 ± 9.48 mg GAE/L, total flavonoids of 41.61 ± 0.97 mg QE/L, total condensed tannins of 371.03 ± 5.60 mg CE/L, and antioxidant activity with IC50 of  9605.58 ± 279.12 ppm. Furthermore, kombucha made with the addition of 50% bay leaf tea and fermentation time of 10 days was chosen because it had the best organoleptic characteristics and antioxidant activity with IC50 of 6920.10 ± 360.04 ppm, total phenolic content of 340.21 ± 0.45 mg GAE/L, and total flavonoid content of 122.21± 1.53 mg QE/L.

Bahasa Indonesia Abstract:

Kombucha merupakan produk minuman yang dibuat dari teh dan gula yang difermentasi menggunakan simbiosis bakteri dan khamir. Kombucha diketahui memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, sehingga banyak tanaman tradisional yang dimanfaatkan dalam pembuatan kombucha. Daun salam atau Syzygium polyanthum merupakan salah satu tanaman tropis yang banyak ditemukan di Indonesia. Daun salam diketahui berfungsi sebagai antioksidan, antivirus, antimikroba, antiinflamasi, dan antitumor. Pada penelitian ini, dan salam diproses dengan berbagai metode, yaitu teh segar (tanpa proses), teh hitam, dan teh hijau, untuk mengurangi rasa sepat daun salam. Tujuan penelitian ini adalah menentukan metode pengolahan daun salam terbaik untuk pembuatan kombucha, serta menentukan konsentrasi teh dan lama fermentasi terbaik dalam pembuatan kombucha. Adapun konsentrasi teh daun salam yang digunakan adalah 30, 40, dan 50%, dengan lama fermentasi 7, 10, dan 13 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengolahan daun salam terbaik adalah dengan metode pengolahan teh hijau, yang menghasilkan total fenolik sebesar 240,29 ± 9,48 mg GAE/L, total flavonoid sebesar 41,61 ± 0,97 mg QE/L, total tanin terkondensasi sebesar 371,03 ± 5,60 mg CE/L, dan aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 9605,58 ± 279,12 ppm. Selain itu, kombucha yang dibuat dengan penambahan teh daun salam sebesar 50% dan lama fermentasi 10 hari merupakan formulasi terpilih karena memiliki karakteristik organoleptik terbaik, dan aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 6920,10 ± 360,04 ppm, total fenolik sebesar 340,21 ± 0,45 mg GAE/L, dan total flavonoid sebesar 122,21± 1,53 mg QE/L.


Keywords


bay leaf; fermented beverage; kombucha; SCOBY; tea



DOI: http://dx.doi.org/10.19166/jstfast.v7i1.6612

Full Text:

PDF

References


Ahmed, R. F., Hikal, M. S., & Abou-Taleba, K. A. (2020). Biological, chemical and antioxidant activities of different types kombucha. Annals of Agricultural Sciences, 65(1), 35-41. https://doi.org/10.1016/j.aoas.2020.04.001

Akila, B., Vijayalakshmi, R., Hemalatha, G., & Arunkumar, R. (2018). Development and evaluation of functional property of guava leaf based herbal tea. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 7(3), 3036-3039.

Anggraini, T. (2018). Proses dan Manfaat Teh. Erka Press.

Association of Official Analytical Chemist (AOAC). (2005). Official Methods of Analysis. Washington D.C.

Ayuratri, M. K., & Kusnadi, J. (2017). Aktivitas antibakteri kombucha jahe (Zingiber officinale) varietas jahe dan konsentrasi madu). Jurnal Pangan dan Agroindustri, 5(3), 95-107.

Azizah, A. N., Gita, C. E. D., & Fitrianti, D. (2020). Formulasi SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast) dari raw kombucha berdasarkan perbandingan larutan gula dan larutan teh gula. Prosiding Farmasi Seminar Penelitian Sivitas Akademika Unisba (pp. 235-331). Fakultas MIPA Unisba.

Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2016). Teh Hijau. SNI 3946:2016. Badan Standardisasi Nasional.

Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2016). Teh Hitam. SNI 1906:2016. Badan Standardisasi Nasional.

Bayu, M. K., Heni, R., & Nurwantoro, N. (2017). Analisis total padatan terlarut, keasaman, kadar lemak, dan tingkat viskositas pada kefir optima dengan lama fermentasi yang berbeda. Jurnal Teknologi Pangan, 1(2), 33-38.

Cahyaningtas, Y. D. W. (2018). Pengaruh lama fermentasi terhadap total asam tertitrasi (TAT) dan karakteristik fisik (uji organoleptik) pada teh kombucha serai (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf.). [Bachelor Thesis]. Universitas Sanata Dharma, Depok.

Deb, S. & Pou, K. R. J. (2016). A review of withering in processing of black tea. Journal of Biosystem, 41(4), 365-372. https://doi.org/10.5307/JBE.2016.41.4.365

Elmastaş, M., Gülçinb, İ., Işildaka, Ö., Küfrevioğlub, Ö. İ. İbaoğlua, K., & Aboul-Eneinc, H. Y. (2006). Radical scavenging activity and antioxidant capacity of bay leaf extracts. Journal of the Iranian Chemical Society, 3(3), 258-266. https://doi.org/10.1007/BF03247217

Halim, C. F. (2021). Physicochemical characteristic of bay leaf herbal tea with addition of eucalyptus oil and lemon juice. [Bachelor Thesis]. Universitas Pelita Harapan, Tangerang.

