Perancangan Komik Tentang Menjaga Identitas Kebangsaan bagi Komunitas Weeaboo Milenial di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.37312/de-lite.v1i1.3660Keywords:
Komik, Generasi millenial, Weeaboo, Identitas bangsaAbstract
Kebudayaan adalah salah satu aspek penting dalam identitas bangsa Indonesia. Namun dewasa ini arus globalisasi yang begitu pesat mengakibatkan begitu mudahnya budaya asing untuk merasuk ke sendi-sendi bangsa. Salah satunya adalah kebudayaan Jepang. Budaya Jepang ini dibawa oleh beberapa produk media budaya populer Jepang yaitu diantaranya anime serta manga. Rasa tertarik terhadap produk asing, khususnya anime dan manga, mempengaruhi rasa memiliki identitas bangsanya. Saat ini di Indonesia telah lahir generasi Phi di era millenial yang merupakan generasi penggerak sekaligus pengubah hingga 50 tahun ke depan. Generasi tersebut sangat mudah terpengaruh oleh perkembangan trend global daripada generasi sebelumnya. Kecenderungan perilaku negatif telah muncul dengan adanya komunitas weeaboo sebagai bentuk ekstrim dari perilaku penggemar budaya Jepang. Sehingga dibutuhkan upaya mempertahankan dan menjaga identitas bangsa Indonesia dikalangan generasi milenial. Bukan tidak mungkin identitas bangsa Indonesia suatu saat akan tergerus dan luntur. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana menjaga identitas kebangsaan bagi komunitas weeaboo milenial di Indonesia serta menciptakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan guna menjaga identitas bangsa tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjaga identitas bangsa dari pengaruh ekstrim budaya asing di Indonesia. Penelitian kualitatif deskriptif ini menggunakan pendekatan semiotika visual untuk menciptakan media komik. Media komik merupakan media yang relevan dikonsumsi oleh komunitas weeaboo sehingga media tersebut efektif sebagai media perancangan. Hasil yang diperoleh yaitu meskipun para weeaboo merupakan penggamar ekstrim budaya Jepang yang bahkan menganggap budaya Jepang lebih baik daripada budayanya sendiri, namun tidak menutup kemungkinan hal itu bisa diantisipasi dengan adanya upaya menjaga identitas bangsa mereka.
Kata Kunci: Komik, Generasi millenial, Weeaboo, Identitas bangsa
References
Budiman, Kris. (2011). Semiotika Visual Konsep, Isu, dan Problem ikonitas. Yogyakarta: Jalasutra.
Faisal, M. (2017). Genrasi Phi. Jakarta: Republika Penerbit.
Koentjaraningrat. (1974). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Koentjaraningrat. (1997). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia.
Mardalis. (2008). Metodologi Peneitian: Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.
Mataram, S. (2017). Struktur Visual Komik. Surakarta : UNS Press
Prihastuti, N dan P. Handoyo. (2014). Interaksi Simbolik Penggemar Jepang (Otaku). Jurnal Paradigma 2(3) : 1-6.
Pritandhari, M. (2016). Penerapan Komik Strip Sebagai Media Pembelajaran Mata Kuliah Manajemen Keuangan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Metro. Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro 4(2): 1-7
Rijal, N. (2017). Pink Globalization: Hello Kitty sebagai Instrumen Soft Diplomacy Jepang. Jurnal Global & Strategis 11(1) : 1-14
Sendjaja, S. Djuarsa. (1994). Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Winarno. (2013). Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi. Jakarta: Sinar Grafika.
Yunus, Rasid. (2014). Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Genius) Sebagai Penguat Karakter Bangsa, Studi Empiris Tentang Hayula. Yogyakarta: Budi Utama.