AKTIVITAS PENGHAMBATAN α-GLUCOSIDASE PADA MINUMAN JELI KULIT MELINJO KUNING [ACTIVITY OF α-GLUCOSIDASE INHIBITION ON JELLY DRINK OF YELLOW MELINJO PEELS (Gnetum gnemon L.)]
Abstract
Melinjo peel has a high content of polyphenol compounds, is expected to inhibit the activity of the enzyme α-glucosidase. The activity of α-glucosidase is related to the absorption of glucose and blood sugar. The content of polyphenols in the melinjo peel can be utilized more optimally by making the juice of melinjo fruit peel and processed as a jelly drink. Making jelly drinks requires hydrocolloids as a gelling material. The objective of the research are to determine the type of melinjo peel juice that has the best α-glucosidase inhibition activity and determine the ratio of melinjo peel juice and the best percentage of hydrocoloid in the making of jelly drinks. The first stage of research is to determine the type of melinjo peel red, yellow, and green that will be selected into the best melinjo skin juice that has inhibitory activity αglucosidase and also has the best antioxidant activity. The second stage of research is making the best jelly drinks with treatment ratio between water and melinjo peel juice and percentage of the amount of hydrocoloid used. IC 50 of α-glucosidase inhibition activity yellow melinjo peels juice is 22,393 ppm as the highest activity. Based on organoleptic, color, texture, pH, total soluble solid, and syneresis tests that were done to all samples of jelly drink, the selected jelly drink is the one with 50:50 ratio of yellow melinjo peels juice to water and concentration of hydrocoloid of 0.20%. The jelly drink has IC 50 α-glucosidase inhibition of 30,974 ppm, antioxidant activity of 12.4054 mg VCE/100mL, phenolic total of 0.4037 mg GAE/g, flavonoid total of 0.0173 mg QE/g.
ABSTRAK
Kulit melinjo memiliki kandungan senyawa polifenol yang tinggi, diharapkan dapat menghambat aktivitas enzim α-glukosidase. Aktivitas α-glukosidase berhubungan dengan penyerapan glukosa dan kadar gula di dalam darah. Kandungan polifenol pada kulit melinjo dapat dimanfaatkan secara lebih optimal dengan cara mengambil sari kulit buah melinjo dan diolah sebagai minuman jeli. Pembuatan minuman jeli memerlukan hidrokoloid sebagai bahan pembentuk jel. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis sari kulit melinjo yang memiliki aktivitas penghambatan α-glukosidase terbaik serta menentukan rasio sari kulit melinjo dan persentase hidrokoloid terbaik dalam pembuatan minuman jeli. Tahap pertama penelitian adalah menentukan jenis kulit melinjo merah, kuning, dan hijau yang akan dipilih menjadi sari kulit melinjo yang memiliki aktivitas penghambatan α-glukosidase dan juga memiliki aktivitas antioksidan terbaik. Tahap kedua penelitian adalah pembuatan minuman jeli dengan perlakuan rasio antara sari kulit melinjo dan air serta konsentrasi hirokoloid yang dipakai. Aktivitas penghambatan α-glukosidase tertinggi diperoleh dari sari kulit melinjo kuning d engan nilai IC50 sebesar 22.393 ppm. Berdasarkan uji organoleptik, warna, tekstur, pH, total padatan terlarut, dan sineresis, minuman jeli terpilih dengan rasio sari kulit melinjo kuning:air 50:50 dan konsentrasi hidrokoloid 0,20%. Minuman jeli sari kulit melinjo kuning memiliki nilai IC50 penghambatan α-glukosidase 30974 ppm, aktivitas antioksidan 12,4054 mg VCE/100mL, total fenolik 0,4037 mg GAE/g, total flavonoid 0,0173 mg QE/g.
Kata kunci : aktivitas antioksidan, α-glukosidase, hidrokoloid, kulit melinjo, minuman jeli
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Afriani, I. 2012. Karakterisasi Jelly Drink dari Jelly Powder Menggunakan Alat Texture Analyser dengan Metode Compression-Extrusion Test. Bogor: Institut Pertanian Bogor, Skripsi. Anggraini, D.S. 2008. Pengaruh Konsentrasi Karagenan dan Tripotassium Citrate terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Jelly Drink. Surabaya: Universitas Katolik Widya Mandala, Skripsi. Baughman, D.C., and Hackley, J.C. 2000. Keperawatan Medikal-Bedah: Buku Saku dari Brunner Suddarth. Jakarat: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Cornelia, M., Siregar, T.M., Ermiziar, T., and Raskita, S. 2009. The Study of Antioxidant Activity, Carotenoid and Vitamin C Content of Melinjo Peels (Gnetum gnemon L). Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI). ISBN 978-979-99570-5-4. Ekafitri, R., Kumalasari R., and Desnilasari, D. 2016. Pengaruh jenis dan konsentrasi hidrokoloid terhadap mutu minuman jeli mix pepaya (Carica papaya) dan nanas (Ananas comosus). Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian 13(3): 115-124. Hisada, H., Asahara, M., and Kato, M. Antibacterial and Antioxidative Constituents of Melinjo Seeds ant Their Applications to Foods. Japan: ScienceLinks Japan. Kato, Eishin, Tokunaga, Y., and Sakan, F. 2009. Stilbenoids isolated from theseeds of melinjo (Gnetum gnemon L.) and their biological activty. Journal Agriculture Food Chem. (57): 2544-2549 Mahboubi, Mohaddese, Kazempor, N., and Nazar, A.R.B. 2013. Total phenolic, total flavonoids, antioxidant and antimicrobial activities of Scrophularia striata Boiss extracts. Jundishapur Journal of Natural 8 (1): 15-19. Mori, M. 2008. Relationship between Lifestyle-related Diseases with The Intake of Indonesian Traditional Fruit Melinjo Rich in Phytoestrogens. The 4th International Niigata Symposium on Diet and Health Integrative Function of Diet in Anti-aging and Cancer Prevention, Niigata. Nisa, R. I. 2017. Struktur anatomis dan profil fitokimia kulit luar biji melinjo (Gnetum gnemon L.) pada empat tingkat kemasakan biji. Skripsi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Nuramalia, D. R. 2017. Pengaruh rasio okra hijau dan stroberi terhadap aktivitas antioksidan, kandungan total fenol, dan sifat organoleptik minuman jeli. Bogor: Institut Pertanian Bogor, Skripsi. Rao, R.R., Tiwari, A.K., Reddy, P.P., Babu, K.S., Ali, A.Z., Madhusudana, K., and Rao, J.M.2009. New Furanoflavonoids, Intestinal α-glucosidase Inhibitory and Free Radical (DPPH) Scavenging, Activity from Antihyperglycemic Root Extract of Derris indica (Lam). Journal Bioorganic Medical Chemistry 17(14): 5170–5175. Septiani, Shanti, Wathoni, N., and Soraya, R.M. 2012. Formulasi sediaan masker gel antioksidan dari ekstrak etanol biji melinjo (Gnetum gnemon L.). Students e-Journals 1 (1): 1-27. Silva, C.G., Monteiro, J., Marques, R. R., Silva, A. M., Martínez, C., Canle, M., and Faria, J. L. 2013. Photochemical and photocatalytic degradation of transresveratrol. Photochem. Photobiol. Sci. 12: 638–644. Trilaksani, Wini, Setyaningsih, I., and Masluha, D. 2015. Formulasi Jelly Drink Berbasis Rumput Laut Merah dan Spirulina platensis. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 18 (1): 74-82. Utami, Prapti, Mardiana, L., and Tim Penulis PS. 2013. Umbi Ajaib Tumpas Penyakit. Depok: Penebar Swadaya. Wijaya, H., Giyatmi, Irianto, H. E., Amar, A., Wijayanti, E., Wahyono, E., Sugiharto, S., Nurani, D., and Farida, Y. 2009. Peran Teknologi untuk Menjamin Kemanan dan Ketahanan Pangan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam Rangka Meningkatkan Pangsa Pasar. Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia. Jakarta, 3-4 November. Zega, Y. 2010. Pengembangan Produk Jelly Drink Berbasis Teh (Camelia sinensis) dan Secang (Caesalpinia sappan L.) sebagai Pangan Fungsional. Bogor: Institut Pertanian Bogor, Skripsi. Zhang, A.J., Rimando, A.M., Mizuno, C.S., and Mathews, S.T. 2017. Alphaglucosidase inhibitory effect of resveratrol and piceatannol. The Journal of Nutritional Biochemistry (47): 86-93.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Titri Siratantri Mastuti, Aurelia Clara Lausane, Tagor M. Siregar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Faculty of Science and Technology | Universitas Pelita Harapan | Lippo Karawaci, Tangerang, Indonesia, 15811 | Tel +62 21 5466057 | Fax +62 21 5461055