Hardoko, Putri, T. S., & Eveline. (2015). In vitro anti-goit activity and phenolic content of”black tea” soursop Annona muricata L. leave brew. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 7(11), 735-743.

Husain, R. & Musa, F. (2021). Larutan daun salam sebagai pengawet alami pada ikan selar kuning. Jambura Fish Processing Journal, 3(1), 9-15. https://doi.org/10.37905/jfpj.v3i1.7070

Khamidah, A. & Antarlina S. S. (2020). Peluang minuman kombucha sebagai pangan fungsional. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, 14(2), 184-200.

Lestari, D., Dewi, M. M. A., & Saputri, L. H. (2021). Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun mangga kasturi. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 3(3), 164-173. https://doi.org/10.33759/jrki.v3i3.169

Malangngi, L. P., Sangi, M. S., & Paendong, J. J. E. (2012). Penentuan kandungan tanin dan uji aktivitas antioksidan ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill.) Jurnal MIPA Unsrat Online, 1(1), 5-10. https://doi.org/10.35799/jm.1.1.2012.423

Marjoni., M. R., Alfinaldi, & Novita, A. R. (2015). Kandungan total fenol dan aktivitas antioksidan ekstrak daun kersen. Jurnal Kedokteran Yarsi, 23(3), 187-196.

Halim, Y. & Maryani, M. (2022). Functional and sensory properties of Indonesian bay leaf (Syzygium polyanthum) herbal tea. Food Research, 6(2), 25-33. https://doi.org/10.26656/fr.2017.6(2).174

Nurhayati, Sih, Y., & Aurora, U. (2020). Karakteristik fisikokimia dan sensori kombucha cascara (kulit kopi ranum). Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 31(1), 38-49. https://doi.org/10.6066/jtip.2020.31.1.38

Purnami, K. I., Jambe, A. A. G. N. A., & Wisaniyasa, N. W. (2018). Pengaruh jenis teh terhadap karakteristik teh kombucha. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, 7(2), 1-10. https://doi.org/10.24843/itepa.2018.v07.i02.p01

Rababah, T. M., Alhamad, M., Al-Mahasneh, M., Ereifej, K., Andrade, J., Altarifim B., Almajwal, A., & Yang, W. (2015). Effect of drying process on total phenolic, antioxidant activity and flavonoid contents of common Meditteranean herbs. International Journal of Agricultural and Biological Engineering, 8(2), 145-150.

Rochmat, A., Hidayati, A., Mujijah, & Suhaedah. (2020). In silico study and bioactivity of flavonoid extract Syzygium polyanthum (Wight) Walp. leaves against Salmonella typhi. World Chemical Engineering Journal, 4(2), 39-45. http://dx.doi.org/10.48181/wcej.v4i2.10593

Suhardini, P. N. & Zubaidah E. (2016). Studi aktivitas antioksidan kombucha dari berbagai jenis daun selama fermentasi. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 4(1), 221-229.

Tjoa, S. I. P. (2021). Pengaruh penambahan madu terhadap aktivitas fisikokimia kombucha daun pegagan. [Bachelor Thesis]. Universitas Pelita Harapan, Tangerang.

Trisnasary, N. P. & Wardaya, A. W. W. W. (2021). Uji stabilitas herbal jelly drink ekstrak biji alpukat dan daun salam. Journal of Herbs and Farmacological, 3(1), 33-41. https://doi.org/10.55093/herbapharma.v3i1.208

Wijaya, H., Muin, R., & Permata, E. (2017). Karakteristik fisik produk fermentasi kombucha dari berbagai daun berflavanoid tinggi. Jurnal Teknik Kimia, 23(4), 255-262.

Wistiana, D. & Zubaidah, E. (2015). Karakteristik kimiawi dan mikrobiologis kombucha dari berbagai daun tinggi fenol selama fermentasi. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(4), 1446-1457.

Yenrina R., Sayuti, K., & Anggraini, T. (2016). Effect of natural colorants on color and antioxidant activity of “kolang kaling”. Pakistan Journal of Nutrition, 15(12), 1061-1066. https://doi.org/10.3923/pjn.2016.1061.1066

Yuningtyas, S., Masaenah, E., & Telaumbanua, M. (2021). Aktivitas antioksidan, total fenol, dan kadar vitamin C dari kombucha daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.). Jurnal Farmamedika, 6(1), 10-14. https://doi.org/10.47219/ath.v6i1.116

Zubaidah, E., Afgani, C. A., Kalsum, U., Srianta I., & Phillipe J. B. (2019). Comparison of in vivo antidiabetes activity of snake fruit kombucha, black tea kombucha and metformin. Biocatalysis and Agricultural Biotechnology, 17, 465-469. https://doi.org/10.1016/j.bcab.2018.12.026


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Yuniwaty Halim

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

favicon Faculty of Science and Technology | Universitas Pelita Harapan | Lippo Karawaci, Tangerang, Indonesia, 15811 | Tel +62 21 5466057 | Fax +62 21 5461055