Dialog Evangelikal-Ekumenikal: Integrasi Gerakan Kekristenan dalam Membangun Demokrasi Indonesia

Authors

  • Harlinton Simanjuntak Sekolah Tinggi Teologi Reformed Indonesia

Keywords:

dialog, evangelikal, ekumenikal, integrasi, demokrasi

Abstract

This paper offers a concept of integrating Christian movements—particularly evangelical and ecumenical—as a
form of participation in strengthening Indonesia’s democracy, which is currently in decline. The weakening of public
participation and the fragmentation of political institutions signal a democratic crisis that demands active involvement from civil society, including religious organizations. However, history shows that the gap between theological approaches and social praxis within evangelical and ecumenical movements has undermined their potential to drive social transformation. Drawing from Paulo Freire’s thought on education as dialogue and liberating praxis, this paper argues that there is an opportunity for integration between evangelical and ecumenical movements through a collaborative approach referred to as the Dialogue Porch. This approach is understood as a reflective and practical space that integrates critical reflection and transformative action across Christian traditions. Using a qualitative method with a literature study approach, this paper demonstrates that evangelical-ecumenical collaboration can contribute to strengthening democratic values through three forms of praxis: contextual political education, inter-tradition discussion forums, and the revitalization of the Gospel in public life.

Tulisan ini menawarkan sebuah gagasan untuk mengasah nurani dan menegakkan demokrasi di tengah realitas kemunduran demokrasi di Indonesia yang ditandai dengan melemahnya partisipasi publik dan fragmentasi kelembagaan politik. Sejarah gerakan kekristenan di Indonesia turut berkontribusi terhadap dinamika ini melalui kesenjangan antara dua arus utama, yaitu evangelikal dan ekumenikal. Bertolak dari pemikiran Paulo Freire tentang pendidikan sebagai dialog dan praksis pembebasan yang memanusiakan manusia, tulisan ini menegaskan bahwa terdapat peluang integrasi gerakan evangelikal-ekumenikal melalui kolaborasi di dalam gagasan Teras Dialog di tengah kepelbagaian kedua gerakan kekristenan di Indonesia. Gagasan ini diejawantahkan secara konkret melalui tiga praksis utama: pendidikan politik, forum diskusi lintas tradisi, dan revitalisasi Injil dalam kehidupan publik.

References

Aritonang, A. (2021). Book Review : Misi Dalam Pandangan Ekumenikal dan Evangelikal Asia 1910-1961-1991. PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 17(2), 209–213. https://doi.org/10.46494/psc.v17i2.153

Aulia, Y. (2019). Aktualisasi Kebebasan Berpendapat di Negara Demokrasi yang Lemah: Perbandingan Indonesia dan Singapura. Padjajaran Law Review, 7(2), 1–14. https://jurnal.fh.unpad.ac.id/index.php/plr/article/download/446/308

Freire, P. (2024). Pendidikan Kaum Tertindas (Yuhda Wahyu Pradana (penerj.)). Narasi.

Girsang, V. I. (2025). Riset EIU: Indeks Demokrasi Indonesia Masuk Kategori Flawed Democracy. tempo.co. https://www.tempo.co/politik/riset-eiu-indeks-demokrasi-indonesia-masuk-kategori-flawed-democracy-1215360

Kristanto, S. H. (2024). Oikumene dalam Pemahaman Alkitab. Coram Mundo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 6(2), 95–102. https://doi.org/10.55606/corammundo.v6i2.388

Mamahit, F. Y. (2020). Sikap Ekumenikal dan Evangelikal terhadap Agama-agama Lain: Sebuah Analisis Perbandingan Historis-Teologis. DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, 5(1), 71–92. https://doi.org/10.30648/dun.v5i1.329

Manampiring, H. (2019). Filosofi Teras: Filsafat Yunani-Romawi Kuno untuk Mental Tangguuh Masa Kini. Penerbit Buku Kompas.

Marwah, H. (2025). Sejumlah Alasan Mengapa UU TNI Perlu Dibatalkan. tempo.co. https://www.tempo.co/politik/sejumlah-alasan-mengapa-uu-tni-perlu-dibatalkan-1222371

Nababan, N. R. H., & Sumampouw, J. (2023). Memaknai Kesatuan Orang-orang Percaya menurut Yohanes 17:20-23. KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta, 6(1), 112–129. https://doi.org/10.47167/kharis.v6i1.224

Prayidno, I. (2020). Supaya Mereka Semua Menjadi Satu (Refleksi Teologis Yoh 17:20-23). Lux et Sal: Jurnal Teologi, 1(2), 73–82. https://jurnal.imavi.org/index.php/luxetsal/article/view/13/14

Rizki, M. J. (2025). Mewaspadai Tren Otoritarianisme di Tengah Penurunan Demokrasi. hukumonline.com. https://www.hukumonline.com/berita/a/mewaspadai-tren-otoritarianisme-di-tengah-penurunan-demokrasi-lt6800c99121b08/?page=all

Timotius, Sni, O., Susanto, J. L., Bintoro, W., & Dewi. (2022). Menyingkap Perbedaan Mendasar: Evangelikalisme dan Fundamentalisme - Tidak Serupa Meskipun Terkait. Indonesia Journal of Religious, 5(2), 109–126. https://indonesiastt.ac.id/journal/index.php/ijr/article/view/23/14

Downloads

Published

2025-08-29

Issue

Section

Volume 2 Vol 1(Agustus 2025)