Peran Mentor Dalam Proses Pembelajaran Kewirausahaan Bagi Penyandang Disabilitas [The Role of Mentors in the Entrepreneurship Learning Process for Persons with Disabilities]

Fransisca Desiana Pranatasari, Wendra Hartono, Meidiahna Kusuma

Abstract


Entrepreneurship is a good instrument for economic improvement. All citizens can actively develop entrepreneurship in a country, whether they are educated or not, rich or poor, and even people with diabilities can seek their livelihood through a carrer choice as an entrepreneur. Most people with disabilities are reduced in their ability to compete, making it difficult to be accepted at bona fide companies. As a result, many of them do not have jobs thereby reducing their livelihood. The decision to become an entrepreneur is a good solution for people with disabilities. For this reason, there is a need for continuous and integrated learning entrepreneurship carried out by mentors. The formulation of this research problem is what is the role of mentors in the entrepreneurship learning process for people with disabilities. The aim is to realize the role of mentors in the entrepreneurship learning process for people with disabilities, the development of disabled entrepreneurs will also increase. The method used is qualitative descriptive with snowball sampling used for the termination of research resources. The result is the formulation of the role of mentors in the entrepreneurship learning process for people with disability especially to build the character they need to become entrepreneurs.

Bahasa Indonesia Abstrak: Kewirausahaan adalah salah satu instrumen yang baik untuk perbaikan ekonomi. Semua warga negara dapat aktif mengembangkan wirausaha di suatu Negara, baik mereka yang berpendidikan atau tidak, kaya dan miskin, bahkan untuk orang-orang cacat yang layak mendapatkan mata pencaharian melalui pilihan karir mereka sebagai wirausaha. Sebagian besar penyandang cacat diturunkan kemampuannya untuk bersaing, sehingga sulit diterima di perusahaan bonafit. Akibatnya, banyak dari mereka tidak memiliki pekerjaan sehingga kehidupan mereka kurang layak. Keputusan untuk menjadi wirausaha adalah solusi yang tepat untuk para penyandang cacat. Untuk itu, perlunya kewirausahaan pembelajaran yang berkelanjutan dan terintegrasi dilakukan oleh mentor kepada mereka. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana peran mentor dalam proses pembelajaran kewirausahaan bagi penyandang disabilitas. Tujuannya adalah untuk mewujudkan peran mentor dalam proses pembelajaran kewirausahaan bagi para penyandang cacat, perkembangan wirausaha penyandang cacat juga akan meningkat. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan snowball sampling yang digunakan untuk penghentian sumber daya penelitian. Hasilnya adalah formulasi peran mentor dalam proses pembelajaran kewirausahaan bagi para penyandang cacat terutama untuk membangun karakter yang mereka butuhkan untuk menjadi wirausaha.


Keywords


Mentors; Entrepreneurship; character development; disabilities; Penyandang disabilitas



DOI: http://dx.doi.org/10.19166/derema.v14i2.1731

References


Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Cornwall, J. R., Naughton, M. J. (2003). Who is the Good Entrepreneur? An Exploration within the Catholic Social Tradition. Journal of Business Ethics, 44, 61–75.

Cooper, M., & Wheeler, M. M. (2010). Building successful mentoring relationships. The Canadian Nurse, 106(7), 34.

Crisp, G., & Cruz, I. (2009). Mentoring college students: A critical review of the literature between 1990 and 2007. Research in higher education, 50(6), 525-545. https://doi.org/10.1007%2Fs11162-009-9130-2

Deal, B., & Grimes, J. (2015). A dual conversation about mentoring: Undergraduate student faculty perspectives. Faculty Posters. Book 4. http://hdl.handle.net/10950/347

Echdar, S. (2013). Manajemen entrepreneurship: Kiat sukses menjadi wirausaha. Yogyakarta: Andi.

Fitriah, E. (2012). Pengembangan perangkat pembelajaran bioteknologi berorientasi bioentrepreneurship untuk meningkatkan keterampilan proses sains, minat wirausaha dan hasil belajar siswa. Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains, 1(1), 69-78.

Friday, E., Friday, S. S., & Green, A. L. (2004). A reconceptualization of mentoring and sponsoring. Management Decision, 42(5), 628-644. https://doi.org/10.1108%2F00251740410538488

Hartono, W. (2014). Entrepreneurs of Disabled People Management. Proceedings Forum Manajemen Indonesia. 6 November 2014. Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

McKevitt, D., & Marshall, D. (2015). The legitimacy of entrepreneurial mentoring. International Journal of Entrepreneurial Behavior & Research, 21(2), 263-280. https://doi.org/10.1108%2Fijebr-05-2014-0089

Mahfud, T. (2012). Praksis Pembelajaran Kewirausahaan pada Unit Produksi Jasa Boga. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2(1). https://doi.org/10.21831%2Fjpv.v2i1.1014

Mujimin, W. M. (2007). Penyediaan Fasilitas Publik yang Manusiawi Bagi Aksesibilitas Difabel. Dinamika Pendidikan, 1(14), 60-75.

Murtini, W. (2008). Success Story Sebagai Pendekatan Pembelajaran Kewirausahaan. Varia Pendidikan, 20(2), 173-183.

Perempuan, K. P. (2013). Panduan penanganan anak berkebutuhan khusus bagi pendamping (orang tua, keluarga, dan masyarakat). Jakarta: Kementrian pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Republic of Indonesia. (1997). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang Cacat. Jakarta: Departemen Sosial Republik Indonesia.

Republic of Indonesia. (1998). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1998 Tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Robbins, S. P., & Judge, T. (2015). Organizatioal Behavior. New Jersey: Pearson

Shah, S. (2005). Career Success of Disabled High–Flyers. London : Jessica Kingsley Publishers

Shenkman, M. H. (2005). Mentor, don’t just manage, your next round of leaders. Handbook of business strategy, 6(1), 231-234. https://doi.org/10.1108%2F08944310510557521

Sullivan, R. (2000). Entrepreneurial learning and mentoring. International Journal of Entrepreneurial Behavior & Research, 6(3), 160 – 175. https://doi.org/10.1108/ijebr.2000.6.2.91.2

Suryana, D., & Si, M. (2006). Kewirausahaan: Pedoman Praktis (Kiat dan proses menuju sukses). Jakarta: Salemba Empat.

Tarsidi, D. (2013). Disabilitas dan Pendidikan Inklusif pada Jenjang Pendidikan Tinggi. JASSI ANAKKU, 11(2), 145-152.

Tarabishy, A. E., Sashkin, M., & Solomon, G. (2009). Exploring the character of entrepreneur–leaders: The two faces of power. Frontiers of Entrepreneurship Research, 29(5), 6.

Wibowo, M. (2011). Pembelajaran kewirausahaan dan minat wirausaha lulusan SMK. Eksplanasi, 6(2), 109-122.

Statistical Yearbook of Indonesia 2016. (2016). Retrieved from https://www.bps.go.id/


Cited by

  • There are currently no citations to this article.




Copyright (c) 2019 Fransisca Desiana Pranatasari, Wendra Hartono, Meidiahna Kusuma

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


favicon Department of Management | Business School | Universitas Pelita Harapan | Indonesia | +62 21 546 0901 |  jurnal.derema@uph.edu

 

slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor