Analisis Kemampuan Gen MerB Pada Bakteri Pseudomonas sp. Sebagai Agen Bioremediasi Lingkungan Cemar Logam Berat Merkuri (Hg); Analysis of The Ability MerB gene in Bacterium Pseudomonas sp. As an Environmental Bioremediation Agent Contaminate Heavy Metal Mercury (Hg)

Desi Sihombing, Rut Cindi Nainggolan, Yessi Desmawati Simamora, Wahyu Irawati

Abstract


Abstract

The presence of Mercury increases and persists in the environment resulting in harmful accumulation for organisms and causing disease. Pseudomonas sp. is a gram-negative bacterium that has the metabolic ability to decompose environmental conditions polluted by mercury. The role of Pseudomonas sp. involves the merB gene as a polluted mercury (Hg) bioremediation agent. The study aimed to explain the urgency of the high environment polluted by the heavy metal mercury, describe the resistance characteristics of Pseudomonas sp., explain how MerB works, explain the role of MerB in bioremediation of mercury contamination, and explain the advantages and disadvantages of Pseudomonas sp. bioremediation. The research method uses a literature study. Data were analyzed by descriptive qualitative. The results showed that the high urgency of high mercury polluted the environment and damaged the environment. Mercury-polluted environment requires Pseudomonas sp. because it has MerB protein which can catalyze the decomposition of organomercury compounds, namely methylmercury (MeHg). Mechanism of action of Pseudomonas sp. by utilizing the mercury-resistant operon gene. The advantages of Pseudomonas sp. which has the ability of efficient bioremediation to reduce mercury contamination. Lack of Pseudomonas sp. which requires a large amount to reduce environmental mercury pollution. Harapan Pseudomonas sp. can reduce the environmental pollution of mercury for organisms and the environment on a larger scale.  Pseudomonas sp. was first grown to increase the bacterial isolates that benefit the environment.

Keywords: bioremediation; environment; methyl-mercury; MerB; Pseudomonas sp.

Abstrak

Keberadaan Merkuri meningkat dan bertahan di lingkungan mengakibatkan akumulasi berbahaya bagi organisme dan menimbulkan penyakit. Pseudomonas sp. merupakan bakteri gram negatif yang memiliki kemampuan metabolisme untuk menguraikan kondisi lingkungan cemar merkuri. Peranan Pseudomonas sp. melibatkan gen merB sebagai agen bioremediasi cemar merkuri (Hg). Tujuan penelitian yaitu menjelaskan urgensi tingginya lingkungan cemar logam berat merkuri, menjelaskan karakteristik ketahanan Pseudomonas sp., menjelaskan cara kerja MerB, menjelaskan peranan MerB sebagai bioremediasi cemar merkuri, serta menjelaskan kelebihan dan kelemahan bioremediasi Pseudomonas sp. Metode penelitian menggunakan studi literatur. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa urgensi tingginya lingkungan cemar merkuri tinggi dan merusak lingkungan. Lingkungan cemar merkuri membutuhkan Pseudomonas sp. karena memiliki protein MerB yang dapat mengkatalisis penguraian senyawa organomerkuri yaitu metilmerkuri (MeHg). Mekanisme cara kerja Pseudomonas sp.  dengan memanfaatkan gen operon resisten merkuri. Kelebihan Pseudomonas sp. yaitu memiliki kemampuan bioremediasi yang efisien untuk mengurangi cemar merkuri. Kekurangan Pseudomonas sp. yaitu membutuhkan jumlah yang besar untuk mengurangi cemar merkuri lingkungan. Harapan Pseudomonas sp. dapat mengurangi lingkungan cemar merkuri bagi organisme dan lingkungan dalam skala yang lebih besar. Pseudomonas sp. terlebih dahulu ditumbuhkan untuk mempebanyak isolat-siolat bakteri yang menguntungkan lingkungan.

kata kunci: bioremediasi; lingkungan; metil-merkuri; MerB; Pseudomonas sp.


Full Text:

PDF

References


Adhani, R., & Husaini. (2017). Logam Berat Sekitar Manusia (S. Kholishotunnisa (ed.); 2 ed., Nomor 1). Lambung Mangkurat University Press.

Adlini, M. N., Dinda, A. H., Yulinda, S., Chotimah, O., & Merliyana, S. J. (2022). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), 974–980. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v6i1.3394

Agustina, T. (2014). Kontaminasi Logam Berat Pada Makanan dan Dampaknya Pada Kesehatan. Teknobuga, 1(1), 53–65. https://doi.org/10.15294/teknobuga.v1i1.6405

Anggraeni, A., & Triajie, H. (2021). Uji Kemampuan (Pseudomonas aeruginosa) Dalam Proses Biodegradasi Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb), di Perairan Timur Kamal Kabupaten Bangkalan. Juvenil:Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan, 2(3), 176–185. https://doi.org/10.21107/juvenil.v2i3.11754

Bernadus, G. E., Polii, B., & Rorong, J. A. (2021). Dampak Merkuri Terhadap Lingkungan Perairan Sekitar Lokasi Pertambangan Di Kecamatan Loloda Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara. Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi, 12(5), 599–610. https://doi.org/10.35791/agrsosek.17.2%20MDK.2021.35429

Hadi, M. C. (2013). Bahaya Merkuri di Lingkungan Kita. Jurnal Skala Husada, 10(2), 175–183.

Heruwati, E. S., Murtini, J. T., & Ma’ruf, W. F. (2005). Kebijakan Riset Dalam Penanggulangan Pencemara Pesisir Indonesia (hal. 7–12). BRIN.

Hindratmo, B., Masitoh, S., Kusumardhani, M., & Junaedi, E. (2019). Kandungan Logam Berat Merkuri (Hg) Pada Area Bekas Penambangan Emas Sekala Kecil (PESK): Studi Kasus di Gunung Botak, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Ecolab, 13(2), 127–132. https://doi.org/10.20886/jklh.2019.13.2.124-129

Inswiasri. (2008). Paradigma Kejadian Penyakit Pajanan Merkuri (Hg). In Jurnal Ekologi Kesehatan (Vol. 7, Nomor 2, hal. 775–785).

Ishak, N. I. (2017). Analisis Risiko Lingkungan Logam Berat Merkuri Pada Sedimen Laut di Wilayah Pesisir Kota Makassar. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(2), 88–92. https://media.neliti.com/media/publications/223822-risk-analysis-of-heavy-metal-weight-merc.pdf

Ismail, I., Mangesa, R., & Irsan, I. (2020). Bioakumulasi Logam Berat Merkuri (Hg) Pada Mangrove Jenis Rhizophora Mucronata Di Teluk Kayeli Kabupaten Buru. Biosel: Biology Science and Education, 9(2), 139. https://doi.org/10.33477/bs.v9i2.1637

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2012). Pencemaran Merkuri Dari Darat ke Laut. Kementerian ESDM. https://www.minerba.esdm.go.id/berita/minerba/detil/20121013-pencemaran-merkuri-dari-darat-ke-laut

Kepel, B. J., Yusuf, I., Natsir, R., & Badaruddin, F. (2012). Isolasi dan Karakterisasi Gen merB pada Bakteri Pseudomonas sp. Sebagai Gen Resistensi Merkuri Organik. Jurnal Kedokteran Yarsi, 20(2), 69–080. https://doi.org/10.33476/jky.v20i2.161

Khastini, R. O., Zahranie, L. R., Rozma, R. A., & Saputri, Y. A. (2022). Review : Peranan Bakteri Pendegradasi Senyawa Pencemar Lingkungan melalui Proses Bioremediasi. Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi, 10(1), 345. https://doi.org/10.33394/bioscientist.v10i1.4836

Lamakarate, S., Banne, Y., Nahor, E., Wullur, A., Rintjap, D., & Sapiun, Z. (2022). Gangguan Kesehatan Akibat Merkuri Dalam Kosmetika. Jurnal Poltekkes Kemenkes Manado, 1(2), 505–517. https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/eprosiding2022/article/view/1709

Lutfi, S. R., Wignyanto, ignyanto, & Kurniati, E. (2018). Bioremediasi Merkuri Menggunakan Bakteri Indigenous Dari Limbah Penambangan Emas Di Tumpang Pitu, Banyuwangi. Jurnal Teknologi Pertanian, 19(1), 15–24. https://doi.org/10.21776/ub.jtp.2018.019.01.2

Marlina, Nurmalahayati, Kadir, Y. A., Iqhrammullah, M., Saiful, Thanthawi, I., & Farida, M. (2021). Penyusun Menyikapi Merkuri Dengan Lebih Bijak. Bandar Publishing.

Neneng, L., Ardianoor, A., Usup, H. L. D., Adam, C., Zakaria, Z., Ghazella, A., Perangin-angin, S. B., & Alvianita, V. (2020). Potensi Chlorella sp. dan Pseudomonas sp. dari Areal Tambang Emas sebagai Mikroorganisme Potensial Pereduksi Merkuri. Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(3), 617–625. https://doi.org/10.14710/jil.18.3.617-625

Noer, S. (2021). Identifikasi Bakteri secara Molekular Menggunakan 16S rRNA. EduBiologia: Biological Science and Education Journal, 1(1), 1. https://doi.org/10.30998/edubiologia.v1i1.8596

Nurbarasamuma, Chaerul, M., Anshari, E., & Deniyatno. (2022). Pencemaran Logam Berat Hg, As, Cd Di Sedimen Sungai Langkowala Akibat Aktivitas Penambangan Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara. Jurnal Lingkungan Almuslim, 1(1), 01–07. https://doi.org/10.51179/jla.v1i1.941

Oktavia, R., & Sumardi, S. (2022). Kemampuan Bacillus sp. Sebagai Bioremediasi Bahan Pencemar. Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah, 10(2), 110–125. https://doi.org/10.23960/jbt.v10i2.23919

Pramesti, A. R., Mustika, S., Habibah, N., Puspitarini, S., Serlie, M., & Aji, O. R. (2019). Mikroorganisme sebagai agen bioremediasi limbah merkuri (Hg) penambangan emas. Symposium of Biology Education (Symbion), 2, 32–37. https://doi.org/10.26555/symbion.3506

Pratiwi, C. A., & Ariesyady, H. D. (2014). Analisis Risiko Pencemaran Merkuri Terhadap Kesehatan Manusia Yang Mengonsumsi Beras Di Sekitar Kegiatan Tambang Emas Tradisional (Studi Kasus: Desa Lebaksitu, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Banten). Jurnal Tehnik Lingkungan, 18(2), 106–114. https://doi.org/10.5614/jtl.2012.18.2.1

Priadie, B. (2012). Teknik Bioremediasi Sebagai Alternatif Dalam Upaya Pengendalian Pencemaran Air. Jurnal Ilmu Lingkungan, 10(1), 38. https://doi.org/10.14710/jil.10.1.38-48

Rahmatina, I. S., & Titah, H. S. (2022). Kajian Literatur Enhanced Phytoremediation pada Lahan Tercemar Logam Berat Merkuri. Jurnal Teknik ITS, 11(2), 69–74. https://doi.org/10.12962/j23373539.v11i2.92509

Ridhowati, S. (2013). Mengenal pencemaran ragam logam (1 ed.). Graha Ilmu.

Said, N. I. (2018). Metoda Penghilangan Logam Merkuri Di Dalam Air Limbah Industri. Jurnal Air Indonesia, 6(1), 11–23. https://doi.org/10.29122/jai.v6i1.2447

Suryani, Y. (2011). Bioremediasi Limbah Merkuri Dengan Menggunakan Mikroba Pada Lingkungan Yang Tercemar. Istek, 5(1–2), 139–148. https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/istek/article/view/273

Sutanto, A. (2014). Bioremediasi Limbah Cair Nanas. In Metro.

Sutanto, S., Kepel, B. J., & Bodhi, W. (2018). Uji Resistensi Bakteri Pseudomonas Sp. yang Disolasi dari Plak Gigi terhadap Merkuri. Jurnal e-Biomedik, 6(1). https://doi.org/10.35790/ebm.6.1.2018.18764

Suyono, Y., & Salahudin, F. (2011). Identifikasi dan Karakterisasi Bakteri Pseudomonas pada Tanah yang Terindikasi Terkontaminasi Logam. Jurnal Biopropal Industri, 02(01), 8–13. https://media.neliti.com/media/publications/53262-ID-none.pdf

Syah, M. A. (2022). Isolasi dan Karakterisasi Molekuler Gen 16S rRNA Bakteri Lipolitik Asal Limbah Kulit Biji Jambu Mete. Jurnal Sumberdaya Hayati, 8(1), 20–26. https://doi.org/10.29244/jsdh.8.1.20-26

Zulfikah, Basir, M., & Isrun. (2014). Konsentrasi Merkuri (Hg) dalam Tanah dan Jaringan Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans) yang Diberi Bokashi Kirinyu (Chromolaena odorata L.) pada Limbah Tailing Penambangan Emas Poboya Kota Palu. e-J. Agrotekbis, 2(6), 587–595. https://www.neliti.com/id/publications/242096/konsentrasi-merkuri-hg-dalam-tanah-dan-jaringan-tanaman-kangkung-ipomoea-reptans


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Department of Biology Education, Faculty of Education | Universitas Pelita Harapan | Lippo Karawaci, Tangerang, Indonesia, 15811 | 021-546-0901 | pingkan.wuisan@uph.edu